Janji Kerja di Singapura Berujung Jadi Korban Sindikat Penipuan di Kamboja

Silakan Share

Seorang pemuda asal Bogor, Jawa Barat, dijanjikan pekerjaan di Singapura sebagai customer service, namun kenyataannya ia dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja untuk sindikat penipuan online.

Janji Kerja di Singapura Berujung Jadi Korban Sindikat Penipuan di Kamboja

Pada September 2025, seorang pemuda berusia 26 tahun asal Bogor, Jawa Barat, yang kita sebut F, mendapat tawaran pekerjaan dari seorang teman masa sekolah dasar sebuah kesempatan diklaim sebagai pekerjaan di Singapura.

Para pihak perekrut telah mengurus paspor dan dokumen perjalanan, sehingga keluarga F merasa aman dan mendukung keberangkatannya.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Modus Penipuan yang Mengguncang

Seorang pemuda berusia 26 tahun asal Bogor, Jawa Barat, menjadi korban sindikat penipuan internasional yang beroperasi di Kamboja.

Awalnya, ia dijanjikan pekerjaan sebagai customer service di Singapura, namun kenyataannya ia malah dipaksa bekerja dalam operasi penipuan online di Kamboja.

Kasus ini mengungkap modus perekrutan ilegal yang melibatkan jaringan lintas negara, memanfaatkan janji manis pekerjaan untuk mengeksploitasi tenaga kerja muda Indonesia.

Perjalanan Tragis Menuju Kamboja

Korban yang tidak disebutkan namanya ini awalnya dihubungi oleh seorang teman lama yang menawarkan pekerjaan di Singapura.

Semua urusan paspor dan keberangkatan diurus oleh perekrut. Setibanya di Singapura, ia bekerja sebagai customer service.

Namun, keesokan harinya, ia diajak naik pesawat oleh temannya dan tiba-tiba mendapati dirinya berada di Bavet, perbatasan Kamboja–Vietnam. Di sana, ia diculik dan dipaksa bekerja untuk sindikat penipuan online.

Baca Juga: Pengakuan Korban Penipuan Di Kamboja Disiksa Setiap Hari Oleh Sindikat Kejam

Ancaman Dari Sindikat Penipuan

Ancaman Dari Sindikat Penipuan

Meski telah berada di bawah perlindungan KBRI, korban masih menerima ancaman dari sindikat penipuan tersebut.

Pesan-pesan ancaman terus berdatangan melalui aplikasi pesan, mengingatkan bahwa sindikat tidak rela melepaskan mereka begitu saja.

Ancaman ini menunjukkan betapa berbahayanya jaringan penipuan internasional yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara.

Pelarian Dramatis dan Perlindungan KBRI

Pada malam 21 Oktober 2025, korban bersama seorang rekan yang nasibnya serupa, memanfaatkan kesempatan saat ditugaskan untuk memesan makanan online.

Mereka berhasil melarikan diri dan sekitar pukul 05.00 pagi, memesan kendaraan untuk menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh. Sesampainya di KBRI, mereka diterima dan diberikan perlindungan sementara.

Tindak Lanjut Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI Phnom Penh, bekerja sama dengan otoritas setempat, untuk menangani kasus ini.

Upaya diplomatik dan hukum sedang dilakukan untuk menindak sindikat penipuan yang telah mengeksploitasi tenaga kerja Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memulangkan korban ke tanah air dan memberikan perlindungan serta pendampingan psikologis.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana Akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com