Dua Warga Korsel Tewas di Kamboja, Diduga Korban Penipuan Online
Dua warga Korea Selatan ditemukan tewas di Phnom Penh, Kamboja, diduga menjadi korban sindikat penipuan daring yang marak di Asia Tenggara.

Korban, berusia 26 dan 30 tahun, dilaporkan bekerja di perusahaan teknologi palsu dan mengalami penyiksaan setelah mencoba melarikan diri. Pemerintah Korea Selatan dan Kamboja tengah menyelidiki kasus ini.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Dua Warga Korsel Ditemukan Meninggal
Dua warga negara Korea Selatan ditemukan tewas di sebuah kompleks perumahan di Phnom Penh, Kamboja. Penemuan tersebut menambah jumlah korban tewas asal Korea Selatan yang diduga terlibat dalam jaringan penipuan daring (online scam) yang marak di kawasan Asia Tenggara.
Kepolisian Kamboja menyebutkan, korban berusia 26 dan 30 tahun itu diduga bekerja di sebuah perusahaan teknologi palsu yang beroperasi di bawah tindak kriminal siber. Hasil investigasi awal menunjukkan mereka menjadi korban penyiksaan setelah mencoba melarikan diri dari sindikat tersebut.
Pejabat dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Phnom Penh telah turun langsung memantau kasus ini. Pemerintah Seoul juga dilaporkan telah berkoordinasi dengan otoritas Kamboja untuk memastikan penyebab pasti kematian serta kondisi WNI lainnya yang masih bekerja di kawasan tersebut.
Diduga Jadi Korban Penipuan Online
Kasus ini menambah daftar panjang eksploitasi warga asing di Asia Tenggara oleh sindikat penipuan daring. Menurut laporan media lokal, sindikat tersebut merekrut korban dengan menawarkan pekerjaan bergaji tinggi, tetapi sesampainya di lokasi, mereka dipaksa bekerja menipu orang lain secara daring.
Salah satu pejabat keamanan Korea Selatan menjelaskan bahwa banyak warganya tertarik bekerja di luar negeri karena tergiur tawaran gaji besar di sektor teknologi. Namun, tidak sedikit yang akhirnya disekap dan dipekerjakan secara ilegal. Beberapa korban dilaporkan kehilangan paspor dan identitas mereka agar tidak bisa melarikan diri.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang menerima tawaran kerja mencurigakan dari perusahaan asing. Pemerintah juga meminta agar calon pekerja melakukan verifikasi dengan kedutaan sebelum melakukan kontrak.
Baca Juga: Wamen P2MI Soroti Maraknya Penerbangan ke Kamboja, Indikasi Kuat TPPO
Sindikat Penipuan Menyebar di Asia Tenggara

Penipuan daring dengan modus serupa dilaporkan meningkat tajam di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Myanmar, Laos, dan Kamboja. Sindikat kriminal menggunakan lokasi-lokasi terpencil untuk mendirikan pusat operasi penipuan, dengan karyawan yang sebagian besar merupakan korban perdagangan manusia.
Laporan dari lembaga HAM internasional menunjukkan bahwa ribuan orang telah menjadi korban eksploitasi digital dengan cara yang sistematis. Mereka dipaksa mengirim pesan palsu, menipu investor, atau berpura-pura menjadi petugas keuangan untuk mencuri data pribadi orang lain.
Pemerintah Kamboja sendiri mengaku terus meningkatkan upaya pemberantasan dengan memperkuat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan asing yang mencurigakan. Namun, keterlibatan oknum aparat dan lemahnya penegakan hukum di beberapa wilayah masih menjadi tantangan serius.
Tanggapan Pemerintah Korea Selatan dan PBB
Menanggapi kasus terbaru itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan keprihatinan mendalam. Mereka berjanji untuk memperluas upaya diplomatik dalam melindungi warganya dari kejahatan lintas negara. Pemerintah Seoul juga menegaskan akan menindak tegas agensi tenaga kerja yang terlibat dalam perekrutan ilegal ke luar negeri.
Selain Korea Selatan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut menyuarakan keprihatinan terkait meningkatnya kasus eksploitasi tenaga kerja digital di Asia Tenggara. Juru bicara PBB menyerukan agar pemerintah di kawasan meningkatkan pengawasan terhadap praktik perdagangan manusia modern yang berbasis teknologi.
Pemerintah Kamboja menyatakan komitmennya untuk bekerja sama penuh dengan delegasi Korea Selatan dalam penyelidikan. Polisi telah menahan beberapa tersangka yang diduga memiliki kaitan dengan kematian korban. Sementara itu, masyarakat internasional mendesak agar sindikat online scam.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate yang tentunya terpecaya hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.cnnindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com