Thailand-Kamboja Memanas Lagi Gegara Tentara Luka Injak Ranjau

Silakan Share

Ketegangan Thailand–Kamboja saat ini sedang mencapai titik genting, dengan insiden-inisiden ranjau yang melukai prajurit Thailand berpotensi menyalakan kembali konflik yang nyaris mereda.

Thailand-Kamboja Memanas Lagi Gegara Tentara Luka Injak Ranjau

Kasus ini terjadi di tengah upaya rapuh menjaga gencatan senjata, dan kemarahan langsung mencuat ketika Bangkok menuduh Phnom Penh melanggar perjanjian internasional. Sementara itu, Kamboja membantah tuduhan tersebut dan malah menyoroti usaha besar untuk menyingkirkan ranjau sudah berjalan bertahun-tahun.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Latar Belakang Konflik Perbatasan yang Berkepanjangan

Pada dasarnya, konflik ini bermuara pada sengketa wilayah yang telah berlangsung sejak era kolonial Prancis. Wilayah seperti candi Preah Vihear, Ta Moan Thom, dan Ta Krabey menjadi sumber perselisihan lama.

Pada Mei lalu, insiden tembak-menembak di dekat Chang Bok memicu ketegangan baru. Rekaman pembicaraan telepon bocor antara PM Thailand Paetongtarn Shinawatra dan mantan PM Kamboja Hun Sen juga menambah ketegangan di kalangan elit kedua negara.

Semua ini menandakan bahwa sengketa perbatasan bukan sekadar persoalan geografis. Melainkan juga masalah politik domestik yang memicu gelombang nasionalisme

Insiden yang Memicu Ketegangan

Pada tanggal 12 Agustus 2025, seorang tentara Thailand mengalami cedera serius di pergelangan kaki setelah menginjak ranjau sekitar satu kilometer dari candi Ta Moan Thom, Surin.

Ini menjadi insiden keempat dalam beberapa minggu terakhir yang melibatkan ranjau di area perbatasan yang sebelumnya sempat dinyatakan aman.

Tentara tersebut kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit, dan militer Thailand menuduh bahwa ranjau tersebut dipasang secara sengaja oleh pihak Kamboja.

Sebuah pelanggaran terhadap gencatan senjata dan Konvensi Ottawa mengenai pelarangan ranjau darat.

Baca Juga: Ledakan Ranjau di Garis Perbatasan Kamboja Bikin 3 Tentara Thailand Terluka Parah!

Tuduhan dan Bantahan

Tuduhan dan Bantahan

Pemerintah Thailand menyebut insiden tersebut sebagai bukti pelanggaran serius oleh Kamboja terhadap perjanjian internasional.

Angkatan Darat Thailand bahkan menyatakan akan “menggunakan hak pembelaan diri” jika pelanggaran terus berlanjut. Utusan diplomatik Thailand juga telah menyampaikan protes resmi kepada Kamboja.

Sementara itu, Phnom Penh tegas membantah tuduhan tersebut. Juru bicara pertahanan Kamboja menyatakan mereka tidak pernah memasang ranjau baru dan tetap berkomitmen terhadap Ottawa Convention.

Selain itu, mereka menekankan telah berhasil membersihkan lebih dari satu juta ranjau dan hampir tiga juta puing bahan peledak yang tersisa dari konflik masa lalu.

Isyarat Renggangnya Gencatan Senjata

Peristiwa ini sangat mengganggu stabilitas gencatan senjata yang disepakati pada akhir Juli, setelah konflik lima hari yang merenggut puluhan nyawa dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi.

Agenda penyebaran pemantau ASEAN telah diberlakukan untuk mencegah eskalasi kembali. Namun insiden-inisiden berulang ini menciptakan ketidakpastian tinggi akan masa depan perdamaian.

Kesimpulan

Ketegangan Thailand–Kamboja saat ini sedang mencapai titik genting, dengan insiden-inisiden ranjau yang melukai prajurit Thailand berpotensi menyalakan kembali konflik yang nyaris mereda.

Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diupayakan, munculnya kembali kekerasan baik berupa ranjau maupun sengketa diplomatik menggarisbawahi betapa rapuhnya perdamaian di wilayah itu.

Perlu dialog konstruktif, kepercayaan bersama, dan transparansi aksi nyata di lapangan agar krisis ini tidak berlanjut.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.reuters.com
  • Gambar Kedua dari www.pantau.com