Cak Imin Minta Pekerja Migran Tidak Terpikat Tawaran Gaji Besar di Kamboja
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, minta kepada para calon pekerja migran Indonesia agar tidak mudah tergiur tawaran gaji besar di Kamboja.
Permintaan ini datang menyusul banyaknya warga Indonesia yang bekerja di negara tersebut, di tengah maraknya penipuan dan eksploitasi terhadap pekerja migran oleh jaringan yang tidak bertanggung jawab.
Fenomena Pekerja Migran Indonesia di Kamboja
Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 150 ribu warga Indonesia yang bekerja di Kamboja, baik secara legal maupun ilegal. Menurutnya, fenomena ini cukup mengkhawatirkan karena Kamboja merupakan negara dengan kondisi ekonomi yang lebih miskin dibanding Indonesia.
Banyak warga Indonesia yang bekerja di sektor informal seperti berjualan makanan, termasuk soto Madura, serta berbagai jenis usaha kecil.
Kondisi tersebut menunjukkan adanya ketimpangan karena pekerja memilih berangkat ke negara yang secara ekonomi lebih sulit, bukan justru mencari wilayah dengan peluang dan perlindungan kerja yang lebih baik.
Iming-iming Gaji Besar yang Berujung Penipuan
Cak Imin memperingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam iklan pekerjaan yang menjanjikan gaji besar secara online, terutama di media sosial seperti Facebook. Yang kerap digunakan untuk menyebarkan informasi lowongan palsu.
Tawaran yang terdengar menggiurkan ini sering kali merupakan bentuk penipuan yang berujung eksploitasi pekerja migran.
Banyak korban yang akhirnya mengalami penderitaan karena dikerjai oleh sindikat perdagangan orang, termasuk di Kamboja dan Myanmar.
Pemerintah melalui Cak Imin terus berupaya memerangi praktik-praktik penipuan ini dengan memperketat verifikasi informasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Bahaya Eksploitasi dan Kondisi Buruk di Tempat Kerja
Menurut Cak Imin, pekerja yang terjebak dalam skema penipuan tidak hanya menderita kerugian finansial, tapi juga mengalami eksploitasi fisik dan mental di tempat kerja. Banyak yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, upah tidak dibayar sesuai janji, atau bahkan menjadi korban perdagangan orang.
Kamboja dan negara-negara sejenis sering menjadi lokasi rawan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja migran. Oleh karena itu, Cak Imin menekankan pentingnya kewaspadaan dan selektivitas tinggi dalam memilih pekerjaan di luar negeri agar tidak mengalami nasib malang.
Baca Juga:
Upaya Pemerintah Melindungi Pekerja Migran
Sebagai respons, pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian terkait sedang menyiapkan sistem perlindungan menyeluruh bagi para pekerja migran. Salah satu inisiatif Cak Imin adalah pembangunan Migrant Center di Malang. Langkah ini dirancang sebagai pusat pemberdayaan untuk mendampingi pekerja migran mulai dari proses perekrutan, keberangkatan, hingga pasca pemulangan.
Di pusat ini, calon pekerja dapat memperoleh pelatihan bahasa dan keterampilan, pendampingan hukum, serta edukasi agar lebih siap menghadapi tantangan bekerja di negeri orang. Skema pinjaman biaya pelatihan juga disediakan guna memudahkan akses dan pengembangan kemampuan.
Pentingnya Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Cak Imin menyatakan bahwa penanganan isu pekerja migran tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan perlu sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat luas. Informasi lowongan pekerjaan harus selalu diperbarui dan diverifikasi agar calon pekerja tidak salah pilih.
Pemerintah daerah diharapkan turut aktif menyosialisasikan langkah-langkah perlindungan dan kewaspadaan terhadap penipuan. Dengan kerja sama ini, diharapkan angka eksploitasi dapat ditekan dan kesejahteraan pekerja migran meningkat.
Pesan Khusus Untuk Waspada Wilayah Konflik
Selain Kamboja dan Myanmar, Cak Imin juga mengingatkan masyarakat agar tidak menerima tawaran bekerja di wilayah yang masih rawan konflik. Contohnya seperti perbatasan Thailand dan Myanmar, yang beberapa waktu lalu mengalami ketegangan keamanan.
Ia menegaskan bahwa faktor keamanan adalah prioritas utama dalam memilih lokasi bekerja. Hal ini karena bahaya fisik dan eksploitasi bisa sangat tinggi di daerah konflik. Pesan ini menjadi peringatan bagi calon pekerja untuk lebih selektif dan mengutamakan keselamatan diri.
Kesimpulan
Cak Imin mengimbau kepada para calon pekerja migran Indonesia untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran gaji besar bekerja di Kamboja maupun negara lain yang rawan penipuan dan eksploitasi. Maraknya penawaran kerja palsu yang tersebar melalui media sosial menjadi jebakan berbahaya yang berujung penderitaan.
Pemerintah berkomitmen meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran lewat sistem terpadu dan pusat-pusat pendampingan seperti Migrant Center di Malang.
Sinergi pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan informasi lowongan kerja akurat dan pekerja mendapat perlindungan optimal.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari fraksipkb.com