Presiden Timor Leste Apresiasi Gencatan Senjata Kamboja-Thailand

Silakan Share

Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, menyambut baik gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand yang diumumkan pada akhir Juli 2025.

Presiden Timor Leste Apresiasi Gencatan Senjata Kamboja-Thailand

Setelah konflik bersenjata selama beberapa hari yang menimbulkan korban jiwa dan ketegangan, kedua negara sepakat menghentikan pertikaian tanpa syarat mulai 28 Juli 2025. Berikut Berita Indonesia Kamboja akan membahas secara lengkap yang mengupas tentang pernyataan Presiden Timor Leste dan konteks gencatan senjata ini.

Latar Belakang Konflik Kamboja-Thailand

Konflik antara Kamboja dan Thailand bermula dari sengketa perbatasan yang sudah lama menjadi sumber ketegangan. Bentrokan bersenjata yang terjadi sejak 24 Juli 2025 menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa. Serta meningkatnya tekanan politik dan kemanusiaan di kawasan tersebut.

Pasca beberapa hari pertempuran, mediasi oleh ASEAN dan beberapa pihak internasional akhirnya membawa kedua negara ke meja perundingan untuk merundingkan gencatan senjata.

Sambutan Presiden Timor Leste Atas Gencatan Senjata

Jose Ramos Horta, Presiden Timor Leste yang juga pernah mendapatkan Nobel Perdamaian, mengeluarkan pernyataan positif terhadap langkah kedua negara dalam menghentikan konflik. Ia menilai gencatan senjata ini sebagai pesan penting bagi wilayah Asia Tenggara tentang nilai perdamaian dan kerjasama regional.

Dalam pernyataannya, Ramos Horta menyampaikan harapan gencatan ini dapat menjadi awal dari dialog konstruktif untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan berkelanjutan tanpa kekerasan.

Baca Juga: Thailand dan Kamboja Sepakat Damai, Tapi Apakah Perdamaian Ini Abadi?

Peranan ASEAN dan Mediasi Regional

Presiden Timor Leste Apresiasi Gencatan Senjata Kamboja-Thailand

Gencatan senjata ini juga dianggap sebagai contoh penting peran ASEAN dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang terlibat dalam mediasi, mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk Presiden Timor Leste.

Anwar berhasil memfasilitasi dialog antara kedua negara yang selama ini sulit terjadi secara langsung. Melalui diplomasi dan koordinasi, ASEAN menunjukkan komitmennya untuk mengatasi konflik internal anggota dengan pendekatan damai dan dialog.

Tantangan dan Harapan Pasca Gencatan Senjata

Meskipun gencatan senjata disepakati, situasi di perbatasan masih rawan dengan tuduhan pelanggaran-perlakuan militer dari kedua sisi yang muncul setelah gencatan bisa diterapkan. Namun, langkah pembicaraan tingkat komandan militer kedua negara pada tanggal 29 Juli menunjukkan adanya itikad untuk meminimalisir provokasi dan menjalankan gencatan secara efektif.

Presiden Ramos Horta menyerukan semua pihak untuk menjaga momentum ini dan fokus pada resolusi jangka panjang yang mengutamakan dialog serta kerja sama bilateral secara damai.

Dampak Sosial dan Kemanusiaan Konflik

Konflik ini juga memberi dampak signifikan terhadap warga sipil. Khususnya pekerja migran Indonesia yang terjebak di wilayah konflik tanpa perlindungan resmi. Kondisi mereka menjadi perhatian, mengingat ketidakpastian nasib dan potensi masalah kemanusiaan akibat ketegangan di daerah konflik.

Presiden Timor Leste dan komunitas internasional diharapkan dapat mendorong perlindungan hak-hak warga sipil dan pekerja migran yang terkena dampak konflik ini.

Kesimpulan

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menyambut baik keputusan gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand. Sebagai langkah bersejarah dalam mengakhiri konflik bersenjata yang memicu kerugian dan ketegangan di kawasan Asia Tenggara. Ia menilai ini sebagai cerminan penting dari nilai perdamaian dan diplomasi yang harus dijunjung tinggi oleh semua negara di kawasan.

Peran ASEAN dan mediasi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi kunci sukses dialog ini. Meski tantangan tetap ada dalam implementasi gencatan senjata. Harapan besar diarahkan pada upaya penyelesaian sengketa melalui mekanisme damai dan perlindungan kemanusiaan bagi warga terdampak konflik.

Gencatan senjata ini bisa menjadi contoh positif bagi penyelesaian konflik serupa di masa depan dengan mengedepankan dialog, penghormatan kedaulatan, dan kerja sama regional. Simak dan ikuti terus Berita Indonesia Kamboja agar Anda tidak ketinggalan informasi berita menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.detik.com
  2. Gambar kedua dari prudensi.com