ASEAN Perkuat Pemantauan Gencatan Senjata Antara Thailand dan Kamboja

Silakan Share

Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja sempat memanas pada Juli 2025, menimbulkan konflik bersenjata yang memakan korban jiwa.

ASEAN-Perkuat-Pemantauan-Gencatan-Senjata-Antara-Thailand-dan-Kamboja

Merespons situasi tersebut, ASEAN mengambil peran aktif dalam upaya meredakan ketegangan dengan membentuk tim pemantau gencatan senjata. Baru-baru ini, ASEAN mengumumkan rencana menambah jumlah pengamat guna memperkuat pengawasan dan memastikan perdamaian tetap terjaga.

Dibawah ini Berita Indonesia Kamboja akan memberikan ulasan mengenai ASEAN perkuat pemantauan gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja.

Latar Belakang Konflik dan Gencatan Senjata

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja merupakan eskalasi dari perselisihan lama terkait batas wilayah perbatasan sepanjang 817 kilometer yang belum jelas demarkasinya. Pada Juli 2025, terjadi konfrontasi bersenjata yang melibatkan artileri dan serangan udara selama lima hari, yang menewaskan sedikitnya 43 orang dan memaksa lebih dari 300.000 warga mengungsi.

Setelah tekanan diplomatik dari berbagai pihak, termasuk ASEAN dan negara-negara seperti China dan Amerika Serikat, kedua negara akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata pada 28 Juli.

Peran ASEAN Dalam Menjaga Perdamaian

ASEAN memegang peran sentral dalam mediasi konflik ini sebagai organisasi regional yang beranggotakan kedua negara. Untuk memastikan gencatan senjata berjalan efektif, ASEAN membentuk tim pemantau yang terdiri dari para pejabat militer dan diplomat dari negara-negara anggota.

Tim ini bertugas mengawasi wilayah sengketa dan membantu menghindari kembalinya aksi kekerasan. Malaysia yang saat ini menjabat sebagai ketua ASEAN memimpin koordinasi tim ini. Ia juga memastikan kerja sama antara Thailand dan Kamboja berlangsung lancar.

Penambahan Tim Pemantau ASEAN

Ketua ASEAN sekaligus Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan rencana menambah jumlah tim pemantau di kedua negara. Saat ini, tim di Bangkok berjumlah sepuluh anggota, sementara di Phnom Penh hanya dua.

Penambahan personel diharapkan dapat mencegah ketidakseimbangan sumber daya dan memperkuat efektivitas pengawasan.

Anwar menegaskan bahwa penambahan pengamat ini bukanlah bentuk intervensi, melainkan upaya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Baca Juga:

Reaksi Pemerintah Thailand dan Kamboja

Reaksi-Pemerintah-Thailand-dan-Kamboja

Thailand dan Kamboja secara resmi menerima keberadaan tim pemantau ASEAN dan menyepakati kerja sama pengawasan perbatasan yang ketat. Meskipun ada isu terkait tahanan perang yang masih menjadi perdebatan. Kedua negara menunjukkan komitmen untuk menurunkan ketegangan dan memperbaiki hubungan bilateral.

Dialog lanjutan dijadwalkan untuk membahas masalah-masalah teknis dan mencapai kesepakatan jangka panjang mengenai batas wilayah.

Dukungan Internasional dan Dampaknya Bagi ASEAN

Amerika Serikat dan negara-negara lain menyambut baik langkah ASEAN dalam mengawasi gencatan senjata dan menilai inisiatif ini sebagai kemajuan penting dalam stabilisasi kawasan Asia Tenggara.

Penanganan konflik ini menjadi ujian bagi relevansi ASEAN sebagai organisasi regional dan kapasitasnya dalam menjaga perdamaian serta kerjasama antaranggota.

Keberhasilan menjaga perdamaian diyakini akan memperkuat solidaritas ASEAN dan meningkatkan kredibilitasnya di mata dunia.

Langkah Selanjutnya Menuju Perdamaian Permanen

Setelah tahap awal pemantauan, ASEAN bersama pihak Thailand dan Kamboja merencanakan diskusi rutin dan negosiasi lanjutan untuk menyelesaikan masalah batas darat secara definitif.

Pemantauan yang efektif menjadi kunci untuk mencegah konflik baru dan menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan perbatasan.

Semua pihak berharap perdamaian abadi bisa segera terwujud demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Kesimpulan

Penambahan tim pemantau gencatan senjata oleh ASEAN menunjukkan komitmen kuat organisasi regional ini dalam menjaga stabilitas dan mencegah konflik baru antara Thailand dan Kamboja. Meski tantangan masih ada, kerja sama antarnegara dan dukungan internasional membuka peluang besar bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan.

Langkah ini juga menjadi bukti nyata peran strategis ASEAN sebagai fasilitator dialog dan penjaga keamanan kawasan Asia Tenggara. Harapan besar pun tertuju pada keberhasilan tim pemantau dalam mengawal proses perdamaian demi masa depan yang damai dan stabil.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari terusterang.id
  2. Gambar Kedua dari koran-jakarta.com