Kalau UMR di Indonesia Kisaran 10-20jt, Kamboja Tidak Mungkin di Penuhi WNI
Meningkatkan UMR Indonesia ke angka Rp10–20 juta bukanlah hal mustahil dalam jangka panjang. Namun, jika hal itu terjadi, dampaknya akan sangat besar terhadap dinamika migrasi kerja.
Perbedaan signifikan dalam tingkat upah minimum kedua negara, serta tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi WNI di Kamboja, membuat pencapaian penghasilan setara UMR Indonesia hampir tidak mungkin.
Berikut ini Berita Indonesia Kamboja akan membahas uraian menarik dan akurat yang mengupas konteks kedua negara terkait upah minimum dan realitas kerja pekerja migran Indonesia di Kamboja.
UMR Indonesia dan Realitas Saat Ini
Per tahun 2025, UMR di Indonesia bervariasi dari sekitar Rp2 juta hingga Rp5,2 juta, tergantung pada provinsi.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan UMR tertinggi, sementara daerah seperti Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur memiliki UMR di bawah Rp3 juta.
Angka tersebut secara kasar setara dengan US$130–350 per bulan, yang masih jauh di bawah standar negara maju atau bahkan beberapa negara berkembang yang lebih maju dalam sektor industri dan jasa.
Di sinilah kemudian muncul peluang bagi para WNI untuk mencari pekerjaan di luar negeri termasuk di negara seperti Kamboja, yang belakangan menjadi magnet tersendiri karena menjamurnya industri kasino, digital marketing, dan sektor informal.
Realitas Upah Minimum di Kamboja
Kamboja, sebagai negara berkembang di Asia Tenggara. Memiliki standar upah minimum yang jauh berbeda dari Indonesia.
Upah minimum di Kamboja rata-rata sekitar 200 dolar AS per bulan, atau jika dikonversi sekitar Rp 3 juta dengan kurs saat ini.
Angka ini menunjukkan bahwa standar upah di Kamboja masih rendah jika dibandingkan dengan Indonesia. Bahkan dengan provinsi-provinsi yang UMR-nya paling kecil sekalipun.
Secara historis, upah minimum di Kamboja sekitar USD 1560 per tahun yang berarti per bulan berkisar sekitar 130 dolar AS hingga 200 dolar AS.
Data terbaru memperlihatkan sedikit kenaikan, namun tetap jauh tertinggal dari standar upah di Indonesia.
Baca Juga: Susah Cari Kerja di Indonesia, WNI Banyak yang Terpaksa Jadi Admin Judol di Kamboja!
Jika UMR Indonesia Menjadi Rp10–20 Juta?
Mari bayangkan skenario alternatif yang provokatif: UMR di Indonesia melonjak ke angka Rp10 hingga Rp20 juta per bulan. Dalam situasi ini. Beberapa dampak langsung bisa diprediksi:
1. Motivasi Ekonomi untuk Keluar Negeri Turun Drastis
Alasan utama seseorang bekerja di luar negeri adalah demi penghasilan yang lebih tinggi. Ketika penghasilan domestik sudah setara atau bahkan melebihi yang ditawarkan negara lain seperti Kamboja, motivasi migrasi kerja akan anjlok drastis.
Orang tidak akan mau meninggalkan keluarga, budaya, dan kenyamanan tanah air jika gaji di dalam negeri sudah menjanjikan.
2. Industri Buruh Luar Negeri Akan Bergeser
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pengirim tenaga kerja terbesar di Asia Tenggara. Jika UMR dalam negeri melonjak, maka arus pengiriman tenaga kerja akan menurun drastis. Terutama yang bekerja di sektor kasar dan informal.
Hal ini akan menggeser citra Indonesia dari “negara pengirim” menjadi “negara penampung” atau setidaknya netral dalam migrasi tenaga kerja.
3. Kamboja Kehilangan Tenaga Kerja dari Indonesia
Dengan kondisi UMR Rp10–20 juta, Kamboja tidak akan mampu bersaing secara ekonomi untuk menarik WNI.
Negara ini tidak memiliki kapasitas fiskal maupun infrastruktur ketenagakerjaan untuk menyesuaikan upah mereka dengan UMR Indonesia.
Hasilnya? WNI tidak lagi tertarik datang ke Kamboja, dan pasar kerja di sana akan mulai mencari tenaga dari negara-negara dengan UMR lebih rendah seperti Myanmar, Laos, atau Bangladesh.
Mengapa Banyak WNI Bekerja di Kamboja?
Dalam beberapa tahun terakhir, Kamboja menjadi destinasi yang cukup ramai bagi tenaga kerja Indonesia, terutama yang masuk melalui jalur nonformal.
Banyak di antaranya direkrut untuk bekerja di perusahaan daring, customer service, operator kasino online, bahkan dalam kasus yang lebih ekstrem terlibat dalam praktik kerja eksploitatif atau penipuan digital.
Alasan utama mereka mencari peruntungan di Kamboja sederhana: gaji yang ditawarkan bisa mencapai US$600–1.500 atau sekitar Rp9–23 juta per bulan.
Angka ini tentu sangat menarik jika dibandingkan dengan UMR rata-rata di Indonesia. Dengan biaya hidup di Indonesia yang semakin meningkat, tawaran gaji dari luar negeri.
Bahkan yang datang dari negara yang ekonominya belum semapan Singapura atau Malaysia. Tetap terasa sangat menggoda.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari id.tradingeconomics.com
Leave a Reply