Autopsi Pelajar Korea yang Tewas di Kamboja Akan Segera Dilakukan

Silakan Share

Kematian Park Min-ho di Kamboja merupakan tragedi yang mencerminkan besarnya ancaman penipuan dan perdagangan manusia di Asia Tenggara.

Autopsi Pelajar Korea yang Tewas di Kamboja Akan Segera Dilakukan

Park diduga menjadi korban sindikat penipuan daring yang memanfaatkan tawaran pekerjaan palsu untuk menjebak warga asing.

Pemerintah Korea Selatan dan Kamboja kini tengah bekerja sama untuk mengungkap penyebab pasti kematian Park melalui proses otopsi yang dijadwalkan segera dilakukan.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Penemuan Jenazah Pelajar Korea

Jenazah Park ditemukan di dalam mobil terbengkalai di Desa Kompong Bay, Provinsi Kampot, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Menurut laporan polisi Kamboja, Park tiba di negara tersebut pada 17 Juli 2025 dengan alasan menghadiri pameran.

Namun, ia diduga terjebak dalam jaringan penipuan yang memaksa korban bekerja di pusat-pusat penipuan daring ilegal.

Kondisi tubuh Park menunjukkan tanda-tanda penyiksaan berat, termasuk luka lebam dan patah tulang, yang mengindikasikan bahwa ia telah mengalami penganiayaan fisik yang parah sebelum meninggal dunia.

Hasil Autopsi Korban

Hasil autopsi yang dilakukan oleh otoritas Kamboja mengonfirmasi bahwa penyebab kematian Park adalah serangan jantung akibat penyiksaan fisik yang intens.

Tubuhnya menunjukkan tanda-tanda trauma parah, termasuk luka lebam dan patah tulang, yang menunjukkan bahwa ia telah mengalami penganiayaan berkepanjangan.

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku dan jaringan kriminal yang bertanggung jawab atas kematian Park.

Tindakan Hukum Terhadap Tersangka

Polisi Kamboja telah menangkap tiga warga negara Tiongkok yang diduga terlibat dalam kasus ini. Mereka dijerat dengan dakwaan pembunuhan dan penipuan daring.

Dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran dan menjadi buronan internasional. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap jaringan kriminal yang lebih luas dan memastikan bahwa semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

Baca Juga: 

Respons Pemerintah Korea Selatan

Respons Pemerintah Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan telah mengirimkan tim khusus ke Kamboja untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam proses penyelidikan dan pemulangan jenazah Park.

Presiden Lee Jae Myung menyatakan bahwa melindungi warga negara adalah tanggung jawab terbesar pemerintah dan menyerukan upaya diplomatik untuk memastikan keadilan bagi Park.

Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga telah memperbarui pedoman keselamatan bagi warganya yang bepergian ke Kamboja.

Khususnya memperingatkan agar tidak pergi ke tempat-tempat yang dianggap rawan penipuan seperti daerah Pegunungan Bokor di Kampot, Kota Bavet, dan Kota Poipet.

Dampak Kasus Terhadap Warga Korea

Kasus ini menyoroti meningkatnya jumlah warga Korea Selatan yang menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia di Kamboja.

Menurut data Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, sekitar 1.000 warga negara Korea Selatan terlibat dalam penipuan daring di Kamboj.

Dengan sebagian besar diiming-imingi pekerjaan bergaji tinggi sebelum dikurung di kompleks perumahan dan dipaksa berpartisipasi dalam operasi penipuan daring, khususnya penipuan phishing suara.

Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk memulangkan seluruh warganya yang terlibat atau menjadi korban dalam jaringan tersebut dan bekerja sama dengan otoritas Kamboja untuk memberantas kejahatan lintas negara ini.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana Akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.reuters.com
  • Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com