Poipet Red Zone! Thailand Ancam Akan Menggempur Kamboja Lewat Jalur Darat

Silakan Share

Perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas, terutama di kawasan Poipet yang dinyatakan sebagai “red zone” atau zona rawan bentrokan.

Poipet-Red-Zone!-Thailand-Ancam-Akan-Menggempur-Kamboja-Lewat-Jalur-Darat

Ancaman aksi militer melalui darat dari Thailand muncul sebagai respons atas konflik dan klaim wilayah di perbatasan, menandai babak baru dalam eskalasi dua negara bertetangga ini.

Dibawah ini Berita Indonesia Kamboja akan memberikan ulasan mengenai situasi terkini, latar belakang, hingga dampaknya terhadap masyarakat dan ekonomi kedua negara.

Latar Belakang Ketegangan di Poipet Red Zone

Eskalasi ketegangan dimulai setelah terjadinya insiden bentrokran bersenjata pada 28 Mei 2025 di wilayah “Emerald Triangle”, pertemuan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos, yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

Kedua negara saling menuding soal pelanggaran wilayah, dan tidak lama kemudian kawasan Poipet, kota perbatasan di Kamboja yang berbatasan langsung dengan Aranyaprathet, Thailand, dinyatakan sebagai zona merah.

Pemerintah Thailand memperketat pengawasan dan membatasi akses keluar-masuk warga, dengan dalih ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan nasional.

Ancaman Serangan Darat dari Thailand

Royal Thai Army, Thailand, dengan secara terbuka menyatakan kesiagaannya untuk melakukan operasi militer tingkat tinggi di kawasan perbatasan setelah terjadinya bentrokan yang memakan korban jiwa.

Pernyataan ini dibarengi dengan penutupan sebagian besar pos perbatasan dan pengumuman adanya ancaman aksi militer jika Kamboja tidak menarik pasukannya dari zona sengketa.

Pemerintah Thailand bahkan mengambil alih penuh pengelolaan lintas perbatasan dan melarang sebagian besar aktivitas sipil.

Penutupan dan Pengamanan Ketat Perbatasan

Penutupan pos-pos perbatasan dilakukan secara menyeluruh sejak pertengahan Juni 2025. Hanya segelintir jalur yang diizinkan untuk operasi terbatas, seperti pemulangan warga negara masing-masing. Arus perdagangan, pariwisata, dan pergerakan pekerja migran pun lumpuh.

Thailand memperketat akses di Aranyaprathet–Poipet, pos lintas batas paling sibuk. Thailand memberikan alasan untuk mengantisipasi serangan dan kejahatan lintas negara seperti sindikat penipuan daring yang disebut bermarkas di Poipet.

Baca Juga:

Adu Sanksi Ekonomi dan Efek ke Warga Perbatasan

Adu-Sanksi-Ekonomi-dan-Efek-ke-Warga-Perbatasan

Tak hanya bersifat militer, eskalasi juga terjadi di ranah ekonomi. Kamboja membalas dengan melarang impor bahan bakar dan produk pertanian dari Thailand. Sementara Thailand memperketat perizinan terhadap masuknya produk-produk Kamboja dan kendaraan bermotor.

Masyarakat yang biasa bekerja lintas negara, terutama warga Kamboja yang mencari penghidupan di sisi Thailand, kehilangan penghasilan. Penutupan ini mengakibatkan penurunan drastis pendapatan pedagang kecil dan meningkatnya keresahan sosial di kedua sisi.

Perang Siber dan Retorika Politik

Selain ancaman fisik, tensi juga merambah dunia maya. Sejumlah kelompok peretas Kamboja melancarkan serangan siber terhadap situs pemerintah dan militer Thailand sebagai bentuk solidaritas atas krisis perbatasan.

Sementara itu, elit politik kedua negara saling melontarkan retorika tajam. Kamboja bahkan sempat mengancam mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional soal klaim wilayah sengketa.

Jalan Menuju Penyelesaian dan Dampak Jangka Panjang

Walau ketegangan nampak meningkat, sejumlah pengamat menilai bentrokan tidak akan berkembang menjadi perang terbuka. Hal ini dapat memberikan risiko ekonomi dan politik bagi kedua negara sangat besar. Thailand dan Kamboja kini lebih banyak berperang di ranah ekonomi dan diplomasi.

Komite gabungan perbatasan dijadwalkan akan bertemu untuk meredakan konflik dan mencari solusi damai agar Poipet dan Aranyaprathet kembali menjadi jalur emas perekonomian kedua bangsa.

Kesimpulan

Perang urat syaraf dan adu kekuatan di Poipet Red Zone menjadi cerminan betapa rentannya kawasan perbatasan ketika sengketa wilayah dan kepentingan ekonomi bersinggungan. Ancaman serangan darat dari Thailand, penutupan perbatasan, hingga saling serang di dunia maya, menambah kompleksitas konflik.

Meski peluang gempuran militer skala penuh dinilai kecil, tensi terus mengancam stabilitas regional dan kehidupan ribuan warga di perbatasan. Penyelesaian politik dan diplomasi tetap menjadi harapan utama agar Poipet lepas dari status zona merah dan kembali aman bagi semua pihak.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari efe.com
  2. Gambar Kedua dari kevinstravelblog.com