Pertemuan Kemenko PMK dan Delegasi Kamboja Bahas Soal Perlindungan WNI
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) gelar pertemuan penting dengan Delegasi Pemerintah Kamboja.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenko PMK Jakarta pada awal Agustus 2025 ini menjadi langkah strategis kedua negara dalam saling berbagi praktik dan memperkuat mekanisme perlindungan warga di tengah ancaman bencana alam yang kian kompleks.
Dibawah ini Berita Indonesia Kamboja akan memberikan ulasan mengenai pertemuan Kemenko PMK dan Delegasi Kamboja, yuk simak lebih lanjut!
Latar Belakang dan Tujuan Pertemuan
Pertemuan dilakukan sebagai bagian dari upaya mempererat kemitraan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam aspek perlindungan WNI yang bermukim dan bekerja di luar negeri. Selain itu, pertemuan ini juga membahas kerjasama di bidang penanggulangan bencana, mengingat kedua negara sama-sama menghadapi risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
Tujuan utama adalah membangun solidaritas dan kesepahaman bersama agar WNI di Kamboja mendapat perlindungan maksimal, serta berbagi pengalaman dalam mitigasi risiko bencana.
Paparan Praktik Baik Penanggulangan Bencana Indonesia
Indonesia melalui Asisten Deputi Bidang Penanganan Bencana Kemenko PMK, Merry Efriana, memaparkan sejumlah kebijakan dan inovasi yang telah diterapkan untuk penanganan dan perlindungan warga dari ancaman bencana.
Kebijakan ini meliputi integrasi pembiayaan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan, penerapan skema asuransi bencana, serta penguatan perlindungan sosial adaptif khusus bagi kelompok rentan masyarakat.
Pendekatan antisipatif berbasis sistem peringatan dini juga dikembangkan dengan dukungan teknologi dan data geospasial agar respon lebih cepat dan akurat.
Diskusi Perlindungan WNI di Tengah Ancaman Bencana
Delegasi Kamboja yang dipimpin oleh Deputi Sekretaris Jenderal Non-Bank Financial Service Authority, Phay Som. Ia menyampaikan perlunya penguatan sistem perlindungan sosial dan bantuan kemanusiaan bagi warga asing, khususnya WNI, selama terjadi bencana.
Diskusi berkisar tentang bagaimana mekanisme koordinasi lintas kementerian dan lembaga dapat dijalankan secara efektif. Pengembangan protokol evakuasi dan layanan darurat yang memperhatikan kebutuhan khusus WNI. Hal ini penting untuk memastikan WNI dapat terlayani dengan baik di situasi krisis.
Baca Juga:
Kolaborasi Dalam Pembiayaan Risiko dan Asuransi Bencana
Salah satu fokus utama pertemuan adalah pembiayaan risiko bencana melalui skema inovatif asuransi dan dana kontinjensi. Indonesia berbagi pengalaman dalam mengintegrasikan pembiayaan bencana ke dalam anggaran pembangunan nasional. Langkah ini sekaligus kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga internasional untuk mengelola risiko.
Kamboja menunjukkan minat besar untuk mengadopsi praktik serupa guna meningkatkan ketahanan finansial terhadap dampak bencana. Kesepakatan awal pun terbentuk dalam bentuk rencana kerja sama yang saling menguntungkan.
Penguatan Kerjasama Kapasitas Sumber Daya Manusia
Selain aspek kebijakan dan pembiayaan, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama teknis dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Ini meliputi pelatihan bersama, pertukaran informasi, riset bersama, dan transfer teknologi dalam bidang mitigasi bencana dan perlindungan sosial.
Kolaborasi lintas sektor ini melibatkan kementerian, lembaga pemerintah, akademisi, dan mitra pembangunan internasional. Mereka memastikan adanya keberlanjutan dan efektivitas program yang dijalankan.
Dampak dan Harapan Kedepan
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja dalam bidang perlindungan WNI dan penanggulangan bencana. Kerja sama yang semakin erat diyakini mampu meningkatkan kapasitas kedua negara dalam mengelola risiko bencana.
Langkah ini secara khusus dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga negara masing-masing yang tinggal di luar negeri. Selain itu, kolaborasi ini menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam memperkuat solidaritas regional menghadapi tantangan bencana global.
Kesimpulan
Pertemuan antara Kemenko PMK Indonesia dan Delegasi Pemerintah Kamboja di Jakarta pada awal Agustus 2025 menjadi momentum strategis. Hal ini guna memperkuat perlindungan WNI dan kerja sama penanggulangan bencana antar kedua negara.
Diskusi mendalam mengenai kebijakan pembiayaan risiko bencana, skema asuransi, perlindungan sosial adaptif. Pertemuan ini juga menjadi penguatan kapasitas SDM membuka peluang kolaborasi yang lebih baik dan nyat.
Dengan komitmen bersama, diharapkan adanya sinergi efektif yang mampu melindungi warga negara dan meminimalkan dampak bencana alam yang semakin kompleks di kawasan Asia Tenggara.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari nasional.kompas.com
- Gambar Kedua dari idntimes.com