Ada Apa di Balik Candi Preah Vihear Sampai Thailand dan Kamboja Perang?
Konflik antara Thailand dan Kamboja yang memanas bermula dari sengketa wilayah di sekitar Candi Preah Vihear, sebuah situs warisan dunia yang memiliki nilai budaya dan sejarah tinggi.

Perebutan kawasan ini memicu bentrokan bersenjata dan ketegangan militer yang menyebabkan korban jiwa dan pengungsian massal. Candi yang berasal dari abad ke-11 dan didedikasikan untuk Dewa Siwa ini menjadi simbol kedaulatan serta identitas nasional. Dibawah ini Berita Indonesia Kamboja akan mengupas secara detail mengenai ada apa di balik Candi Preah Vihear sampai Thailand dan Kamboja perang.
Konflik Perbatasan yang Semakin Memanas
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan memasuki fase yang sangat serius dengan munculnya bentrokan bersenjata yang tak terhitung jumlahnya. Militer Thailand melaporkan setidaknya 12 titik pertempuran sepanjang garis perbatasan kedua negara telah terjadi, menandai eskalasi ketegangan yang signifikan.
Konflik yang terjadi sejak beberapa hari ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang cukup besar, dengan 16 orang meninggal dunia dan lebih dari 120 ribu penduduk terpaksa mengungsi demi keselamatan mereka. Kejadian ini mendorong pemerintah Thailand untuk melakukan evakuasi massal, dan data menunjukkan sekitar 100.672 warga sipil dari beberapa provinsi perbatasan seperti Surin, Sisaket, Buriram, dan Ubon Ratchathani telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Korban tewas yang dilaporkan terdiri dari mayoritas warga sipil Thailand, yaitu 14 orang, dan satu anggota militer, dengan korban luka-luka mencapai lebih dari 30 orang termasuk 15 tentara yang terluka dalam kontak senjata. Ketegangan yang cepat memburuk ini menunjukkan betapa rentannya situasi keamanan di kawasan yang selama ini menjadi area bersengketa antara kedua negara.
Sejarah dan Nilai Budaya Candi Preah Vihear
Candi Preah Vihear adalah pusat utama sengketa dan juga situs warisan budaya yang sangat penting bagi kedua negara. Letaknya yang unik di tepi dataran tinggi membuatnya menghadap ke dataran rendah Kamboja sehingga menambah kerumitan status wilayahnya.
Kompleks kuil ini didedikasikan untuk Dewa Siwa dalam kepercayaan Hindu dan terdiri dari serangkaian bangunan suci tersambung yang membentang sepanjang kira-kira 800 meter melalui jalur batu dan tangga. Bangunan utamanya berdiri sejak abad ke-11 Masehi. Namun sejarah penggunaan sebagai tempat pertapaan bahkan bisa ditelusuri hingga abad ke-9, menandai pentingnya situs ini sebagai tempat religius kuno.
Keindahan arsitektur kuil ini sangat menonjol, dilengkapi dengan ornamen batu yang diukir dengan presisi tinggi, yang memperkuat nilai artistik dan spiritual situs tersebut. Kompleks Preah Vihear diakui sebagai salah satu karya agung arsitektur Khmer dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Namun, yang menegaskan keaslian dan nilai budaya tinggi dari bangunan bersejarah ini.
Baca Juga: Lodewijk Anjurkan Jalur Diplomasi Guna Redam Ketegangan Thailand-Kamboja
Sengketa Wilayah dan Putusan Mahkamah Internasional

Sengketa wilayah atas Candi Preah Vihear telah berlangsung lama dan menjadi simbol ketegangan yang berlarut-larut antara Thailand dan Kamboja. Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa kompleks kuil tersebut berada di wilayah Kamboja. Namun, keputusan yang dihasilkan dengan suara mayoritas sembilan banding tiga.
Namun, meski kepemilikan kuil telah ditetapkan, sejumlah area di sekitar candi, termasuk jalur akses utama, masih dipersengketakan oleh kedua negara. Posisi candi di garis perbatasan yang tidak sepenuhnya tuntas pemetaan dan penetapannya memicu sengketa terus-menerus hingga hari ini.
Thailand menentang klaim atas beberapa wilayah yang berdekatan dengan candi. Namun, menganggapnya sebagai bagian dari wilayah mereka yang belum didefinisikan secara resmi. Sementara itu, Kamboja mempertahankan haknya berdasarkan putusan Mahkamah Internasional dan keaslian peta batas wilayah yang mereka ajukan.
Dampak Konflik Terhadap Masyarakat Lokal
Konflik bersenjata yang terjadi di sekitar wilayah perbatasan memangkas dampak terbesar pada kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Evakuasi massal yang dilakukan menunjukkan besarnya gangguan terhadap kehidupan warga. Namun, banyak dari mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dan sumber penghidupan demi keselamatan.
Kondisi ini berdampak serius pada stabilitas sosial dan ekonomi di daerah perbatasan yang terbatas daya dukungnya. Selain itu, situasi ini juga memicu ketidakpastian dan rasa takut berkepanjangan di kalangan penduduk lokal. Masyarakat yang sebelumnya hidup damai di sekitar kawasan perbatasan kini menghadapi ancaman langsung akibat perang yang tidak pasti kapan berakhirnya.
Banyak keluarga harus beradaptasi dengan kehidupan pengungsian yang jauh dari kenyamanan dan sumber daya yang cukup. Konflik juga menimbulkan kerusakan pada infrastruktur lokal, termasuk rumah, jalan, dan fasilitas umum yang penting untuk mendukung kehidupan warga.
Pentingnya Pendekatan Diplomatik untuk Perdamaian
Situasi konflik yang sedang berlangsung menegaskan betapa pentingnya diplomasi dan dialog bilateral dalam menyelesaikan sengketa perbatasan ini. Sejarah panjang konflik antara Thailand dan Kamboja di kawasan Preah Vihear menunjukkan bahwa pendekatan militer tidak menyelesaikan masalah, malah semakin memperburuk ketegangan.
Oleh karena itu, solusi damai yang mengedepankan diplomasi dan kerja sama sangat dibutuhkan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Keterlibatan pihak ketiga seperti ASEAN atau lembaga internasional sangat penting sebagai mediator yang dapat membantu kedua negara mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan.
Pengawasan internasional juga dapat meningkatkan kepercayaan kedua belah pihak serta memastikan komitmen untuk menghormati keputusan bersama demi menjaga stabilitas kawasan. Perdamaian bukan hanya sebatas ketiadaan perang, tapi juga tentang membangun kepercayaan dan mengelola perbedaan secara konstruktif. Kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com