Kamboja Blokir Pasukan Thailand: Survei Ilegal Gagal di Perbatasan
Ketegangan antara Kamboja dan Thailand kembali memuncak setelah pasukan Thailand melakukan survei ilegal di sepanjang perbatasan kedua negara.
Kamboja menanggapi dengan tegas, memblokir akses pasukan Thailand dan menuduh mereka melanggar kedaulatan wilayah.
Insiden ini menambah daftar panjang sengketa yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad mengenai batas wilayah yang belum ditentukan.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Latar Belakang Sengketa Perbatasan
Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja bermula dari peta yang dipetakan oleh Prancis pada tahun 1907 ketika Kamboja masih menjadi koloninya.
Peta tersebut, yang kemudian diperdebatkan oleh Thailand. Didasarkan pada kesepakatan bahwa perbatasan akan ditentukan sepanjang garis aliran air alami antara kedua negara.
Namun, klaim sepihak dan pelanggaran batas wilayah oleh kedua belah pihak telah menyebabkan ketegangan yang berlarut-larut.
Tanggapan Kamboja dan Thailand
Kamboja menegaskan bahwa pasukannya hanya membalas serangan udara yang dilakukan oleh militer Thailand sekitar pukul 08.46 waktu setempat.
Sementara itu, militer Thailand menyatakan bahwa insiden berawal pada Kamis (24/07), tepat setelah pukul 07.30 waktu setempat, ketika militer Kamboja mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan pengawasan terhadap pasukan Thailand di dekat perbatasan.
Tak lama kemudian, enam personel militer Kamboja bersenjata lengkap, termasuk granat berpeluncur roket (RPG), berkumpul di dekat perbatasan. Tentara di pihak Thailand mencoba bernegosiasi dengan berteriak, tetapi tidak berhasil.
Juru bicara NSC menambahkan, tentara Kamboja melepaskan tembakan sekitar pukul 08.20, yang memaksa pihak Thailand untuk membalas tembakan dan mengerahkan enam pesawat tempur F-16 untuk menyerang target militer Kamboja.
Militer Thailand menyatakan bahwa Komando Daerah Militer Khusus 8 dan 9 Kamboja “telah dihancurkan”.
Thailand menuduh Kamboja mengerahkan senjata berat, termasuk kendaraan peluncur roket BM-21 dan artileri, yang menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum di sepanjang sisi perbatasan Thailand.
Baca Juga:
Insiden Survei Ilegal Oleh Pasukan Thailand
Insiden survei ilegal oleh pasukan Thailand terjadi pada 30 September 2025. Ketika militer Thailand memasuki wilayah yang diklaim Kamboja sebagai bagian dari kedaulatannya.
Pasukan Thailand melakukan pemetaan dan pengawasan di lokasi perbatasan tanpa koordinasi atau izin dari pihak Kamboja, yang dianggap melanggar perjanjian internasional terkait penentuan batas wilayah.
Tindakan ini memicu respons tegas dari militer Kamboja, yang segera memblokir akses pasukan Thailand dan menuntut penarikan semua alat serta personel dari area sengketa.
Selain pemetaan, pasukan Thailand juga diduga memasang kawat berduri di sekitar pangkalan militer, yang dianggap sebagai tindakan provokatif.
Kamboja menilai langkah-langkah tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan yang serius dan berpotensi memicu konfrontasi lebih lanjut di perbatasan.
Insiden ini menjadi titik krusial dalam sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama, sekaligus menekankan perlunya mekanisme diplomatik dan pengawasan internasional untuk mencegah eskalasi konflik.
Kesimpulan
Insiden survei ilegal oleh pasukan Thailand di perbatasan dengan Kamboja menambah kompleksitas sengketa yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Meskipun upaya diplomatik terus dilakukan, ketegangan di lapangan menunjukkan bahwa penyelesaian damai masih memerlukan waktu dan kesepakatan yang matang dari kedua belah pihak.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari mediaindonesia.com
- Gambar Kedua dari babel.antaranews.com