Daftar Terbaru! 26 Situs Warisan Dunia UNESCO 2025, Monumen Genosida Kamboja Masuk!

Silakan Share

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO mengumumkan 26 Situs Warisan Dunia pada 2025.

Daftar Terbaru! 26 Situs Warisan Dunia UNESCO 2025, Monumen Genosida Kamboja Masuk!

Daftar ini diumumkan dalam sidang ke-47 di kantor pusat UNESCO di Paris, Perancis. Ke-26 situs baru ini menggabungkan pelestarian sejarah manusia, alam, dan budaya dari berbagai negara di dunia.

Sayangnya, tidak ada satu pun warisan budaya atau alam dari Indonesia yang masuk dalam daftar terbaru ini. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Sekilas Mengenai 26 Situs Warisan Dunia Terbaru

Sebanyak 26 lokasi dengan nilai sejarah, budaya, dan alam yang tinggi telah resmi ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO​. Penambahan ini dilakukan dalam Sidang Umum ke-47 yang berlangsung di markas besar UNESCO di Paris, Prancis.

Dari 32 nominasi yang diajukan tahun ini, 26 di antaranya berhasil mendapatkan status Warisan Dunia. Daftar baru ini terdiri dari 21 properti budaya, empat properti alam, dan satu properti campuran, sehingga total Situs Warisan Dunia UNESCO kini mencapai 1.248 lokasi.

Monumen Genosida Kamboja Mengingat Kekejaman Sejarah

Salah satu penambahan paling signifikan dalam daftar baru ini adalah Situs-situs Memorial Kamboja. Situs ini mencakup tiga lokasi yang secara tragis mencerminkan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di bawah rezim Khmer Merah dari tahun 1971 hingga 1979 dan ketiga lokasi tersebut adalah:

  • Bekas penjara M-13: Merupakan tempat penindasan awal oleh rezim Khmer Merah.
  • Museum Genosida Tuol Sleng (bekas penjara S-21): Dulunya sebuah sekolah menengah, tempat ini diubah menjadi pusat penyiksaan dan penahanan. Diperkirakan sekitar 15.000 orang disiksa dan dipenjara di sini.
  • Pusat Genosida Choeung Ek (bekas tempat eksekusi S-21): Dikenal sebagai “Ladang Pembantaian,” tempat ini menjadi lokasi eksekusi massal dan kuburan bagi ribuan korban. Kisah kekejaman yang terjadi di Choeung Ek bahkan diabadikan dalam film terkenal “The Killing Fields”.

Penetapan situs-situs ini sebagai Warisan Dunia UNESCO bertepatan dengan peringatan 50 tahun sejak rezim Khmer Merah mengambil alih kekuasaan. Suatu periode yang menyebabkan kematian sekitar 1,7 juta warga Kamboja.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menyerukan masyarakat untuk membunyikan genderang sebagai simbol peringatan dan pentingnya menjaga perdamaian. Youk Chhang, Direktur Eksekutif Pusat Dokumentasi Kamboja, berharap penetapan ini dapat mendidik generasi muda Kamboja dan masyarakat internasional tentang warisan genosida yang menyakitkan ini.

Baca Juga: Indonesia Perluas Jangkauan Ekspor Alat Kesehatan ke Kamboja dan Timor Leste

Pesona Eropa dan Asia yang Mendunia

Pesona Eropa dan Asia yang Mendunia

Selain Monumen Genosida Kamboja, beberapa situs menarik lainnya dari Eropa dan Asia juga turut ditambahkan:

  • Istana Raja Ludwig II dari Bavaria (Jerman): Istana-istana megah seperti Neuschwanstein, Linderhof, Schachen, dan Herrenchiemsee. Yang menjadi inspirasi bagi istana Putri Tidur Walt Disney, kini resmi menjadi Warisan Dunia. Istana-istana ini memadukan arsitektur romantis dengan keindahan lanskap alam Jerman yang memesona.
  • Megalit-megalit di Carnac dan pantai Morbihan (Prancis): Monumen prasejarah ini merupakan salah satu kompleks megalit terbesar di dunia, menawarkan wawasan unik tentang peradaban kuno.
  • Pusat-pusat Kemewahan Minoan (Yunani): Reruntuhan arkeologi ini menyoroti kompleksitas struktur sosial peradaban Minoa kuno di Kreta.
  • Lanskap Militer Maratha (India): Dua belas benteng utama yang membentuk lanskap militer ini diberikan status warisan dunia karena peran pentingnya dalam kebangkitan Maratha sebagai kekuatan politik dan militer utama.
  • Makam Kekaisaran Xixia (Tiongkok): Sembilan mausoleum kekaisaran, 271 makam bawahan, dan 32 bangunan pengendali banjir ini mencerminkan warisan agama dan sosial-politik Dinasti Xixia.

Keindahan Alam yang Dilindungi

Empat properti alam baru juga mendapatkan pengakuan UNESCO, menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan:

  • Ekosistem Pesisir dan Laut di Kepulauan Bijagós-Omatí Minho (Guinea-Bissau): Cagar alam ini menjadi rumah bagi penyu hijau dan penyu belimbing yang terancam punah.
  • Ngarai Sungai Peruaçu (Brasil): Dikenal sebagai rumah bagi lebih dari 2.000 spesies tumbuhan dan hewan, ngarai ini menawarkan keanekaragaman hayati yang kaya.
  • Kompleks Gola-Tiwai (Sierra Leone): Hutan ini adalah habitat bagi lebih dari 1.000 spesies tumbuhan, 55 spesies mamalia (termasuk 19 yang terancam punah), serta satwa penting seperti Gajah Hutan Afrika dan Kuda Nil Pigmi.
  • Mons Klint (Denmark): Tebing kapur putih megah ini merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, termasuk kupu-kupu Biru Besar yang hampir terancam punah.

Situs Campuran Harmoni Budaya dan Alam

Satu-satunya situs campuran (budaya dan alam) yang baru terdaftar tahun ini adalah Gunung Kumgang–Diamond Mountain dari Laut (Korea Utara).

Situs ini menampilkan puncak-puncak granit yang menakjubkan dan tiga kuil Buddha yang masih aktif, menciptakan warisan tak benda yang terjalin erat dengan lanskapnya.

Kesimpulan

Penambahan 26 Situs Warisan Dunia UNESCO terbaru ini menegaskan kembali upaya global dalam melestarikan kekayaan sejarah, budaya, dan alam bumi. Setiap situs memiliki kisah dan nilai uniknya sendiri, menawarkan pelajaran dari masa lalu. Apresiasi terhadap masa kini, dan harapan untuk masa depan.

Meskipun Indonesia belum berhasil menambahkan situs baru tahun ini, negara ini memiliki banyak warisan dunia yang sudah diakui UNESCO. Seperti Candi Borobudur dan Prambanan, yang terus menjadi kebanggaan dan fokus pelestarian.

Dengan adanya daftar baru ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya perlindungan warisan global semakin meningkat. Menginspirasi generasi mendatang untuk menjelajahi dan menjaga keajaiban dunia kita. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang 26 Situs Warisan UNESCO 2025 hanya di BERITA INDONESIA KAMBOJA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari travel.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari travel.kompas.com