Kemlu Ungkap Penyebab Nazwa Aliya Tewas di Kamboja Akibat Overdosis Obat

Silakan Share

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menjelaskan bahwa Nazwa Aliya, seorang warga Indonesia asal Deli Serdang, meninggal di Kamboja akibat overdosis obat.

Kemlu Ungkap Penyebab Nazwa Aliya Tewas di Kamboja Akibat Overdosis Obat

Menurut laporan dokter setempat yang diteruskan oleh Kedutaan Besar RI di Phnom Penh, Nazwa mengonsumsi obat seperti paracetamol atau penurun panas dalam jumlah berlebihan hingga menyebabkan kematiannya.

Sebelumnya, keluarga sempat mendapat informasi berbeda soal penyebab sakit Nazwa, sehingga muncul kebingungan dan pertanyaan. Kini keluarga sedang berupaya memulangkan jenazahnya ke Indonesia, meski menghadapi kendala biaya yang besar.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Awal Perjalanan yang Tragis

Nazwa Aliya, seorang gadis berusia 19 tahun, secara resmi berpamitan kepada ibunya dengan menyebut ingin mengikuti wawancara kerja di sebuah bank di Medan pada akhir Mei 2025.

Seperti dilaporkan oleh IDN Times, pamitnya tersebut dianggap sebagai langkah wajar menuju kemandirian.

Namun kenyataannya, Nazwa justru melintasi batas nasional tanpa izin, menuju Bangkok, lalu pindah ke Kamboja.

Keluarga pun baru menyadari perbedaan rencana saat terjadi komunikasi yang tidak konsisten dan membingungkan antara Nazwa dan sang ibu.

Di Kamboja, Nazwa tinggal bersama seorang pria warga Inggris bernama Christopher, yang dikenal ibunya dari masa ia bekerja di Malaysia. Selama di sana, komunikasi semakin terputus dan keluarga mulai curiga ada yang tidak beres.

Kabar Sakit dan Perawatan

Pada 7 Agustus 2025, keluarga mendapat kabar dari KBRI Phnom Penh bahwa Nazwa menjalani perawatan di State Hospital, Provinsi Siem Reap.

Semula, keluarga diberitahu bahwa Nazwa mengalami gangguan pencernaan atau ‘dispepsia’, informasi yang dikomunikasikan oleh Christopher saat menghubungi pihak keluarga.

Komunikasi yang terputus dan informasi yang simpang siur membuat keluarga tambah khawatir. Beberapa hari kemudian, pihak keluarga menerima kabar duka bahwa Nazwa telah meninggal dunia pada 12 Agustus 2025. Jenazahnya hingga kini masih berada di rumah sakit, menunggu pemulangan ke Indonesia.

Baca Juga:Pemerintah RI Kirim Nota Diplomatik Soal Kematian Misterius WNI di Kamboja

Ungkapan Resmi Dari Kemlu dan KBRI

Ungkapan Resmi Dari Kemlu dan KBRI

Dalam penjelasan resmi yang disampaikan oleh KBRI Phnom Penh atas nama Kemlu terdapat kejelasan mengenai penyebab kematian.

Berdasarkan keterangan medis dari dokter di rumah sakit setempat, disebut bahwa Nazwa menderita overdosis akibat mengkonsumsi obat-obatan seperti paracetamol atau penurun panas dalam jumlah berlebihan.

Hal ini menimbulkan reaksi dari keluarga yang merasa adanya dua versi keterangan yang sangat berbeda mengenai penyebab kematian sebelumnya disebut dispepsia, lalu dikonfirmasi sebagai overdosis obat.

Ketidaksesuaian ini menjadi sumber kecurigaan keluarga terhadap kejelasan dan transparansi informasi yang diberikan pihak yang merawat semasa ia dirawat.

Kendala Pemulangan Jenazah

Bagi keluarga, kehilangan ini semakin berat ketika menghadapi realitas sulitnya memulangkan jenazah.

Biaya pemulangan yang diminta pihak rumah sakit dan pengurusan jenazah di Kamboja diperkirakan mencapai USD 8.500 atau sekitar Rp138 juta.

Angka ini cukup besar bagi keluarga yang tergolong sederhana dan kini tengah berada dalam kondisi berkabung.

Ibu Nazwa, Lanniari Hasibuan, menyampaikan harapan agar pemerintah via pusat dan daerah dapat turun tangan membantu proses repatriasi jenazah, sekaligus ikut mengawasi agar sebab kematian dapat diungkap secara tuntas dan adil.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Sumber Gambar Pertama dari medan.tribunnews.com
  • Sumber Gambar Kedua dari www.kompas.com