Bom Thailand Hantam Siem Reap, Angkor Wat Terancam Rusak
Thailand menembakkan bom jauh ke wilayah Kamboja, menargetkan Provinsi Siem Reap dan mengancam Angkor Wat, situs warisan dunia UNESCO.
Serangan ini terjadi lebih dari 70 kilometer dari perbatasan, memicu kepanikan warga dan evakuasi massal dari kamp pengungsian sipil. Bentrokan terbaru antara kedua negara telah menewaskan 31 orang dan mengungsikan 800.000 warga.
Dibawah ini Anda bisa membaca berbagai informasi berita terbaru dan terviral hanya ada di Berita Indonesia Kamboja.
Bom Thailand Hantam Siem Reap Angkor Wat Terancam
Pada Senin (15/12/2025), Kamboja menuduh Thailand melancarkan serangan bom jauh ke dalam wilayahnya, menargetkan Provinsi Siem Reap yang menjadi rumah bagi Angkor Wat, situs warisan dunia UNESCO. Jet tempur Thailand dilaporkan membom dekat kamp pengungsian sipil di Distrik Srei Snam, memicu kepanikan massal.
Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, tegas kepada AFP bahwa serangan ini mencapai lebih dari 70 kilometer dari garis batas, jauh dari zona sengketa. “Ini pertama kalinya Thailand membom Siem Reap,” katanya, menyoroti ancaman langsung terhadap destinasi wisata ikonik yang menarik jutaan turis tahunan.
Konflik yang meletus bulan ini telah merenggut 31 nyawa, gabungan tentara dan warga sipil, serta mengungsikan 800.000 orang. Kedua negara saling tuding sebagai agresor, mengklaim pertahanan diri sambil menuduh lawan serang sipil tak berdosa.
Serangan Udara Jangkau 70 KM, Menembus Jantung Kamboja
Serangan ini menandai jarak terjauh penetrasi militer Thailand ke Kamboja selama bentrokan terbaru, melampaui 70 kilometer dari perbatasan. Pheaktra menekankan, pengeboman di Distrik Srei Snam bukan hanya militer, tapi mengancam warga sipil di kamp pengungsian.
Siem Reap, pusat pariwisata Kamboja, kini berada di garis depan konflik. Angkor Wat yang megah berisiko rusak jika eskalasi berlanjut, mengancam pendapatan nasional dari sektor wisata. Warga lokal mengeluh, bom jatuh dekat situs suci, memicu evakuasi darurat di tengah malam.
Pertempuran ini melanjutkan pola lama puluhan tewas dalam lima hari Juli lalu sebelum gencatan senjata rapuh. Kini, pelanggaran cepat terjadi lagi, memperburuk trauma perbatasan yang sudah panjang.
Baca Juga: Ekonomi Kamboja Diprediksi Melambat Tajam Imbas Konflik Dengan Thailand
Tragedi Terbaru 31 Tewas, 800 Ribu Warga Mengungsi
Bentrokan Asia Tenggara ini telah menewaskan sedikitnya 31 orang sejak meletus bulan ini, termasuk prajurit dan warga tak bersenjata. Sebanyak 800.000 pengungsi kini tercerai-berai, mencari perlindungan di tengah hutan dan desa tetangga. Pheaktra menyoroti, Thailand tuduh kami serang sipil.
Kedua pihak bersikukuh bela diri, tapi bukti saling tuding memanaskan situasi. Thailand klaim respons terhadap provokasi Kamboja, sementara Phnom Penh tunjukkan jejak bom sebagai agresi telanjang. Dampak kemanusiaan parah: anak-anak kelaparan, rumah hancur, dan akses bantuan terhambat.
Sejarah sengketa perbatasan ini berakar panjang, dari era kolonial hingga klaim nasionalis. Gencatan senjata Juli lalu hanya jeda sementara, kini konflik membara lagi dengan korban jiwa melonjak.
Sengketa Lama Konflik Perbatasan Yang Belum Padam
Perselisihan ini bagian dari konflik panjang soal batas wilayah, dipicu peta kolonial Prancis dan klaim historis. Puluhan tewas di Juli lalu akibat bentrokan sengit, diakhiri gencatan rapuh yang dilanggar dalam bulan. Kini, serangan Siem Reap jadi puncak eskalasi, menguji ASEAN dalam mediasi.
Kamboja tuntut investigasi internasional, sementara Thailand perkuat posisi militer. Pheaktra peringatkan, Ini bukan akhir; tanpa dialog, korban bertambah. Komunitas global khawatir, Angkor Wat berisiko jadi korban perang modern.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpecaya hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari liputan6.com
- Gambar Kedua dari cnnindonesia.com