Pihak Kamboja–Thailand Sepakat Bersihkan Ranjau di Perbatasan
Kesepakatan penting antara Kamboja dan Thailand untuk bersama-sama membersihkan ranjau darat di wilayah perbatasan kedua negara.
Kedua negara sepakat melakukan “mine clearance” atau pembersihan ranjau bersama, sebagai bagian dari perjanjian yang dicapai dalam sesi Khusus Komite Perbatasan Umum (General Border Committee / GBC).
Kesepakatan ini muncul setelah dampak serius dari letusan ranjau yang menimpa tentara Thailand dan memicu kecemasan akan eskalasi militer.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Kesepakatan Membersihkan Ranjau
Pada 10 September 2025, dalam pertemuan Komite Perbatasan Umum (General Border Committee, GBC), Thailand dan Kamboja menyepakati beberapa langkah nyata untuk meredakan ketegangan.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, mereka setuju untuk membentuk tim bersama yang akan mengidentifikasi lokasi-lokasi di mana ranjau perlu dibersihkan. Termasuk area yang diperkirakan memiliki ranjau sisa konflik.
Selain itu, mereka juga sepakat untuk mengurangi penggunaan senjata berat di zona perbatasan sebagai langkah preventif agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut.
Salah satu aspek penting dari kesepakatan adalah membuka kembali pos pemeriksaan perbatasan yang semula ditutup karena ancaman keamanan, dan melonggarkan pembatasan perdagangan serta mobilitas antarwilayah perbatasan.
Lokal dan Perdamaian Wilayah
Kesepakatan untuk membersihkan ranjau bukan sekadar soal keamanan militer atau politik, tapi menyentuh langsung kehidupan masyarakat sehari-hari.
Warga perbatasan yang selama ini hidup dalam ketidakpastian dan ancaman ranjau akan memperoleh manfaat besar lahan yang dahulu dianggap berbahaya dapat digunakan kembali untuk pertanian, perdagangan kecil, mobilitas warga, dan pembangunan infrastruktur lokal.
Ketika pos-pos pemeriksaan dan jalur perdagangan bisa dibuka atau dilonggarkan. Hal itu juga bisa membantu memulihkan ekonomi lokal yang terdampak akibat penutupan perbatasan dan pengungsi internal.
Dari sisi perdamaian dan kerjasama bilateral, langkah ini menunjukkan bahwa Thailand dan Kamboja bersedia menempuh jalan diplomasi dan tindakan konkret untuk menyelesaikan perselisihan lama.
Jika berhasil, pembersihan ranjau bisa menjadi simbol responsif terhadap penderitaan warga dan contoh bagaimana perselisihan wilayah bisa diatasi lewat dialog serta komitmen terhadap norma internasional.
Ini juga bisa menjadi fondasi bagi stabilitas jangka panjang di kawasan dan memperkuat hubungan antar negara di Asia Tenggara.
Baca Juga: PM Kamboja Geram, Pasukan Thailand Usir Warga di Garis Perbatasan
Isu Ranjau yang Ada
Penyebab utama yang mendorong kesepakatan ini adalah serangkaian insiden ranjau yang terjadi beberapa bulan terakhir.
Thailand melaporkan bahwa tentara mereka terluka akibat ledakan ranjau di beberapa titik perbatasan dengan Kamboja.
Kamboja, di sisi lain, menyangkal tudingan bahwa mereka menanam ranjau baru dan menyebut bahwa area yang terdampak masih menyimpan banyak ranjau sisa masa perang lama (UXO – Unexploded Ordnance).
Mengapa Ranjau Menjadi Ancaman Nyata?
Ranjau darat, baik yang baru diletakkan maupun sisa dari konflik masa lampau. Telah menimbulkan kerugian manusia dan materi yang signifikan.
Ada laporan berulang tentang tentara Thailand yang terluka, sebagian kehilangan kaki atau menderita cidera berat setelah menginjak ranjau saat patroli.
Sedangkan Kamboja membantah telah menanam ranjau baru. Mengatakan bahwa sebagian besar ranjau yang ditemukan bersifat sisa dari konflik lama bukan penanaman terkini.
Ancaman itu bukan hanya bagi tentara, melainkan juga warga perbatasan dan komunitas lokal yang hidup di atau dekat area rawan ranjau.
Dengan berjalannya waktu, ranjau juga bisa berubah posisi atau terlupakan. Sehingga sangat penting adanya tindakan pembersihan (demining) yang sistematis.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari wartain.com