Pendapatan Per Kapita Kamboja Diproyeksi Tembus 3.000 Dolar AS Pada 2026
Pendapatan per kapita Kamboja menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, dengan proyeksi yang menunjukkan bahwa angka tersebut akan melampaui 3.000 dolar AS dalam waktu dekat.
Meskipun Kamboja telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dengan nilai rata-rata 7,6 persen dari tahun 1995 hingga 2019, pendapatan per kapita negara ini masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Gambaran Umum Ekonomi Kamboja
Ekonomi Kamboja diperkirakan akan menunjukkan momentum yang kuat pada tahun 2025. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan tingkat pertumbuhan Kamboja akan meningkat dari 5,5% pada tahun 2024 menjadi 5,8% pada tahun 2025.
Proyeksi ini sedikit di bawah target pemerintah Kamboja sebesar 6,3% untuk periode yang sama. Bank Pembangunan Asia (ADB) juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan Kamboja sebesar 5,8% untuk tahun 2024 dan 6,0% untuk tahun 2025. Selain itu, perekonomian Kamboja diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3% pada tahun 2025.
Pertumbuhan ekonomi Kamboja akan didorong oleh sektor-sektor utama seperti pertanian, industri, dan jasa. Produk Domestik Bruto (PDB) Kamboja diperkirakan mencapai sekitar 51,39 miliar USD pada tahun 2025.
Pada tahun 2024, PDB per kapita Kamboja terakhir tercatat sebesar 2183,56 dolar AS menurut Trading Economics.
Namun, estimasi lain menunjukkan bahwa PDB per kapita Kamboja pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2.754,51 dolar AS.
PDB per kapita di Kamboja ini setara dengan 17 persen dari rata-rata dunia. Pertumbuhan ekonomi riil Kamboja diproyeksikan melambat menjadi 4,0 persen pada tahun 2025 di tengah perubahan kebijakan perdagangan global. Namun, proyeksi ini cenderung berbeda dengan perkiraan lainnya.
Proyeksi Pendapatan Per Kapita Kamboja
Kantor Dewan Menteri Kamboja memperkirakan PDB per kapita pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 2.924 dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari 40 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Peningkatan ini juga signifikan dari 2.713 dolar AS pada tahun 2024. Populasi Kamboja diperkirakan mencapai 18,00 juta pada akhir tahun 2025.
Proyeksi pertumbuhan ini akan didorong oleh sektor-sektor kunci seperti pariwisata, industri garmen, dan konstruksi.
Peningkatan pendapatan per kapita merupakan indikator penting dalam mengukur kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa.
Peningkatan pendapatan per kapita akan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kemiskinan. Selain itu, pendapatan per kapita juga berpengaruh signifikan terhadap konsumsi di suatu wilayah.
Tingkat pendapatan per kapita yang lebih tinggi di suatu negara tidak selalu tumbuh lebih cepat dibandingkan negara dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah.
Baca Juga:Kamboja Siap Operasikan Bandara Baru di Phnom Penh Pada September 2025
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Per Kapita
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pendapatan per kapita suatu negara:
- Investasi Human Capital: Alokasi belanja di bidang pendidikan dan kesehatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan per kapita.
- Pertumbuhan Penduduk: Pertumbuhan penduduk memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan per kapita.
- PDRB (Produk Domestik Regional Bruto): PDRB merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan PDRB per kapita di negara-negara ASEAN menunjukkan peningkatan pendapatan per kapita.
- Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah (PAD): Belanja modal memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap pendapatan per kapita. Dana Alokasi Umum (DAU) juga memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap belanja modal, yang pada gilirannya memengaruhi pendapatan per kapita.
- Inflasi dan Nilai Tukar: Inflasi, indeks harga konsumen (IHK), jumlah uang beredar (JUB), dan nilai tukar (kurs) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Perbandingan Dengan Negara ASEAN Lainnya
Meskipun Kamboja mencatat pertumbuhan yang stabil, PDB per kapita Kamboja masih relatif rendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.
Pada tahun 2024, Singapura memiliki PDB per kapita tertinggi di Asia Tenggara sebesar 88.450 dolar AS, diikuti oleh Brunei sebesar 35.110 dolar AS.
Kamboja, bersama dengan Myanmar, merupakan negara yang memerlukan dukungan untuk meningkatkan skor ekonomi mereka.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kamboja menunjukkan tren positif, didukung oleh proyeksi peningkatan pendapatan per kapita dan sektor-sektor kunci yang terus berkembang.
Tantangan tetap ada dalam memastikan pemerataan pendapatan dan terus meningkatkan infrastruktur serta kualitas sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.idntimes.com
- Gambar Kedua dari cambodianess.com