Nom Banh Chok Warisan Kuliner Kamboja yang Bertahan

Silakan Share

Nom Banh Chok adalah hidangan mi tradisional khas Kamboja yang telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner bangsa ini selama berabad-abad.

Nom Banh Chok Warisan Kuliner Kamboja yang Bertahan

Terbuat dari mi beras lembut dan kuah ikan beraroma rempah, makanan ini melambangkan kesederhanaan sekaligus kekayaan rasa. Dikenal sebagai simbol kebersamaan sekaligus kekayaan rasa.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Berita Indonesia Kamboja.

Asal-Usul dan Sejarah Nom Banh Chok

Nom Banh Chok adalah salah satu kuliner khas Kamboja yang sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Hidangan ini merupakan jenis mie tradisional yang sangat populer di kalangan masyarakat lokal. Namanya sendiri sering diterjemahkan sebagai mie kepiting.

Sejarah Nom Banh Chok erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Khmer yang mengandalkan sumber daya air dan hasil laut. Hidangan ini biasanya disantap sebagai sarapan atau makanan ringan di siang hari.

Kini, Nom Banh Chok tidak hanya menjadi makanan rumah tangga tetapi juga hadir di berbagai tempat makan dan pasar tradisional bahkan menjadi salah satu kuliner yang dicari wisatawan. Hidangan ini mencerminkan kekayaan budaya.

Bahan dan Proses Pembuatan Nom Banh Chok

Nom Banh Chok dibuat dari mi beras yang tipis dan lembut, biasanya dibuat sendiri oleh para penjual dengan cara tradisional. Mi ini menjadi dasar dari hidangan yang kemudian disiram dengan kuah ikan dengan bumbu rempah khas.

Selain kuah ikan, Nom Banh Chok dilengkapi dengan beragam sayuran segar seperti mentimun, tauge, daun kemangi, dan daun mint. Iringan sayur tersebut memberikan sensasi segar yang menyeimbangkan rasa kuah.

Proses pembuatan Nom Banh Chok biasanya dimulai dari pembuatan mi yang memerlukan ketelatenan tinggi agar teksturnya pas. Kuah ikan kemudian dimasak terpisah dan dicampur dengan bumbu merah dari cabai dan rempah.

Cara Menikmati dan Variasi Nom Banh Chok

Menikmati Nom Banh Chok paling nikmat dalam keadaan segar dan baru disajikan. Biasanya disajikan dalam mangkuk besar dengan tekstur kuah yang encer namun kaya rasa. Hidangan ini kerap dinikmati dengan tambahan sambal rawit.

Baca Juga: Indonesia Dan Kamboja Bekerjasama Tingkatkan Kualitas Dan Keamanan Produk Perikanan

kepedasannya sesuai selera

kepedasannya sesuai selera

Di Kamboja, Nom Banh Chok hadir dalam beberapa varian tergantung bahan kuah dan lauk tambahan. Ada yang menambahkan daging ikan goreng, telur, ataupun daging ayam sebagai bahan pelengkap.

Wisata kuliner di Kamboja tidak lengkap tanpa mencicipi Nom Banh Chok karena keunikan tekstur dan rasa. Makanan ini juga dianggap menyegarkan dan cocok dinikmati di cuaca tropis. Bagi wisatawan yang ingin merasakan kuliner autentik Kamboja, Nom Banh Chok jadi menu wajib dicoba.

Popularitas dan Peran Nom Banh Chok

Nom Banh Chok bukan sekadar makanan, tapi juga bagian penting dari budaya kuliner Kamboja. Hidangan ini sering hadir pada berbagai acara tradisional, pasar pagi, dan pertemuan sosial sebagai simbol kesederhanaan dan kebersamaan. Ia mewakili identitas kuliner rakyat yang melekat kuat.

Popularitas Nom Banh Chok terus meningkat karena kemampuannya menarik minat generasi muda dan wisatawan internasional. Berbagai festival kuliner Kamboja kerap menampilkan hidangan ini sebagai daya tarik utama.

Bagi masyarakat Kamboja, Nom Banh Chok melambangkan rasa kebanggaan karena mampu bertahan selama berabad-abad sambil terus disukai dan dinikmati. Hidangan ini memperkuat citra kuliner Kamboja sebagai warisan budaya yang wajib dijaga.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan yang kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di Berita Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari radarmukomuko.bacakoran.co
  • Gambar Kedua dari lifestyle.sindonews.com