Sebelum Jadi Bandar, Dewi Astutik Ternyata Guru Mandarin di Kamboja
Sebelum namanya mencuat sebagai bandar narkoba internasional, Dewi Astutik menjalani kehidupan yang jauh berbeda sebagai seorang guru Bahasa Mandarin di Kamboja.

Ia mulai bekerja di sana pada Februari 2023, mengajar di berbagai lembaga kursus bahasa asing dengan penghasilan sekitar Rp 20 juta per bulan.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Kehidupan Dewi Astutik di Kamboja
Menurut penuturan BNN, Dewi memasuki Kamboja pada Februari 2023 dan mulai bekerja sebagai pengajar bahasa asing di sejumlah tempat kursus mengajar bahasa Inggris dan Mandarin.
Penghasilan dari pekerjaan itu dilaporkan cukup besar sekitar Rp 20 juta per bulan.
Dalam periode ini, kehidupan Dewi tampak normal dan terhormat seorang guru bahasa yang memanfaatkan keterampilan dalam bahasa asing untuk mencari nafkah.
Namun catatan menunjukkan bahwa di balik rutinitas tersebut, ada kecemasan dan kerawanan baik secara psikologis maupun finansial.
Hidup di negeri orang dengan bergantung pada kursus bahasa tentu memunculkan tantangan. Walaupun gajinya relatif tinggi, stabilitas jangka panjang, pengurusan izin, dan masa depan di luar kelas bisa menjadi beban tersendiri bagi pekerja migran. Mungkin kondisi tak nyaman inilah yang perlahan mendorongnya mempertimbangkan jalan lain.
Pengalaman Mengajar Bahasa Mandarin di Kamboja
Sebelum terjerumus ke dunia kriminal, Dewi Astutik memiliki pengalaman profesional yang cukup menonjol sebagai guru bahasa, khususnya Bahasa Mandarin, di Kamboja.
Ia mulai bekerja di negeri tersebut pada Februari 2023. Mengajar di beberapa lembaga kursus dengan gaji sekitar Rp 20 juta per bulan.
Aktivitas mengajar ini menunjukkan kemampuan Dewi dalam bahasa asing dan kompetensinya dalam bidang pendidikan, sekaligus memberi gambaran bahwa kehidupan awalnya tampak stabil dan terhormat.
Meskipun demikian, tantangan hidup sebagai pekerja migran di luar negeri. Termasuk kebutuhan finansial dan adaptasi budaya, mungkin menjadi faktor yang kemudian mempengaruhi jalannya menuju dunia kejahatan.
Baca Juga: Dewi Astutik Akhirnya Tiba di Tanah Air Usai Buron 2 Ton Sabu
Keterlibatan Dalam Jaringan Narkoba Lintas Negara

Keterlibatan Dewi Astutik dalam jaringan narkoba lintas negara menunjukkan peranannya yang cukup strategis dalam operasional jaringan internasional tersebut.
Ia berfungsi sebagai penghubung antara pemasok dari luar negeri dengan pihak lokal yang mendistribusikan narkoba di Indonesia dan negara lain. Sekaligus terlibat dalam pengaturan logistik, negosiasi harga, dan pemilihan jalur penyelundupan.
Kemampuannya dalam berbahasa Mandarin dan Inggris mempermudah komunikasi lintas negara, sehingga koordinasi jaringan berjalan lebih efisien.
Berdasarkan penyelidikan BNN, jaringan yang melibatkan Dewi bersifat profesional dan terstruktur rapi. Membuatnya menjadi salah satu figur kunci sebelum akhirnya aparat berhasil menembus jaringan dan menangkapnya di Kamboja.
Transisi ke Dunia Kejahatan
Transisi Dewi Astutik ke dunia kejahatan terjadi secara bertahap setelah pengalaman singkatnya bekerja di industri scamming di Kamboja, yang berlangsung sekitar sebulan.
Pada awal 2024, ia bertemu dengan seorang warga asing berinisial “DON”, yang dikenal sebagai sosok kunci dalam jaringan narkoba internasional.
Pertemuan ini menjadi titik balik, di mana Dewi mulai terlibat dalam perdagangan narkotika lintas negara, mengambil peran dalam pengaturan kurir, pengemasan. Hingga distribusi sabu ke berbagai negara.
Transformasi ini menandai pergeseran drastis dari kehidupan profesional yang terhormat sebagai guru bahasa ke aktivitas kriminal berisiko tinggi. Yang kemudian membuatnya masuk dalam daftar buronan internasional dan akhirnya ditangkap aparat di Kamboja.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana Akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari www.grandisma.com