Kamboja Luncurkan Program Belajar Bahasa Mandarin Untuk Narapidana

Silakan Share

Pada bulan Agustus 2025, Correctional Centre 1 (CC1) di Phnom Penh, Kamboja, meluncurkan kelas bahasa Mandarin pertama bagi narapidana.

Kamboja Luncurkan Program Belajar Bahasa Mandarin Untuk Narapidana

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, disiplin, dan keterampilan kerja para tahanan, serta mempersiapkan mereka untuk reintegrasi sosial setelah masa hukuman selesai.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Tujuan dan Manfaat Program

Program ini dirancang untuk memberikan narapidana keterampilan tambahan yang dapat meningkatkan peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan setelah dibebaskan.

Bahasa Mandarin dipilih karena pentingnya bahasa ini dalam konteks ekonomi global, terutama dengan meningkatnya hubungan ekonomi antara Kamboja dan Tiongkok.

Dengan menguasai bahasa Mandarin, narapidana diharapkan dapat berkomunikasi lebih efektif dalam lingkungan kerja yang melibatkan perusahaan-perusahaan Tiongkok atau mitra bisnis dari negara tersebut.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan fokus para tahanan melalui struktur pembelajaran yang terorganisir.

Keterampilan bahasa asing seperti Mandarin dapat membantu memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri para narapidana, yang pada gilirannya dapat mendukung proses rehabilitasi mereka.

Dukungan Dari Pemerintah

Pemerintah Kamboja menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas rehabilitasi narapidana melalui peluncuran program pembelajaran bahasa Mandarin di Correctional Centre 1 (CC1) Phnom Penh.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan yang setara bagi semua warga negara. Termasuk mereka yang sedang menjalani hukuman.

Dengan memberikan keterampilan tambahan seperti bahasa asing, diharapkan narapidana dapat memiliki peluang lebih besar untuk reintegrasi sosial dan ekonomi setelah masa hukuman mereka selesai.

Selain itu, pemerintah Kamboja juga telah mengeluarkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan narapidana, seperti Sub-Decree No. 85 yang memberikan subsidi tunai kepada narapidana hamil dan anak-anak mereka.

Kebijakan ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kondisi khusus kelompok rentan di dalam lembaga pemasyarakatan.

Dukungan semacam ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi dan mendukung proses rehabilitasi yang efektif bagi semua narapidana.

Baca Juga: ASEAN Perkuat Pemantauan Gencatan Senjata Antara Thailand dan Kamboja

Implementasi dan Kurikulum

Implementasi dan Kurikulum

Kelas bahasa Mandarin di CC1 diajarkan oleh instruktur yang berpengalaman dan menggunakan materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik.

Kurikulum mencakup dasar-dasar bahasa Mandarin, termasuk pengenalan karakter, pengucapan, dan percakapan sehari-hari.

Selain itu, kelas ini juga mengintegrasikan teknologi dengan menggunakan perangkat digital untuk mendukung proses pembelajaran. Memungkinkan narapidana mengakses materi pembelajaran secara offline.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan vokasional di penjara-penjara Kamboja.

Sipar, sebuah organisasi non-pemerintah, telah bekerja sama dengan Departemen Umum Penjara dan lembaga-lembaga terkait lainnya untuk mengembangkan pusat-pusat pendidikan multimedia di tujuh penjara sebagai bagian dari proyek “Pendidikan di Penjara”.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih baik bagi narapidana. Termasuk pelajaran bahasa asing, keterampilan digital, dan persiapan untuk reintegrasi sosial.

Perspektif Global

Inisiatif Kamboja dalam meluncurkan program pembelajaran bahasa Mandarin untuk narapidana mencerminkan tren global yang semakin mengakui pentingnya pendidikan dalam sistem pemasyarakatan.

Di banyak negara, pendidikan di penjara dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana.

Misalnya, di Tiongkok, pendidikan vokasional dan akademik di penjara telah menjadi bagian integral dari sistem pemasyarakatan mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi narapidana dalam program-program ini dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan keterampilan kerja mereka setelah dibebaskan.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.khmertimeskh.com