Waspada, Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand: Imbauan Penting Dari KBRI Phnom Penh

Silakan Share

Pada tanggal 24 Juli 2025, telah terjadi peningkatan eskalasi konflik antara Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan yang melibatkan dua provinsi penting, yaitu Oddar Meanchey dan Preah Vihear.

Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand

Konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi ketegangan yang lebih luas di wilayah perbatasan kedua negara. Menanggapi situasi tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh segera mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja, khususnya yang berdekatan dengan area konflik.

Tujuan dari imbauan ini adalah untuk menjaga keselamatan dan keamanan WNI, serta memastikan mereka mendapat informasi yang tepat dan terkini mengenai kondisi di lapangan.

Arahan Wajib untuk WNI dari KBRI Phnom Penh

KBRI Phnom Penh menyampaikan empat langkah utama yang sangat penting untuk dilakukan oleh seluruh WNI di wilayah Kamboja:

Tetap Tenang dan Tidak Panik

Meskipun situasi memanas, WNI diimbau untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan tetap menjaga kewaspadaan. Sikap panik dapat memperburuk kondisi serta menghambat proses evakuasi atau bantuan bila diperlukan.

Hindari Wilayah Terdampak

WNI disarankan untuk menghindari perjalanan ke daerah-daerah yang terdampak langsung oleh konflik, khususnya wilayah Oddar Meanchey dan Preah Vihear. Jika tidak mendesak, sebaiknya menunda segala bentuk perjalanan ke wilayah tersebut.

Ikuti Informasi dari Sumber Resmi

Dalam situasi seperti ini, penting untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial atau sumber tidak jelas. WNI diminta untuk mengikuti perkembangan situasi melalui sumber resmi seperti otoritas pemerintah Kamboja, media terpercaya, dan kanal resmi KBRI Phnom Penh.

Melakukan Lapor Diri di Portal Peduli WNI

Semua WNI yang berada di Kamboja diimbau untuk segera melakukan Lapor Diri melalui portal www.peduliwni.kemlu.go.id. Hal ini bertujuan agar data pribadi tervalidasi sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi dari pihak KBRI jika terjadi keadaan darurat.

Baca Juga: Sengketa Perbatasan Kamboja-Thailand Memuncak, 12 Orang Jadi Korban

Di Tengah Krisis Perbatasan, KBRI Phnom Penh Siaga 24 Jam untuk WNI

KBRI Phnom Penh Siaga 24 Jam untuk WNI

Sebagai perwakilan resmi pemerintah Indonesia di Kamboja, KBRI Phnom Penh memiliki peran krusial dalam menjaga keselamatan WNI di tengah konflik. KBRI tidak hanya menyampaikan imbauan, tetapi juga secara aktif memantau perkembangan di wilayah perbatasan dan siap mengambil langkah darurat jika situasi memburuk.

Pihak KBRI memastikan bahwa komunikasi antara warga dan kedutaan tetap terbuka. Hotline KBRI Phnom Penh disediakan agar WNI dapat segera menghubungi jika mengalami situasi darurat, kehilangan kontak dengan keluarga, atau membutuhkan bantuan segera.

Langkah preventif ini menunjukkan keseriusan KBRI dalam menjalankan misi perlindungan warga negara di luar negeri. Setiap laporan yang masuk melalui portal Peduli WNI akan menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan dan distribusi bantuan bila dibutuhkan.

Pentingnya Kesadaran dan Tanggung Jawab Pribadi

Dalam situasi krisis, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Kewaspadaan, kedisiplinan, serta ketaatan terhadap arahan dari otoritas sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk keselamatan pribadi, namun juga sebagai bentuk kontribusi untuk stabilitas bersama.

WNI diharapkan dapat saling berbagi informasi resmi dan tidak menyebarkan hoaks atau kabar tidak jelas yang bisa memperkeruh suasana. Jika memiliki informasi penting atau menyaksikan kejadian yang mengancam keselamatan, segera laporkan kepada pihak KBRI atau otoritas setempat.

Terima kasih atas waktunya, semoga informasi ini bisa membantu Anda tetap waspada dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di Berita Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari korankomando.com
  2. Gambar Kedua dari kemlu.go.id