Ketegangan Memuncak! Thailand Luncurkan Serangan Udara ke Kamboja
Konflik di perbatasan Thailand–Kamboja kembali memanas setelah Thailand melancarkan serangan udara yang menargetkan instalasi militer Kamboja.

Insiden ini memicu kekhawatiran regional, memperburuk situasi kemanusiaan, dan meningkatkan perhatian internasional terhadap stabilitas Asia Tenggara. Berikut ini Berita Indonesia Kamboja akan memberikan informasi mengenai eskalasi terbaru konflik Thailand dan Kamboja.
Kronologi Serangan Udara dan Bentrokan Militer
Menurut Mayor Jenderal Winthai, bentrokan terbaru terjadi sekitar pukul 05.05 pagi di area Chong An Ma, Distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. Pasukan Kamboja dilaporkan menembakkan senjata ringan serta senjata tidak langsung ke posisi Thailand.
Sebagai respons, pasukan Thailand mengerahkan senjata balasan dan kemudian mengaktifkan operasi udara. Angkatan Udara Kerajaan Thailand menyatakan bahwa misi dilakukan secara terukur dan hanya menargetkan fasilitas militer strategis seperti gudang senjata, pusat komando, dan jalur logistik di dalam wilayah Kamboja.
Pihak Thailand menegaskan bahwa serangan ini bersifat defensif dan bertujuan mencegah ancaman yang lebih besar di kawasan perbatasan.
Sikap Berbeda Dari Pihak Kamboja
Dari pihak Kamboja, juru bicara Kementerian Pertahanan, Maly Socheata, menyampaikan versi berbeda mengenai kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa pasukan Thailand melancarkan serangan lebih dulu ke daerah perbatasan di provinsi Preah Vihear dan Oddar Meanchey.
Dalam pernyataannya yang dikutip oleh CNA, Kamboja menegaskan tidak melakukan pembalasan dan menuduh Thailand melakukan provokasi selama beberapa hari terakhir demi memicu konfrontasi terbuka.
Pemerintah di Phnom Penh menyatakan bahwa pihaknya masih menahan diri demi menjaga stabilitas kawasan, meski situasi di lapangan semakin genting.
Baca Juga: Jeritan Hati Orang Tua DImas, Kecemasan Korban TPPO Kamboja
Dampak Kemanusiaan dan Evakuasi Warga

Konflik bersenjata ini telah menimbulkan korban jiwa dan krisis kemanusiaan di wilayah perbatasan. Militer Thailand melaporkan satu prajurit tewas dan empat lainnya terluka akibat tembakan bantuan. Evakuasi warga sipil segera diaktifkan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
Lebih dari 385.000 warga sipil dari empat distrik perbatasan Thailand kini sedang dievakuasi, dan sekitar 35.000 orang telah ditempatkan di pusat-pusat penampungan darurat.
Situasi ini mengingatkan pada konflik bersenjata lima hari yang terjadi pada Juli lalu. Ketika sedikitnya 48 orang tewas dan hampir 300.000 warga terpaksa mengungsi akibat baku tembak roket dan artileri berat dari kedua belah pihak.
Sejarah Panjang Sengketa Wilayah
Perselisihan antara Thailand dan Kamboja berakar dari penetapan batas wilayah sepanjang 817 kilometer yang pertama kali dipetakan pada tahun 1907 oleh Prancis, ketika Kamboja masih berada di bawah kekuasaan kolonial. Hingga kini, sejumlah titik perbatasan masih diperselisihkan dan rentan memicu konflik.
Pada konflik bulan Juli lalu, gencatan senjata berhasil dicapai melalui mediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Kesepakatan tersebut bahkan disaksikan langsung oleh Trump dalam penandatanganan kesepakatan lanjutan di Kuala Lumpur pada Oktober.
Namun, situasi kembali memburuk setelah insiden ledakan ranjau bulan lalu yang melukai parah seorang tentara Thailand, yang kemudian mendorong Thailand menghentikan penerapan pakta gencatan senjata.
Reaksi Internasional dan Kekhawatiran Eskalasi
Komunitas internasional menyerukan kedua negara menahan diri dan kembali ke dialog diplomatik, mengingat potensi konflik meluas. Situasi ini meningkatkan perhatian global terhadap stabilitas Asia Tenggara.
Penggunaan kekuatan udara oleh Thailand menandai eskalasi baru, berisiko memicu balasan Kamboja dan memperburuk hubungan diplomatik. Ancaman terhadap keamanan regional dan jalur perdagangan menjadi perhatian serius para pengamat.
Diplomasi darurat dianggap langkah paling efektif untuk meredam ketegangan. Peran mediator internasional sangat penting agar korban sipil tidak bertambah dan perdamaian jangka panjang di perbatasan dapat terjaga.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpercaya hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari liputan6.com