Komite Militer Tegaskan, Tentara Kamboja Tidak Melepaskan Tembakan
Insiden baku tembak di perbatasan Thailand dan Kamboja menyoroti ketegangan yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Kepala Komite Militer Kamboja, Heng Ratana, menyatakan bahwa dalam insiden penembakan kemarin (27 September), tentara Kamboja mengikuti perintah dan tidak membalas tembakan.
Pusat Penjinak Bom Kamboja bekerja sama dengan tentara mengumpulkan selongsong peluru, mengonfirmasi bahwa Thailand menembakkan 21 peluru artileri, dan melalui analisis dapat dipastikan peluru-peluru tersebut dibuat oleh negara mana.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Latar Belakang Konflik Perbatasan
Sengketa antara Thailand dan Kamboja bukan hal baru. Konflik perbatasan telah berlangsung lebih dari satu abad terkait kedaulatan wilayah sepanjang 817 km yang belum sepenuhnya ditetapkan.
Masalah ini bermula dari peta yang dibuat oleh Prancis pada 1907 ketika Kamboja masih menjadi koloni Prancis.
Thailand kemudian menolak beberapa klaim wilayah yang dicantumkan di peta, karena perbatasan seharusnya mengikuti garis aliran air alami.
Sengketa ini bukan hanya soal tanah, tetapi juga menyangkut pengaruh strategis dan ekonomi di kawasan perbatasan.
Banyak daerah yang menjadi titik konflik memiliki nilai historis dan kultural, seperti kuil-kuil dan desa-desa yang dihuni masyarakat lokal.
Akibatnya, setiap insiden militer, bahkan kecil, bisa dengan cepat memicu ketegangan dan meningkatkan risiko bentrokan bersenjata.
Upaya Diplomatik Untuk Meredakan Ketegangan
Setelah insiden tersebut, kedua negara berupaya meredakan ketegangan melalui jalur diplomatik.
Pada 29 Juli 2025, Kamboja menyerukan gencatan senjata tanpa syarat dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait sengketa dengan Thailand.
Perwakilan Tetap Kamboja untuk PBB, Keo Chhea, meminta kedua pihak untuk menahan diri dan menempuh solusi diplomatik.
Dewan Keamanan PBB mendesak kedua negara untuk menahan diri dan mencari penyelesaian damai atas sengketa ini.
Baca Juga: Media Kamboja: Thailand Dirumorkan Akan Menyerang Kamboja lagi
Saling Tuding Baku Tembak
Berlawanan dengan klaim Kamboja, pihak Thailand menyatakan bahwa insiden berawal pada Kamis (24/07), tepat setelah pukul 07.30 waktu setempat.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Thailand menyebutkan bahwa militer Kamboja mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan pengawasan terhadap pasukan Thailand di dekat perbatasan.
Tak lama kemudian, militer Thailand mengklaim enam personel militer Kamboja bersenjata lengkap, termasuk granat berpeluncur roket (RPG), berkumpul di dekat perbatasan. Tentara Thailand mencoba bernegosiasi dengan berteriak, tetapi tidak berhasil, kata juru bicara NSC.
Juru bicara NSC menambahkan, tentara Kamboja melepaskan tembakan sekitar pukul 08.20, yang memaksa pihak Thailand untuk membalas tembakan dan mengerahkan enam pesawat tempur F-16 untuk menyerang target militer Kamboja.
Militer Thailand menyatakan bahwa Komando Daerah Militer Khusus 8 dan 9 Kamboja “telah dihancurkan”.
Thailand juga menuduh Kamboja mengerahkan senjata berat, termasuk kendaraan peluncur roket BM-21 dan artileri, yang menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum di sepanjang sisi perbatasan Thailand.
Sesaat setelah pertempuran berlangsung, Thailand menutup semua pintu perbatasannya dengan Kamboja, dan Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Kamboja.
Tanggapan Thailand Terhadap Pernyataan Kamboja
Militer Thailand menanggapi pernyataan Kamboja dengan menegaskan bahwa pasukan mereka tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Mereka juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan transparan antara kedua negara untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pihak Thailand berharap agar kedua negara dapat menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan menghormati perjanjian internasional yang ada.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari mediaindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.antaranews.com