Pengakuan Korban Penipuan Di Kamboja Disiksa Setiap Hari Oleh Sindikat Kejam
Kasus penipuan pekerjaan yang berujung perdagangan manusia di Kamboja semakin memprihatinkan dan perlu perhatian serius internasional bersama.

Banyak korban yang terperangkap dalam sindikat keji penipuan ini mengalami penyiksaan fisik dan mental yang luar biasa. Kisah pilu seorang wanita Malaysia bernama Ong (33) menjadi bukti nyata kekejaman yang dialami para korban, di mana ia disetrum setiap hari selama masa penahanannya.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Terjebak Dalam Janji Palsu
Ong, seorang wanita berusia 33 tahun asal Port Klang, Malaysia, menjadi salah satu korban sindikat penipuan pekerjaan di Kamboja. Ia ditipu oleh majikannya sendiri di Port Klang yang mengklaim perusahaannya akan pindah ke China karena krisis keuangan. Janji akan pekerjaan baru di China menjadi umpan yang membawanya ke dalam jeratan.
Ong diinstruksikan untuk transit melalui Kamboja sebelum melanjutkan perjalanan ke China. Namun, kenyataan pahit menimpanya sesampainya di Kamboja. Ia tidak pernah sampai ke China melainkan dijual ke sindikat perdagangan manusia yang beroperasi di negara tersebut, mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk yang mengerikan.
Ia berhasil kembali ke Malaysia pada Jumat (24/10/2025) setelah melalui cobaan berat. Penerbangan yang membawanya mendarat di Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pukul 18.00 waktu setempat, menandai berakhirnya penderitaan yang tak terbayangkan.
Kekejaman di Balik Sindikat
Sekretaris Jenderal Organisasi Kemanusiaan Malaysia (MHO), Datuk Hishamuddin Hashim, mengungkapkan detail mengerikan yang dialami Ong. Korban dijual kepada sindikat pada 1 September dan mengalami penyiksaan keji, termasuk disetrum setiap hari. Bentuk penyiksaan ini merupakan bagian dari upaya sindikat untuk mengintimidasi dan mengendalikan para korban.
Meskipun satuan tugas dan polisi Kamboja telah dua kali menggerebek lokasi tersebut, upaya penyelamatan Ong sempat menemui kegagalan. Hal ini menunjukkan betapa kuat dan terorganisirnya sindikat perdagangan manusia ini, sehingga sulit untuk ditembus oleh aparat penegak hukum.
Sindikat tersebut juga berusaha memeras korban dengan mengklaim bahwa Ong terlilit utang. Datuk Hishamuddin Hashim menegaskan bahwa klaim utang tersebut sama sekali tidak benar, dan merupakan modus operandi sindikat untuk mempertahankan korban dan membenarkan tindakan keji mereka.
Baca Juga: PDB Per Kapita Kamboja Akan Mencapai 3000 Dolar AS Pada Tahun 2026
Risiko Dan Modus Operandi

Kasus Ong bukanlah satu-satunya. Banyak korban lain yang mengalami penyiksaan serupa, terutama jika mereka dianggap tidak “berkinerja baik” dalam pekerjaan penipuan yang dipaksakan. Modus operandi ini seringkali dimulai dengan tawaran pekerjaan menggiurkan di luar negeri, yang kemudian berujung pada eksploitasi.
Para korban seringkali dijanjikan gaji tinggi dan kondisi kerja yang nyaman, namun begitu tiba di negara tujuan, mereka disita paspornya dan dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi. Penipuan ini menargetkan individu yang rentan dan mencari peluang ekonomi yang lebih baik.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk membongkar jaringan sindikat ini hingga ke akar-akarnya dan memberikan perlindungan lebih baik bagi calon korban. Kerja sama internasional antarnegara sangat krusial untuk memerangi kejahatan transnasional seperti perdagangan manusia.
Panggilan Untuk Kewaspadaan Dan Perlindungan
Kisah Ong menjadi pengingat yang menyakitkan akan bahaya sindikat penipuan pekerjaan internasional. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama yang melibatkan transit melalui negara-negara rawan.
Pemerintah dan organisasi kemanusiaan terus berupaya menyelamatkan para korban dan menindak tegas pelaku. KBRI Phnom Penh, misalnya, sedang berupaya memulangkan 67 dari 110 WNI korban kasus sindikat online scam di Kamboja. Ini menunjukkan skala masalah yang membutuhkan perhatian serius.
Penting bagi setiap individu untuk melakukan verifikasi menyeluruh terhadap setiap tawaran pekerjaan di luar negeri dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Kesadaran dan kehati-hatian adalah kunci untuk menghindari menjadi korban dari sindikat keji ini.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi wisata pilihan yang kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari international.sindonews.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com