Thailand Sebut Serangan Udara Hancurkan Gudang Rudal BM-21 Kamboja

Silakan Share

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang sebelumnya relatif terkendali kembali meningkat secara signifikan di sepanjang perbatasan kedua negara.

Thailand Sebut Serangan Udara Hancurkan Gudang Rudal BM-21 Kamboja

Ketegangan yang dipicu oleh perselisihan teritorial dan insiden militer lokal memicu serangkaian bentrokan yang semakin meluas.

Dalam konflik ini, penggunaan sistem roket BM-21 oleh pasukan Kamboja terhadap sasaran di wilayah Thailand menjadi salah satu titik sengit dalam eskalasi tersebut.

BM-21, sebuah sistem peluncur roket multipel asal Rusia yang mampu menembakkan 40 roket sekaligus. Telah dipakai untuk menargetkan posisi militer dan beberapa kawasan sipil di provinsi perbatasan seperti Sa Kaeo.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Klaim Thailand Penghancuran Depot Rudal

Angkatan Udara Thailand secara resmi menyatakan bahwa operasi udara mereka berhasil melakukan serangan terkoordinasi terhadap sejumlah depot persediaan militer Kamboja yang menyimpan roket BM-21.

Seorang juru bicara Angkatan Udara, Air Marshal Jakkrit Thamwichai. Menyebutkan bahwa serangan ini menggunakan munisi berpemandu presisi (precision-guided weapons) yang ditargetkan secara ketat pada fasilitas militer. Dengan upaya serius untuk meminimalkan dampak terhadap warga sipil.

Menurut pernyataan itu, operasi tersebut menyebabkan ledakan besar di lokasi target yang menandai penghancuran sejumlah besar persediaan roket dan amunisi musuh. Sehingga mengurangi kapasitas serangan Kamboja terhadap wilayah Thailand.

Juru bicara tersebut juga menegaskan bahwa perencanaan target dilakukan melalui proses verifikasi multi-tahap untuk memastikan bahwa hanya sasaran militer yang menjadi fokus serangan.

Menurut klaim militer Thailand, serangan ini berhasil menghancurkan sejumlah besar persediaan roket BM-21 yang semula disimpan oleh pasukan Kamboja.

Sehingga diharapkan akan mengurangi kemampuan Kamboja untuk melancarkan serangan roket dalam skala besar di masa mendatang.

Detail Operasi Udara Sasaran Militer

Beberapa laporan media yang mengutip pernyataan militer Thailand menjelaskan lebih lanjut tentang operasi ini.

F-16 fighter jets dan pesawat tempur lainnya dilaporkan digunakan untuk menjatuhkan bom berpemandu di fasilitas penyimpanan senjata di daerah seperti Poipet dan Oddar Meanchey, yang dianggap sebagai titik utama distribusi sistem BM-21 dan peralatan berat lainnya.

Operasi ini memicu rangkaian ledakan besar, yang pantas diartikan sebagai bukti penghancuran amunisi.

Selain itu, serangan udara Thai juga ditujukan pada struktur yang menurut Bangkok digunakan sebagai basis logistik militer termasuk depot persediaan roket dan tempat perlindungan sistem persenjataan berat lainnya.

Baca Juga: Pertempuran Thailand-Kamboja Masuki Hari ke-11, Korban Tewas 52 Orang

Tuduhan Balik Dari Kamboja

Tuduhan Balik Dari Kamboja

Sementara Thailand mengklaim bahwa operasi udara tersebut menargetkan depot militer yang sah dan bahwa mereka mengambil langkah untuk meminimalisir dampak terhadap warga sipil. Pemerintah Kamboja memberikan respons yang jauh berbeda.

Phnom Penh mengecam serangan udara Thailand sebagai pelanggaran kedaulatan dan menyatakan bahwa beberapa serangan udara tersebut terjadi di luar zona militer yang jelas. Bahkan sempat mendekati wilayah yang didiami warga sipil atau tempat pengungsian mereka.

Kementerian Pertahanan Kamboja secara terbuka mengutuk tindakan Thailand. Menegaskan bahwa mereka akan terus mempertahankan integritas teritori dan memperingatkan bahwa serangan militer semacam itu dapat memperburuk eskalasi konflik.

Selain itu, Kamboja juga menyatakan bahwa sejumlah warga sipil telah tewas atau terluka akibat tembakan roket dan dampak konflik secara keseluruhan di wilayah perbatasan.

Perbedaan naratif ini mencerminkan apa yang disebut oleh analis sebagai perang informasi yang paralel dengan perang nyata di lapangan.

Dimana masing-masing pihak saling menuduh lawannya melakukan provokasi dan pelanggaran hukum internasional.

Thailand bahkan sempat menampilkan contoh gambar yang dibantah sebagai bukti serangan oleh Kamboja. Menyebut beberapa citra di media sosial sebagai hasil manipulasi atau generasi AI yang menyesatkan.

Prospek Diplomasi Upaya Perdamaian

Di tengah eskalasi militer yang masih berlangsung, upaya diplomatik terus dijajaki oleh berbagai pihak regional dan internasional untuk meredakan ketegangan antara Thailand dan Kamboja.

Negara-negara ASEAN serta mediator lain telah menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian damai atas perselisihan ini melalui jalur dialog.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa perundingan demi menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan bagi warga sipil sedang dibahas. Meski belum mencapai kesepakatan yang nyata.

Situasi tetap dinamis dan rapuh, dengan keduanya saling mempertahankan naratif masing-masing tentang siapa pihak agresor utama dalam konflik tersebut.

Kembalinya ketegangan bersenjata dan klaim tentang penghancuran persediaan BM-21 oleh Angkatan Udara Thailand menunjukkan betapa kompleks dan berbahayanya konflik ini terhadap stabilitas regional serta kesejahteraan warga sipil di kawasan perbatasan.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana Akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari detik.com
  • Gambar Kedua dari news.detik.com