Konflik Memanas! Thailand Tutup Perbatasan, Ratusan Warga Kamboja Terjebak!
Thailand dan Kamboja, dua negara tetangga, terlibat dalam ketegangan berujung Thailand tutup perbatasan membuat warga Kamboja terjebak.
Konflik ini, yang berakar dari sengketa wilayah yang telah berlangsung lama, kini menghadirkan dampak signifikan bagi kehidupan sehari-hari warga di kedua sisi perbatasan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Latar Belakang Ketegangan Perbatasan
Hubungan antara Thailand dan Kamboja telah lama diwarnai oleh sengketa perbatasan yang belum terselesaikan, berawal dari penetapan batas wilayah oleh Prancis pada tahun 1907 saat Kamboja masih menjadi koloninya. Perselisihan ini mencakup wilayah sepanjang 817 kilometer perbatasan darat yang belum jelas batasnya, dengan kedua negara saling mengklaim bagian-bagian tertentu.
Konflik ini bukan hal baru kekerasan telah terjadi secara sporadis sejak tahun 2008, dan bentrokan telah menewaskan sedikitnya 28 orang di wilayah tersebut. Ketegangan terbaru mencuat setelah insiden baku tembak pada 28 Mei 2025. Yang mengakibatkan tewasnya seorang tentara Kamboja di perbatasan kedua negara.
Insiden ini terjadi di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat bertemunya perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos. Meskipun kedua negara sempat sepakat untuk meredakan ketegangan dan berdialog pada 14 Juni 2025. Pasukan dari kedua belah pihak tetap siaga di perbatasan, menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih lanjut.
Penutupan Perbatasan dan Kebijakan Pembatasan
Sebagai respons terhadap peningkatan ketegangan, militer Thailand memutuskan untuk menutup sebagian besar akses darat ke Kamboja. Penutupan ini berlaku untuk hampir semua pelintas, termasuk wisatawan, pedagang, dan kendaraan, di tujuh provinsi perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Pintu masuk utama seperti Ban Khlong Luek di Provinsi Sa Kaeo, yang merupakan gerbang menuju kota Siem Reap di Kamboja, juga termasuk yang ditutup. Pemerintah Thailand mengklaim bahwa langkah-langkah pembatasan ini diambil demi keamanan warga kedua negara dan sejalan dengan situasi keamanan terkini di daerah perbatasan yang terus tegang secara politis, diplomatis, dan militer.
Mayor Jenderal Winthai Suvaree menyatakan bahwa langkah-langkah ini memungkinkan perawatan medis dan aktivitas pelajar tetap berjalan, serta memastikan pasokan barang esensial tetap tersedia. Namun, penutupan ini tidak berdampak pada aktivitas perdagangan dan pergerakan pekerja migran Kamboja yang masuk ke Thailand untuk bekerja pada periode awal penutupan di beberapa titik perbatasan.
Baca Juga: WNI di Kamboja Bukan Sekadar Pekerja Judi Online, Ada Kisah Lain di Baliknya
Dampak Terhadap Warga Sipil
Penutupan perbatasan ini memiliki dampak langsung dan signifikan terhadap kehidupan ratusan warga sipil. Puluhan pekerja lintas batas dan wisatawan terpaksa tertahan di pintu perbatasan utama. Banyak pekerja Kamboja yang setiap hari melintasi perbatasan untuk berdagang di Thailand. Seperti Malin Po (38), merasa terjebak dan tidak dapat kembali ke rumah.
Tidak adanya penjelasan resmi dari otoritas mengenai penutupan ini menambah kebingungan dan frustrasi di kalangan mereka. Situasi ini juga menyulitkan warga yang menghadapi keadaan darurat pribadi. Chanta Wo (32), seorang tukang kayu Kamboja, tidak diizinkan menyeberang untuk menghadiri pemakaman ibu mertuanya yang meninggal.
Selain itu, wisatawan asing juga ikut terdampak, seperti Matteo Toso (34) dari Italia, yang rencana perjalanannya terganggu dan terpaksa mencari rute alternatif yang lebih mahal. Penutupan perbatasan ini tidak hanya mengganggu aktivitas ekonomi harian, tetapi juga menimbulkan kesulitan besar bagi warga yang memiliki kebutuhan mendesak.
Balasan Kamboja dan Prospek Diplomatik
Kamboja menilai tindakan Thailand memperburuk situasi dan telah membalas dengan langkah-langkah pembatasan sendiri. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet memerintahkan penghentian impor bahan bakar, gas, serta buah dan sayuran dari Thailand. Kamboja juga melarang penayangan drama dan film Thailand serta memutus jaringan internet dari negara tetangganya.
Hun Manet menyatakan bahwa meskipun Kamboja tidak menginginkan perang, mereka tidak akan tinggal diam jika diperlakukan semena-mena. Kamboja telah mengajukan permintaan resmi kepada Mahkamah Internasional (ICJ) pada Minggu, 15 Juni 2025. Untuk menyelesaikan sengketa perbatasan, termasuk empat wilayah yang disengketakan dan tiga kompleks kuil kuno bersejarah.
Perdana Menteri Malaysia dan Ketua ASEAN 2025, Anwar Ibrahim, juga telah berkomunikasi dengan PM Thailand dan Kamboja mengenai sengketa ini. Namun, pembicaraan damai sempat terhenti, dan prospek penyelesaian masih belum pasti di tengah ketegangan diplomatik dan militer yang terus meningkat.
Implikasi Politik Domestik
Konflik perbatasan ini juga turut mengguncang politik domestik Thailand. Kebocoran percakapan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra yang meremehkan militer di wilayah perbatasan memicu tekanan publik dan menyebabkan salah satu partai koalisi keluar dari pemerintahan. Paetongtarn kini menghadapi desakan untuk mundur atau menggelar pemilu lebih awal.
Thailand sendiri telah memanggil duta besar Kamboja untuk menyampaikan protes resmi terkait pernyataan yang dianggap kontroversial tersebut. Di Kamboja, Perdana Menteri Hun Manet juga menyerukan puluhan ribu migran Kamboja yang bekerja di Thailand untuk segera pulang karena meningkatnya risiko diskriminasi.
Kesimpulan
Ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja pada Juni 2025 menunjukkan eskalasi signifikan dari konflik historis. Thailand Tutup Perbatasan, yang diiringi langkah balasan dari Kamboja, telah menciptakan dampak langsung dan serius bagi warga sipil, termasuk pedagang dan wisatawan yang terjebak.
Meskipun ada upaya diplomatik, kedua negara masih pada posisi yang sulit, dengan Kamboja mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional dan Thailand yang masih menghadapi gejolak politik domestik. Tanpa terobosan diplomatik yang signifikan, krisis ini berpotensi merugikan stabilitas regional dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Thailand Tutup Perbatasan hanya di BERITA INDONESIA KAMBOJA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.youtube.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com
Leave a Reply