Ketua DPR Desak Penguatan Sistem Perlindungan Migran Indonesia Di Kamboja
Tragedi kematian tujuh pekerja migran Indonesia asal Sumatera Utara di Kamboja sepanjang tahun 2025 membuka tabir kelam perlindungan tenaga kerja di luar negeri.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti betapa sistem pelindungan pekerja migran harus segera diperkuat untuk mengantisipasi berbagai modus penipuan dan eksploitasi. Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa negara harus hadir secara optimal melindungi warganya di manapun berada.
Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Berita Indonesia Kamboja.
Kronologi Dan Fakta Terkini Kasus PMI di Kamboja
BP3MI Sumut mencatat tujuh pekerja migran asal Indonesia meninggal di Kamboja dari Januari hingga Oktober 2025. Mereka diduga menjadi korban TPPO melalui jalur non-prosedural. Kamboja bukan negara penempatan resmi PMI, sehingga risiko bagi pekerja sangat tinggi.
Para calon pekerja dijanjikan pekerjaan legal, namun terjebak modus penipuan dengan tekanan kerja berat, penahanan paspor, serta ketidakpastian pembayaran upah. Modus baru memanfaatkan teknologi digital yang makin kompleks memperparah situasi. Hal ini memperlihatkan bagaimana perdagangan manusia kini bertransformasi ke ranah teknologi dan modus baru yang sulit dideteksi.
Puan Maharani menegaskan perlunya tindakan cepat pemerintah dalam menindak tegas sindikat TPPO itu dan mengadvokasi sistem perlindungan menyeluruh, khususnya bagi daerah-daerah rawan. Kasus Sumut hanyalah salah satu contoh dari persoalan nasional yang masih belum terselesaikan.
Upaya Perlindungan Dari DPR Dan Pemerintah
Ketua DPR meminta pemerintah segera memperkuat sistem perlindungan PMI dengan kolaborasi antar-lembaga, mulai dari pencegahan, pemantauan, hingga pemulangan tenaga kerja bermasalah. Pemerintah diminta membuat mekanisme pengawasan yang efektif agar calon pekerja yang hendak berangkat tidak terjebak praktik ilegal.
Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Luar Negeri diharapkan menjalankan koordinasi ketat bersama BP3MI untuk memberikan edukasi, perlindungan hukum, dan layanan pendampingan optimal. Puan menilai negara tidak boleh menunggu kasus menjadi viral untuk kemudian bertindak, melainkan harus proaktif mencegah dan melindungi sampai tuntas.
Penguatan sistem termasuk peningkatan transparansi proses rekrutmen dan penempatan pekerja migran legal serta sosialisasi bahaya penipuan ke masyarakat luas. Langkah ini penting agar para calon PMI sadar risiko dan tidak mudah tergiur tawaran kerja yang merugikan.
Baca Juga: Lok Lak, Kuliner Tradisional Kamboja Yang Menggugah Selera
Ancaman Perdagangan Orang Dan Perluasan Modus Digital
Puan juga menyoroti perubahan modus perdagangan manusia yang kini makin memanfaatkan teknologi digital untuk melancarkan penipuan. Para pelaku TPPO memanfaatkan media sosial dan aplikasi digital untuk menarik korban dengan janji-janji palsu pekerjaan di luar negeri.
Fenomena ini menunjukkan bahwa tantangan perlindungan PMI semakin kompleks dan membutuhkan inovasi metode penanganan serta deteksi dini modus baru. Negara harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar perlindungan pita migran tidak lagi rentan terhadap eksploitasi.
Kasus di Sumatera Utara menjadi gambaran bagaimana jaringan perdagangan orang masih aktif dan memakan korban jiwa. Kerja sama internasional juga diperlukan untuk memberantas sindikat tersebut secara menyeluruh.
Harapan Dan Komitmen Untuk Perlindungan Tenaga Kerja Migran
Tragedi kematian pekerja migran di Kamboja ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk tidak mengabaikan perlindungan PMI. Puan Maharani berharap penguatan sistem secara menyeluruh dapat mencegah korban baru dan memberikan kepastian keamanan bagi tenaga kerja.
Pemerintah dan DPR diharapkan dapat bekerja sama dalam membuat regulasi tegas serta mekanisme pelaksanaan yang komprehensif. Perlindungan menyeluruh ini termasuk aspek sosial, hukum, dan ekonomi agar para pekerja Indonesia dapat bekerja dengan aman dan bermartabat di luar negeri.
Dengan langkah cepat dan sinergi antar lembaga, Indonesia diharapkan dapat menciptakan sistem perlindungan pekerja migran yang kuat, modern, dan responsif terhadap berbagai risiko yang mungkin dihadapi.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan yang kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari news.okezone.com
- Gambar Kedua dari unair.ac.id