Preah Vihear Temple, Keajaiban Kuno di Puncak Tebing Kamboja

Silakan Share

Kuil Preah Vihear, vihara para dewa secara harfiah, adalah kuil Hindu kuno yang dibangun Kekaisaran Khmer di puncak tebing 525 meter di Pegunungan Dangrek.

Preah-Vihear-Temple,-Keajaiban-Kuno-di-Puncak-Tebing-Kamboja

​Kuil ini merupakan keajaiban arsitektur Khmer yang mengesankan dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Berikut ini Berita Indonesia Kamboja akan memberikan informasi menarik tentang keindahan dan sejarah Kuil Preah Vihear.

Sejarah Megah Kuil Preah Vihear

Pembangunan Kuil Preah Vihear dimulai pada awal abad ke-9, awalnya didedikasikan untuk dewa Hindu Siwa dalam manifestasinya sebagai Sikharesvara dan Bhadresvara. Bagian tertua kuil berasal dari periode Koh Ker pada awal abad ke-10, menunjukkan warisan budaya Khmer yang kaya. Selama pemerintahan raja Suryavarman I dan Suryavarman II, kuil ini mengalami perluasan signifikan, menjadi pusat keagamaan dan spiritual.

Prasasti di kuil menceritakan bagaimana Suryavarman II mempelajari ritual suci dan merayakan festival keagamaan, serta memberikan persembahan kepada Brahmin Divakarapandita, penasihat spiritualnya.

Hal ini menunjukkan peran penting kuil sebagai pusat budaya, agama, dan administrasi kerajaan. Setelah berkurangnya pengaruh Hindu, situs ini kemudian digunakan oleh umat Buddha, menandai kelanjutan sejarah keagamaan yang panjang.

Kuil Preah Vihear bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol identitas dan kontinuitas budaya Kamboja. Situs ini merefleksikan perubahan spiritual masyarakat setempat sekaligus menandai prestasi arsitektur dan seni pada era kerajaan Khmer. Kuil tetap menjadi saksi sejarah yang hidup hingga hari ini.

Keajaiban Arsitektur Kuil Preah Vihear di Ketinggian

Kuil Preah Vihear memiliki gaya arsitektur Khmer yang unik, berbeda dari kuil Angkorian lainnya. Kompleks kuil memanjang sepanjang 800 meter dari utara ke selatan, mengikuti lereng bukit, bukan denah persegi panjang timur-barat.

Struktur ini merepresentasikan Gunung Meru, gunung suci dalam mitologi Hindu, dengan lima gopura (gerbang menara) yang menandai perubahan ketinggian dan membatasi pandangan ke bagian kuil berikutnya.

Gopura kelima bergaya Koh Ker masih mempertahankan sisa cat merah, sementara gopura keempat dari periode Khleang/Baphuon dihiasi relief “Churning of the Sea of Milk”. Balok-balok batu pasir raksasa, beberapa lebih dari lima ton, membentuk atap dan galeri kuil, menunjukkan keterampilan teknik tinggi para pembangunnya. Setiap elemen arsitektur dirancang untuk memukau pengunjung dan menegaskan kekuasaan spiritual kuil.

Desain kuil tidak hanya mengutamakan keindahan visual tetapi juga pengalaman spiritual. Jalur pendakian yang terstruktur dan perubahan ketinggian pada gopura mencerminkan perjalanan iman menuju dunia suci. Kuil Preah Vihear adalah kombinasi harmonis antara seni, agama, dan lingkungan alamnya yang menakjubkan.

Baca Juga: Kamboja-Myanmar Bukan Negara Tujuan PMI, yang ke Sana Ilegal

Sengketa Kepemilikan dan Status Warisan Dunia

Sengketa-Kepemilikan-dan-Status-Warisan-Dunia

Lokasi strategis kuil di perbatasan Kamboja-Thailand menimbulkan sengketa panjang. Pada 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan kuil berada di wilayah Kamboja, keputusan ini diperkuat lagi pada 2013. Namun, sengketa tetap memicu ketegangan antara kedua negara, terutama terkait klaim wilayah di sekitar kuil.

Pada 7 Juli 2008, UNESCO menetapkan Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia, menegaskan nilai universal kuil sebagai mahakarya arsitektur Khmer. Pendaftaran ini tetap kontroversial karena Thailand merasa kepemilikan wilayah sekitarnya masih diperdebatkan. Terlepas dari konflik politik, status ini mengakui keindahan dan keunikan kuil yang tidak tergantikan.

Pengakuan UNESCO membantu menjaga situs dari kerusakan dan mendorong penelitian lebih lanjut tentang sejarah, arsitektur, dan budaya Khmer. Kuil menjadi simbol penting bagi identitas nasional Kamboja, sekaligus warisan dunia yang patut dilindungi.

Daya Tarik dan Pengalaman Pengunjung

Kuil Preah Vihear berada di puncak tebing setinggi 525 meter dengan pemandangan spektakuler ke dataran Kamboja, dikelilingi Pegunungan Dângrêk. Pengunjung dapat mendaki 163 anak tangga batu yang dipahat langsung, melambangkan perjalanan spiritual menuju kuil.

Di kompleks terdapat penampungan air dan patung kepala singa yang dulunya mengalirkan air, menampilkan keseimbangan antara fungsi praktis dan simbolisme keagamaan. Lingkungan yang tenang memberi pengalaman spiritual yang mendalam.

Kunjungan ke Preah Vihear memadukan sejarah, arsitektur, dan alam. Setiap elemen, dari tangga hingga relief batu, mengajak pengunjung menikmati keindahan dan nilai budaya Khmer.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpercaya hanya di Berita Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari klook.com
  • Gambar Kedua dari wikipedia.org