Pemulangan Jenazah PMI Judol Dari Kamboja, Bukti Perlindungan Negara

Silakan Share

Pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial MF dari sektor judi online di Kamboja menjadi bukti nyata perlindungan negara terhadap warganya di luar negeri.

Pemulangan Jenazah PMI Judol Dari Kamboja, Bukti Perlindungan Negara

MF meninggal dunia akibat serangan jantung pada 5 Juni 2025, dan jenazahnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Juni 2025. Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Phnom Penh berhasil mengupayakan pemulangan ini dengan dukungan penuh dari perusahaan tempat MF bekerja, yang juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum.

Di bawah ini akan membahas proses pemulangan jenazah PMI sektor judi online dari Kamboja dan bagaimana hal ini menjadi bukti nyata perlindungan negara terhadap warganya di luar negeri.

Pemulangan Jenazah Dari Kamboja

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengonfirmasi bahwa jenazah MF berhasil dipulangkan dari Kamboja ke Tanah Air pada 18 Juni 2025. Pemulangan tersebut dilakukan melalui penerbangan Thai Airways TG433 yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 11.55 WIB. Proses ini merupakan hasil koordinasi intens antara Kemlu, KBRI Phnom Penh, dan otoritas setempat di Kamboja.

Menurut keterangan resmi dari laman Kemlu RI, KBRI Phnom Penh pertama kali mendapat laporan dari Kepolisian Poipet, Kamboja, pada 5 Juni 2025. Laporan menyebutkan bahwa MF, yang bekerja di sektor judol, meninggal dunia akibat serangan jantung mendadak. Tak lama setelah menerima informasi tersebut, KBRI bergerak cepat menangani proses administrasi dan logistik pemulangan jenazah.

Seluruh biaya pemulangan ditanggung oleh perusahaan tempat MF bekerja. Selain itu, perusahaan juga menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum sebagai bentuk tanggung jawab sosial atas kejadian ini.

Baca Juga:

Suasana Haru di Bandara Soekarno-Hatta

Pemulangan Jenazah PMI Judol Dari Kamboja, Bukti Perlindungan Negara

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, jenazah MF langsung diserahkan kepada pihak keluarga oleh perwakilan Kemlu RI. Serah terima tersebut turut disaksikan oleh berbagai pihak terkait, termasuk Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) wilayah Banten, serta anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama.

Suasana di bandara berlangsung haru. Keluarga korban yang telah menanti kedatangan jenazah sejak pagi hari tampak terpukul. Beberapa kerabat tampak menangis ketika peti jenazah diturunkan dari kargo pesawat dan dibawa ke mobil jenazah untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka.

Anggota Komisi IX DPR, Surya Utama, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dan menekankan pentingnya evaluasi terhadap pengiriman tenaga kerja Indonesia ke sektor-sektor yang rawan eksploitasi atau tidak memiliki perlindungan hukum yang kuat.

Potret Buram Sektor Judi Online di Luar Negeri

Kasus kematian MF membuka kembali diskursus publik tentang maraknya pekerja migran Indonesia yang terserap dalam industri judi online, terutama di kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Industri ini meskipun menjanjikan imbalan tinggi, kerap kali memperkerjakan tenaga kerja dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Banyak dari para pekerja yang berangkat dengan janji pekerjaan sebagai staf IT, customer service, atau administrasi, namun setibanya di lokasi justru dipekerjakan dalam sistem kerja ekstrem, tekanan tinggi, dan jam kerja panjang tanpa istirahat yang cukup. Tak jarang, mereka juga mengalami intimidasi, pemotongan gaji sepihak, hingga penyekapan.

Organisasi-organisasi HAM internasional telah beberapa kali mengangkat persoalan ini. Mereka mendesak pemerintah negara asal maupun negara tujuan untuk menindak praktik-praktik ketenagakerjaan yang eksploitatif.

Seruan Untuk Perlindungan Lebih Baik

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah, masyarakat, dan calon pekerja migran untuk lebih waspada terhadap tawaran kerja di luar negeri. Terutama waspadai sektor yang tidak memiliki regulasi kuat atau rawan pelanggaran hak asasi manusia.

Kementerian Luar Negeri dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) diharapkan meningkatkan edukasi dan seleksi ketat terhadap penempatan tenaga kerja. Selain itu, perluasan kerja sama antarnegara dalam hal perlindungan hukum, pemantauan kondisi kerja, dan jalur komunikasi darurat juga harus diperkuat.

Kepedulian masyarakat juga memiliki peran penting. Keluarga dan komunitas dapat menjadi garda terdepan untuk saling mengingatkan dan mengecek kebenaran informasi sebelum seorang WNI memutuskan untuk bekerja di luar negeri, apalagi di sektor yang memiliki risiko tinggi.

Kesimpulan

Kematian MF adalah lebih dari sekadar kabar duka. Peristiwa ini menunjukkan lemahnya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, terutama di sektor berisiko. Keberhasilan pemulangan jenazah memang patut diapresiasi.

Namun, penanganan setelah tragedi tidak boleh menjadi fokus utama. Langkah pencegahan harus lebih diutamakan sejak awal. Negara perlu hadir secara penuh untuk melindungi warganya di luar negeri. Informasi yang jujur dan akses kerja yang aman harus dijamin. Tragedi seperti ini tidak boleh terjadi lagi.

Simak dan ikuti terus Berita Indonesia Kamboja agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari era.id
  2. Gambar Kedua dari nasional.okezone.com