Media Kamboja: Thailand Dirumorkan Akan Menyerang Kamboja lagi
Hubungan antara Thailand dan Kamboja, dua negara bertetangga di Asia Tenggara, kembali menegang mengenai rumor potensi serangan militer Thailand terhadap Kamboja.
Meskipun gencatan senjata telah disepakati pada 29 Juli 2025, insiden ranjau darat terus memicu konflik.
Situasi ini diperparah dengan rumor yang beredar di media Kamboja mengenai kemungkinan serangan baru dari Thailand.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Rumor Serangan Thailand dan Reaksi Kamboja
Di Kamboja, isu mengenai potensi serangan baru dari Thailand telah menjadi perhatian serius. Berita-berita di Kamboja menyatakan bahwa Thailand akan melakukan serangan mendadak untuk merebut beberapa wilayah Kamboja di dekat Kuil Preah Vihear pada bulan September 2025.
Beberapa publikasi media Kamboja bahkan merujuk pada “sumber yang dapat dipercaya” di militer Thailand yang mengklaim bahwa militer Thailand sangat kecewa dengan kepemimpinan sipil mereka.
Menurut laporan-laporan ini, militer Thailand merasa bahwa kepemimpinan sipil telah menggagalkan operasi di perbatasan Kamboja pada Juli 2025 dengan memerintahkan gencatan senjata.
Sumber-sumber Kamboja tersebut juga mengklaim bahwa kepemimpinan militer Thailand berencana untuk mengambil alih kendali sepenuhnya terhadap perang melawan Kamboja.
Salah satu laporan bahkan menyebutkan secara spesifik bahwa serangan akan dilakukan dari Angkatan Darat ke-3 Thailand dan akan terjadi antara 1 dan 10 September 2025. Rumor ini menciptakan ketegangan dan kekhawatiran di Kamboja.
Kondisi Militer Thailand dan Isu Internal
Rumor yang beredar di media Kamboja juga menyoroti dugaan ketidakpuasan di dalam militer Thailand terhadap pemerintahan sipil.
Laporan mengindikasikan bahwa militer Thailand merasa bahwa gencatan senjata yang diperintahkan oleh kepemimpinan sipil telah menggagalkan operasi mereka di perbatasan Kamboja pada Juli 2025.
Klaim ini muncul setelah pertempuran sengit yang terjadi di perbatasan pada Juli lalu, yang melibatkan baku tembak artileri dan memakan korban dari kedua belah pihak.
Namun, penting untuk dicatat bahwa laporan-laporan ini berasal dari media Kamboja dan perlu diverifikasi lebih lanjut.
Situasi politik internal di Thailand memang sedang bergejolak, dan hubungan antara pemerintah dan militer kadang-kadang tegang.
Pada Agustus 2025, misalnya, bocornya percakapan telepon pribadi antara mantan pemimpin Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menciptakan kegemparan politik di Thailand.
Dalam percakapan tersebut, Paetongtarn mengeluh tentang para jenderal tentara Thailand. Kejadian ini menunjukkan adanya potensi keretakan dalam hubungan sipil-militer Thailand yang bisa dieksploitasi dalam bentuk rumor.
Baca Juga: Thailand Tembak Gas Air Mata ke Arah Pedemo Kamboja di Perbatasan
Propaganda Media dan Perang Informasi
Konflik antara Thailand dan Kamboja tidak hanya terjadi di lapangan, tetapi juga melalui propaganda di media sosial dan berita.
Kedua negara berusaha memenangkan simpati internasional dan dukungan domestik. Kamboja dituduh menyebarkan tudingan dan hasutan yang tidak sesuai fakta di media sosial.
Termasuk mengunggah gambar pesawat tempur F-16 Thailand yang ditembak jatuh menggunakan foto dari Ukraina. Dan menuduh Thailand menjatuhkan gas beracun dengan gambar dari kebakaran hutan di California.
Thailand sendiri menghadapi kesulitan dalam melawan propaganda ini karena minimnya data kredibel dari pihak mereka. Dengan sumber resmi seperti militer dan kementerian terlihat tidak terkoordinasi.
Perang informasi ini memperkeruh suasana dan membuat sulit untuk membedakan antara fakta dan fiksi. Sehingga memperpanjang siklus ketidakpercayaan dan ketegangan.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Di Kamboja, masyarakat merasa cemas dengan potensi eskalasi konflik. Pemerintah Kamboja telah meningkatkan kesiapsiagaan militer dan memulai pelatihan wajib militer bagi warga muda sebagai langkah antisipasi.
Sementara itu, media lokal dan internasional terus memantau perkembangan situasi dan mendesak kedua negara untuk menahan diri dan menyelesaikan perselisihan melalui dialog damai.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.kompas.com