Nasib Tragis Nazwa! Izin Interview Kerja di Bank Berujung Tewas di Kamboja

Silakan Share

Nasib tragis Nazwa Aliya, gadis asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menaruh harapan untuk masa depannya melalui pekerjaan.

Nasib-Tragis-Nazwa!-Izin-Interview-Kerja-di-Bank-Berujung-Tewas-di-Kamboja

Niat hati untuk mendapatkan pekerjaan dan meraih kemandirian justru berakhir tragis setelah meninggal dunia di Kamboja. Kepergian Nazwa yang masih berusia 19 tahun ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan menggugah keprihatinan banyak pihak.

Awal Semangat dan Izin Interview Kerja

Nazwa Aliya adalah lulusan SMK Telkom 2 Medan yang memendam impian untuk bekerja di luar negeri sebagai langkah meraih kemandirian finansial dan mewujudkan cita-citanya. Awalnya, ia meminta izin kepada sang ibu, Lanniari Hasibuan, untuk mengikuti wawancara kerja di salah satu cabang bank di Kota Medan pada Mei 2025.

Meskipun sempat menolak keinginannya untuk ikut study tour ke luar negeri yang dianggap sebagai zona risiko. Lanniari memberi restu untuk izin interview ini sebagai peluang yang dianggap lebih aman dan positif.

Perjalanan ke Kamboja dan Hilangnya Kontak

Tanpa sepengetahuan ibu dan keluarga, pada 28 Mei 2025 Nazwa berangkat meninggalkan rumah pagi-pagi dengan alasan menghadiri interview kedua di Medan. Namun, ia ternyata berangkat ke luar negeri melalui Bangkok, Thailand, dan kemudian ke Kamboja.

Selama di perjalanan, Nazwa sempat berkomunikasi dengan keluarga, meski komunikasi menjadi semakin sulit dan terputus tanpa alasan jelas. Keluarga mulai merasa cemas setelah lamanya tidak ada kabar dan beberapa pesan yang diterima terdengar membingungkan.

Kejadian Tragis dan Kondisi Nazwa di Kamboja

Informasi tragis datang pada tanggal 7 Agustus 2025 ketika keluarga menerima kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh bahwa Nazwa harus menjalani perawatan intensif di State Hospital, Provinsi Siem Reap, Kamboja.

Selama masa perawatan, keluarga merasa terbatas dalam berkomunikasi langsung dan bahkan sempat mendengar bahwa Nazwa enggan bertemu ibunya. Empat hari kemudian, tepatnya tanggal 12 Agustus 2025, Nazwa dinyatakan meninggal dunia secara mendadak.

Baca Juga:

Dukacita Keluarga dan Kendala Pemulangan Jenazah

Dukacita-Keluarga-dan-Kendala-Pemulangan-Jenazah

Keluarga besar Nazwa, terutama sang ibu, Lanniari Hasibuan, mengalami kesedihan mendalam atas kepergian anaknya. Selain rasa kehilangan yang begitu berat, mereka juga dihadapkan pada masalah administratif dan biaya tinggi untuk pemulangan jenazah ke Indonesia, yang mencapai sekitar USD 8.500 atau setara dengan Rp 138 juta.

Permohonan bantuan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait pun sudah dilakukan untuk membantu proses repatriasi jenazah, namun kendala finansial masih menjadi penghambat utama.

Dugaan dan Spekulasi Mengenai Kejadian Sebenarnya

Kematian Nazwa menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat, terutama terkait alasan sebenarnya di balik keberangkatannya yang tidak sesuai dengan izin awal. Sang ibu menduga adanya unsur kekerasan atau bahkan penculikan. Mengingat kondisi komunikasi terakhir dan tidak adanya petugas KBRI yang sigap membantu selama perawatan.

Kepolisian dan KBRI juga masih mengusut dan mengumpulkan data untuk mencari keterangan yang lebih jelas terkait kasus ini.

Harapan Untuk Perlindungan Pekerja Migran Muda

Kisah tragis Nazwa mengingatkan kita pentingnya perlindungan dan pemantauan bagi pekerja migran muda yang hendak berjuang mencari nafkah di luar negeri.

Perlu edukasi, pengawasan ketat, dan bantuan resmi agar tidak ada lagi kejadian serupa yang merenggut nyawa dan harapan generasi muda Indonesia.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan lebih peduli dan responsif dalam memastikan para pencari kerja mendapat akses aman dan informasi yang cukup.

Kesimpulan

Tragedi yang menimpa Nazwa Aliya, remaja asal Deli Serdang yang berangkat untuk interview kerja di bank namun berujung meninggal di Kamboja, menjadi pelajaran berharga bagi semua. Perjalanan nasibnya yang berubah drastis dari impian menjadi duka mendalam menyentuh hati banyak orang.

Kasus ini membuka mata akan risiko dan tantangan yang dihadapi para pencari kerja di luar negeri. Hal ini sekaligus mendesak perlunya perlindungan optimal dari pemerintah kepada para pekerja migran.

Semoga Nazwa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan kisahnya menjadi inspirasi untuk memperbaiki sistem perlindungan pekerja muda Indonesia.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari medan.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari nusantaraterkini.co