Momen Bersejarah! Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Dipenjara

Silakan Share

Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, secara resmi dipenjara selama satu tahun, menandai momen bersejarah dalam lanskap politik Thailand​.

Momen Bersejarah! Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Dipenjara

​Keputusan ini menyusul putusan Mahkamah Agung Thailand yang menyatakan bahwa masa penahanannya di rumah sakit VIP sebagai pengganti penjara dinyatakan tidak sah.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Kembalinya Thaksin ke Thailand

​Kembalinya Thaksin Shinawatra ke Thailand pada bulan Agustus, setelah melarikan diri ke pengasingan pada tahun 2023, menjadi peristiwa yang sangat dinantikan dan penuh kontroversi. ​

Tokoh berusia 76 tahun ini telah menjadi pusat perhatian dalam politik Thailand selama beberapa dekade, dengan pendukung dan penentangnya yang sama-sama vokal.

​Kepulangannya mengakhiri 15 tahun masa pengasingan yang panjang, di mana ia menghadapi berbagai tuduhan di negaranya.

Perjalanan Panjang Kasus Hukum Thaksin

Kasus hukum yang menjerat Thaksin Shinawatra telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan sejak ia digulingkan dari kekuasaan pada tahun 2006.

​Berbagai tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan telah diajukan terhadapnya.

Selama masa pengasingannya, ia terus menjadi figur sentral dalam politik Thailand. Dengan pengaruh yang kuat terhadap partai-partai politik yang berafiliasi dengannya.

Proses hukum yang panjang ini mencerminkan kompleksitas dan polarisasi politik di negara tersebut.

Penurunan Kekuatan Keluarga Shinawatra

Keputusan ini datang setelah serangkaian peristiwa yang mengguncang keluarga Shinawatra. Anaknya, Paetongtarn Shinawatra, yang baru saja menjabat sebagai Perdana Menteri. Dipecat oleh Mahkamah Konstitusi karena pelanggaran etika.

Kehilangan dua figur kunci dalam waktu singkat menyebabkan Pheu Thai, partai yang didirikan oleh Thaksin, kehilangan dominasi politiknya.

Sebagai gantinya, Anutin Charnvirakul dari Partai Bhumjaithai terpilih sebagai Perdana Menteri, menandai berakhirnya era keluarga Shinawatra dalam pemerintahan Thailand.

Baca Juga: Gejolak Politik Thailand: Analisis Pasca Lengsernya PM Paetongtarn

Vonis Pengadilan dan Alasan Hukuman

Vonis Pengadilan dan Alasan Hukuman

Mahkamah Agung Thailand pada hari Selasa, 9 September 2025, menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada Thaksin Shinawatra.

​Awalnya, ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

​Namun, keputusan akhir menetapkan hukuman penjara satu tahun. ​Tuduhan terhadap Thaksin berkaitan dengan kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Masa Penahanan di Rumah Sakit

​Masa tinggal Thaksin di rumah sakit memicu perdebatan sengit tentang legalitas dan etika. ​Mahkamah Agung Thailand kemudian memutuskan bahwa pemindahannya ke rumah sakit tidak sah secara hukum. ​

Pengadilan menyatakan bahwa Thaksin mengetahui penyakitnya bukanlah kondisi darurat, dan masa tinggalnya di rumah sakit tidak dapat dihitung sebagai bagian dari masa tahanan. ​

Majelis hakim yang terdiri dari lima orang juga menegaskan bahwa tanggung jawab atas lamanya Thaksin berada di rumah sakit tidak hanya terletak pada pihak dokter. Tetapi juga karena ia sengaja memperpanjang masa tinggalnya.

​Di tengah kontroversi ini, hukuman delapan tahun penjara Thaksin dikurangi oleh Raja Maha Vajiralongkorn menjadi satu tahun. ​

Setelah menjalani enam bulan dari hukuman yang telah dikurangi tersebut, seluruhnya di rumah sakit, Thaksin kemudian dibebaskan bersyarat pada 18 Februari 2024. ​

Pembebasan bersyarat ini terjadi setelah ia menjalani enam bulan penahanan, yang semuanya dihabiskan di rumah sakit. ​

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin bahkan mengatakan pada Sabtu, 24 Februari 2024, bahwa Thaksin tampak bahagia dan dalam suasana hati yang baik, meskipun masih lemah setelah dibebaskan.

​Ini adalah hari pertama kebebasannya di tanah airnya setelah 15 tahun melarikan diri dari kudeta militer.

Reaksi Publik Thailand

Vonis penjara terhadap Thaksin Shinawatra kemungkinan akan memicu berbagai reaksi dari publik Thailand.

Pendukungnya mungkin merasa kecewa dan melihat ini sebagai ketidakadilan. Sementara penentangnya mungkin merasa puas dengan keputusan pengadilan.

Media lokal dan internasional akan terus memantau perkembangan ini, dan analisis tentang dampak jangka panjang terhadap stabilitas politik dan sosial Thailand akan bermunculan.

Masa depan politik Thailand akan sangat bergantung pada bagaimana berbagai pihak menanggapi peristiwa bersejarah ini.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.khmertimeskh.com
  • Gambar Kedua dari suarathailand.com