Bakong Temple: Salah Satu Candi Hindu Kuno yang Berada di Kamboja!
Sejarah dan Latar Belakang Candi Bakong
Bakong Temple dibangun pada akhir abad ke-9, sekitar tahun 881 Masehi, di bawah pemerintahan Raja Indravarman I, raja yang terkenal dalam sejarah Khmer Kuno. Candi ini merupakan bagian dari kompleks Roluos yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan Khmer pada masa itu. Sebagai candi Hindu, Bakong didedikasikan untuk Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu.
Candi Bakong adalah salah satu candi pertama yang dibangun menggunakan batu sebagai bahan utama, menggantikan bangunan kayu yang sebelumnya digunakan. Ini menjadikan Bakong sebagai cikal bakal dari arsitektur candi-candi besar seperti Angkor Wat yang muncul kemudian.
Arsitektur dan Struktur Unik Bakong
Candi Bakong merupakan contoh awal arsitektur kuil gunung (temple-mountain) yang merepresentasikan Gunung Meru, tempat tinggal para dewa menurut mitologi Hindu. Struktur candi ini berbentuk piramida bertingkat dengan lima teras yang mengarah ke puncak.
Bangunan utama di puncak candi dulunya menampung lingga-yoni, simbol kesuburan dan aspek ketuhanan Siwa. Selain itu, seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok batu dan parit yang melambangkan lautan kosmik.
Yang menarik, pada setiap sudut kompleks terdapat menara kecil yang berfungsi sebagai penjaga candi. Teknik pembangunan yang rapi dan detail ornamen relief yang menghiasi dinding menunjukkan tingkat kemahiran seni dan teknik tinggi yang dimiliki oleh bangsa Khmer saat itu.
Baca Juga: 5 Wisata Bersejarah di Kamboja yang Wajib Dikunjungi WNI
Makna Spiritual dan Fungsi Candi Bakong
Sebagai candi Hindu, Bakong tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat aktivitas ritual dan politik kerajaan. Candi ini menjadi simbol kekuasaan Raja Indravarman I sekaligus lambang hubungan harmonis antara manusia, alam, dan dewa.
Pengunjung yang datang ke Bakong dapat merasakan suasana sakral yang kuat, dimana setiap elemen bangunan mencerminkan kosmologi Hindu dan ajaran spiritual. Bakong mengajarkan keseimbangan antara dunia fana dan dunia ilahi, sekaligus menegaskan peran raja sebagai perantara antara rakyat dan dewa.
Peran Bakong Dalam Perkembangan Budaya Khmer
Bakong merupakan cikal bakal dari kemegahan seni dan arsitektur Khmer yang mencapai puncaknya di Angkor Wat. Candi ini memperlihatkan inovasi dan adaptasi teknik bangunan batu yang sangat berpengaruh bagi bangunan-bangunan besar yang muncul kemudian.
Selain aspek fisik, Bakong juga berperan dalam perkembangan budaya dan agama Hindu di wilayah Asia Tenggara. Candi ini menjadi pusat penyebaran ajaran dan praktik keagamaan, sekaligus tempat berkumpulnya para pendeta dan elit kerajaan.
Kondisi Terkini dan Upaya Pelestarian
Kini, Bakong Temple menjadi salah satu destinasi wisata sejarah penting di Kamboja. Meskipun usianya telah lebih dari seribu tahun, candi ini masih berdiri kokoh dan menjadi bukti kejayaan peradaban Khmer kuno.
Berbagai upaya pelestarian dilakukan oleh pemerintah Kamboja dan lembaga internasional untuk menjaga keaslian dan keutuhan bangunan. Pengunjung diharapkan menghormati nilai sejarah dan spiritual candi dengan menjaga kebersihan dan ketertiban saat berkunjung.
Kesimpulan
Bakong Temple bukan sekadar reruntuhan kuno, melainkan warisan budaya yang hidup sebagai saksi kemegahan Kerajaan Khmer pada masa lalu. Sebagai candi Hindu pertama yang dibangun dengan batu di Kamboja, Bakong membuka jalan bagi perkembangan seni dan arsitektur yang luar biasa di Asia Tenggara.
Selain keindahan arsitektur dan nilai spiritualnya, Bakong mengajarkan kita tentang hubungan manusia dengan alam dan Tuhan, serta pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang. Bagi siapa pun yang mencintai sejarah dan budaya, mengunjungi Bakong adalah pengalaman yang membuka wawasan dan kekaguman terhadap peradaban kuno yang menakjubkan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Leave a Reply