Korea Selatan Resmi Larang Warganya Bepergian ke Kamboja
Pada 15 Oktober 2025, Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan larangan perjalanan dengan klasifikasi “kode hitam” untuk beberapa wilayah di Kamboja.
Langkah ini diambil setelah meningkatnya kasus penipuan pekerjaan dan perdagangan manusia yang menimpa warganya di negara tersebut.
Wilayah yang termasuk dalam larangan ini antara lain Poipet, Bavet, dan Gunung Bokor di Provinsi Kampot.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Penyebab Larangan Perjalanan
Larangan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah Korea Selatan dipicu oleh meningkatnya kasus penipuan pekerjaan dan perdagangan manusia yang menimpa warganya di Kamboja.
Insiden paling menonjol adalah kematian seorang mahasiswa Korea Selatan, Park Min-ho, yang ditemukan tewas di dekat Gunung Bokor setelah diduga menjadi korban penyiksaan terkait penipuan pekerjaan.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan warga Korea Selatan yang berada di wilayah tertentu Kamboja. Terutama di daerah perbatasan dan kota-kota dengan aktivitas penipuan tinggi.
Selain kasus Park Min-ho, laporan menunjukkan bahwa sekitar 80 warga negara Korea Selatan masih terjebak atau ditahan di Kamboja akibat skema penipuan yang melibatkan jaringan ilegal.
Situasi ini mendorong pemerintah Korea Selatan mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan larangan perjalanan “kode hitam” untuk wilayah-wilayah yang dianggap berisiko tinggi.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi warganya, mencegah kejadian serupa, dan menekan potensi kerugian yang lebih besar bagi warga Korea Selatan di luar negeri.
Dampak Terhadap Wisatawan Korea Selatan
Larangan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah Korea Selatan berdampak signifikan pada wisatawan negaranya yang berencana berkunjung ke Kamboja.
Banyak wisatawan membatalkan rencana liburan mereka. Khususnya ke wilayah yang masuk dalam kategori “kode hitam” seperti Poipet, Bavet, dan Gunung Bokor.
Kekhawatiran akan keselamatan pribadi dan risiko terjebak dalam jaringan penipuan menjadi alasan utama pembatalan perjalanan, sehingga sektor pariwisata mengalami penurunan kunjungan dari wisatawan Korea Selatan.
Selain itu, dampak larangan ini juga dirasakan oleh agen perjalanan dan operator wisata yang sebelumnya melayani paket perjalanan ke Kamboja.
Banyak pihak harus menyesuaikan jadwal, membatalkan pemesanan. Atau menawarkan alternatif destinasi untuk mengurangi kerugian.
Larangan perjalanan ini menekankan pentingnya kewaspadaan bagi wisatawan Korea Selatan dan mendorong pemerintah serta perusahaan travel untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan ke negara-negara dengan risiko tinggi.
Baca Juga: Pelajar Korea Selatan Tewas di Kamboja, 3 Warga Cina Ditangkap Polisi