Jenazah Nahtasya yang Meninggal Dunia di Kamboja Tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado

Silakan Share

Kepulangan Jenazah WNI Nahtasya Cindy Lea Antou ke Manado membawa haru dan duka mendalam bagi keluarga serta warga Sulawesi Utara.

Jenazah Nahtasya yang Meninggal Dunia di Kamboja Tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado

Jenazah Nahtasya Antou, seorang warga Sulawesi Utara yang meninggal dunia di Kamboja. Akhirnya tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, pada Senin pagi, 26 Mei 2025.

Kepulangan jenazah ini menandai akhir dari proses panjang yang penuh perjuangan. Serta membawa duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Sulawesi Utara.

Kisah Nahtasya di Kamboja

Nahtasya Cindy Lea Antou lahir di Manado pada 6 September 1998 dan berprofesi sebagai karyawan swasta yang bekerja di Kamboja.

Ia bersama pacarnya, Jovan, menetap di negara tersebut untuk bekerja beberapa waktu sebelum Nahtasya meninggal dunia akibat pneumonia akut pada tanggal yang belum lama ini terjadi.

Kabar duka tentang meninggalnya Nahtasya pertama kali diterima oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh pada 10 April 2025, yang langsung mengkoordinasikan penanganan jenazah tersebut hingga akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Manado.

Proses Pemulangan yang Menantang

Pemulangan jenazah Nahtasya dari Kamboja sempat mengalami kendala sehingga jenazah berada di luar negeri hampir dua bulan sebelum akhirnya bisa dibawa pulang.

Salah satu tantangan besar dalam proses ini adalah pengurusan administrasi dan biaya pemulangan yang sempat menjadi perhatian masyarakat Sulawesi Utara.

Terutama ketika muncul kabar dugaan penyalahgunaan dana donasi yang diberikan untuk biaya tersebut.

Donasi yang terkumpul sebagai bantuan untuk memulangkan jenazah Nahtasya diduga tidak sepenuhnya digunakan sesuai tujuan.

Bahkan mengalir ke pihak lain di Sulawesi Utara, bukan hanya kepada pacar almarhumah yang bernama Jovan.

Hal ini menimbulkan desakan agar kepolisian daerah menyelidiki dan menuntaskan persoalan tersebut demi memberikan keadilan bagi keluarga.

Dugaan Penyalahgunaan Dana Donasi

Satu sisi yang menjadi perhatian adalah munculnya laporan bahwa dana donasi yang dikumpulkan untuk membantu pemulangan jenazah Nahtasya tidak sepenuhnya digunakan untuk tujuan yang benar.

Jovan, pacar Nahtasya yang juga bekerja di Kamboja. Telah mengaku menyalahgunakan sebagian dana tersebut.

Namun, informasi terbaru menyebutkan bahwa sejumlah dana juga mengalir ke pihak lain di Sulawesi Utara.

Kasus ini menimbulkan keresahan dan desakan agar aparat kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab dan memastikan hak-hak keluarga almarhumah terlindungi serta dana tersebut dipertanggungjawabkan dengan baik.

Polda Sulawesi Utara pun berjanji untuk mengusut kasus ini secara tuntas. Penyelidikan diharapkan dapat menyingkap siapa saja penerima dana donasi serta bagaimana alur penggunaan dana tersebut agar tidak ada penyalahgunaan dana bantuan yang seharusnya untuk kepentingan mulia.

Respon ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kegiatan sosial dan donasi yang sering kali menjadi harapan bagi keluarga korban dalam situasi darurat seperti kematian WNI di luar negeri.

Baca Juga: 

Penyambutan Jenazah Nahtasya di Manado

Penyambutan Jenazah Nahtasya di Manado

Pada Senin pagi, 26 Mei 2025, Kepulangan Jenazah Nahtasya tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, tepat pukul 06.15 WITA.

Jenazah tersebut langsung dijemput oleh pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Tikala Ares, Manado.

Keluarga besar dan kerabat sudah menunggu sejak pagi untuk menyambut kepulangan Nahtasya. Dan suasana haru serta pecah tangis tak terhindarkan saat jenazah keluar dari terminal kargo bandara.

Nelson Antou, ayah Nahtasya, menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan karena akhirnya anaknya bisa dipulangkan dan berterima kasih atas bantuan pemerintah. Pihak kedutaan dan sejumlah individu yang membantu selama proses ini.

Selain keluarga, masyarakat Sulawesi Utara turut merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya Nahtasya.

Dukungan moral dan doa terus mengalir di berbagai komunitas. Mengingat Nahtasya dikenal sebagai sosok pekerja keras yang meninggalkan keluarga demi mencari penghidupan yang lebih baik di negeri orang.

Peran Pemerintah Dalam Proses Pemulangan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Phnom Penh mengambil peran penting dalam mengurus administrasi hingga proses pemulangan jenazah Nahtasya.

Mereka tidak hanya memastikan keselamatan jenazah. Tetapi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan mengawal prosedur yang berlaku di Kamboja terkait pemulangan WNI yang meninggal di luar negeri.

Dalam pernyataannya, Kemlu menyebut bahwa penanganan jenazah dilakukan secara profesional dan penuh hormat.

Sekaligus mengajak masyarakat untuk waspada terhadap tawaran pekerjaan ilegal yang berpotensi membahayakan nasib pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari manado.tribunnews.com
  • Gambar Kedua dari www.transparansiindonesia.co.id