Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Mengguncang SEA Games 2025
SEA Games adalah ajang olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara yang mempertemukan atlet dari berbagai negara untuk bertanding dalam berbagai cabang olahraga.

Namun pada SEA Games 2025 yang rencananya digelar di Thailand, muncul isu serius yang mengancam keikutsertaan Kamboja akibat konflik bersenjata yang memanas antara kedua negara. Berikut ulasan lengkapnya. Di bawah ini Berita Indonesia Kamboja akan membahas latar belakang, dampak, serta perkembangan terkini situasi ini.
Latar Belakang Konflik Antara Thailand dan Kamboja
Konflik antara Thailand dan Kamboja yang kembali memanas terutama berpusat pada wilayah perbatasan mereka. Sejak sekitar satu bulan terakhir sebelum 24 Juli 2025, terjadi peningkatan ketegangan yang akhirnya bereskalasi menjadi bentrokan militer antara dua negara tersebut. Serangan-serangan saling dilancarkan di daerah perbatasan, dan ini secara langsung menimbulkan situasi yang membahayakan stabilitas kawasan.
Insiden ini bukan kali pertama kedua negara mengalami ketegangan. Selain persoalan wilayah, terdapat pula perselisihan terkait klaim budaya semisal olahraga beladiri Muay Thai (Thailand) dan Kun Khmer (Kamboja) yang masing-masing negara akui sebagai warisan nasional mereka. Ketegangan ini kini mengkhawatirkan karena berpotensi menggangu pelaksanaan SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.
Dampak Konflik Terhadap SEA Games 2025
SEA Games 2025 dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember 2025 di Bangkok, serta provinsi Chonburi dan Songkhla di Thailand. Meskipun lokasi-lokasi tersebut cukup jauh dari zona konflik langsung di perbatasan, risiko politik dan keamanan tetap menjadi perhatian utama.
Ketika ketegangan antar negara berlangsung, hal ini menimbulkan keraguan akan keikutsertaan atlet Kamboja dalam SEA Games. Thailand, sebagai tuan rumah yang juga menjadi pihak dalam konflik, membuka wacana kemungkinan melarang Kamboja mengikuti ajang ini. Situasi perang mendorong Thailand untuk mempertimbangkan pembatasan tersebut sebagai respons terhadap kondisi keamanan dan politik.
Namun secara formal, hingga akhir Juli 2025 belum ada keputusan resmi soal pembatalan atau penundaan SEA Games dari pihak Thailand. Meski begitu, keberlangsungan kegiatan olahraga ini sangat bergantung pada perkembangan situasi politik dan keamanan yang membaik atau malah semakin memburuk.
Baca Juga: Ada Apa di Balik Candi Preah Vihear Sampai Thailand dan Kamboja Perang?
Sikap dan Pernyataan Resmi dari Pihak Terkait

Meski ketegangan dan konflik terjadi, Komite Olimpiade Thailand melalui pernyataan resmi beberapa bulan sebelum eskalasi konflik menegaskan bahwa SEA Games 2025 akan tetap berlangsung dan semua negara peserta, termasuk Kamboja, diterima dengan hangat untuk berpartisipasi secara normal. Pernyataan tersebut menyampaikan bahwa olahraga seharusnya dipisahkan dari isu politik atau konflik agar semangat sportivitas tetap terjaga.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya tekanan politik yang membuat potensi larangan terhadap atlet Kamboja semakin nyata. Hal ini memunculkan ketidakpastian apakah atlet Kamboja dapat ikut serta atau justru mengalami hambatan masuk ke Thailand akibat perang antar kedua negara.
Sejarah Konflik dan Dampak Politik Dalam Ajang Olahraga
Historisnya, konflik antar negara seringkali mempengaruhi pelaksanaan ajang olahraga internasional. Contohnya, Rusia sempat dilarang tampil di Olimpiade 2024 karena konflik dengan Ukraina, dan Yugoslavia dilarang mengikuti Piala Dunia 1994 akibat perang Balkan. Bahkan Perang Dunia I dan II membuat Olimpiade dan Piala Dunia harus ditangguhkan sementara waktu.
Dengan pengalaman tersebut, konflik Thailand-Kamboja ini mendapat perhatian karena berpotensi mengganggu bukan hanya SEA Games 2025 tapi juga stabilitas olahraga di kawasan Asia Tenggara. Jika terjadi, konsekuensi buruk seperti boikot, penundaan, atau pembatalan SEA Games menjadi risiko yang harus diantisipasi.
Dampak Bagi Kamboja dan Atlet Serta Proyeksi ke Depan
Bagi Kamboja, tidak bisa ikut SEA Games akan menjadi kerugian besar, baik dari sisi prestasi olahraga maupun diplomasi. SEA Games merupakan panggung penting bagi negara-negara Asia Tenggara tampil dan menunjukkan kemampuan atletiknya. Kamboja baru saja sukses menjadi tuan rumah SEA Games ke-32 pada 2023. Jadi keikutsertaan di ajang 2025 juga penting untuk melanjutkan tren positif mereka.
Atlet Kamboja saat ini sedang mempersiapkan diri secara intensif guna berlaga di SEA Games 2025. Namun, jika konflik terus berlanjut tanpa ada resolusi, kemungkinan besar Kamboja harus absen. Mengingat kondisi keamanan dan politik yang tidak mendukung. Situasi ini menjadi perhatian berbagai pihak yang berharap agar konflik dapat segera diselesaikan secara damai sehingga olahraga tidak menjadi korban dalam pertikaian negara.
Kesimpulan
Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang meletus di wilayah perbatasan membawa ancaman besar terhadap keikutsertaan Kamboja dalam SEA Games 2025 yang digelar di Thailand. Meski belum ada keputusan final, eskalasi perang telah menimbulkan ketidakpastian besar untuk penyelenggaraan ajang olahraga tersebut dan partisipasi atlet Kamboja.
Sejarah menunjukkan bahwa politik dan perang seringkali mengganggu kegiatan olahraga internasional. Oleh karena itu, upaya penyelesaian damai dan pemisahan olahraga dari konflik politik sangat diperlukan agar semangat persahabatan dan sportivitas tetap terjaga di antara negara-negara Asia Tenggara.
Simak dan ikuti terus Berita Indonesia Kamboja agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.tvonenews.com
- Gambar Kedua dari www.msn.com