Situasi Memanas! Thailand dan Kamboja Bentrok, Perbatasan Ditutup Total untuk Turis!
Thailand dan Kamboja kembali mengalami ketegangan serius akibat bentrok militer di wilayah perbatasan yang belum tuntas penetapan batasnya.
Insiden terbaru ini menyebabkan penutupan total dua pos perbatasan permanen untuk wisatawan. Sebagai langkah pengamanan atas potensi eskalasi konflik yang mengancam kedaulatan nasional. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Latar Belakang Ketegangan Perbatasan Thailand dan Kamboja
Perselisihan perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung selama lebih dari satu abad, khususnya menyangkut wilayah sekitar Kuil Preah Vihear. Sebuah kompleks candi Hindu bersejarah yang telah berusia lebih dari seribu tahun. Meskipun Mahkamah Internasional pada 2013 memutuskan wilayah tersebut milik Kamboja, garis batas sekitarnya belum sepenuhnya disepakati.
Sehingga memicu ketegangan militer yang berulang kali meletus sejak 2008 dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Semenjak konflik terbaru pada 28 Mei 2025, situasi perbatasan semakin memanas. Salah satu prajurit Kamboja tewas akibat baku tembak yang berlangsung sekitar 10 menit di kawasan Segitiga Zamrud titik perbatasan antara Kamboja, Thailand, dan Laos.
Kedua belah pihak memberikan keterangan berbeda soal insiden tersebut. Militer Kamboja menuduh tentara Thailand yang melepaskan tembakan pertama, sedangkan militer Thailand menyanggah. Dan menyatakan bahwa pasukannya hanya membalas tembakan setelah terjadi salah paham saat hendak merundingkan mundurnya pasukan Kamboja dari area sengketa.
Rangkaian Terjadinya Bentrokan dan Penutupan Perbatasan
Baku tembak yang terjadi pada akhir Mei itu mendorong pemerintah Thailand mengambil langkah tegas dengan menutup dua pos perbatasan utama bagi turis sejak 7 Juni 2025. Penutupan ini dilakukan guna mengantisipasi ancaman terhadap kedaulatan.
Dan keamanan di kawasan tersebut serta mencegah terjadinya eskalasi konflik lebih lanjut. Meski turis tidak diperbolehkan menyeberang. Aktivitas perdagangan dan mobilisasi pekerja Kamboja tetap diizinkan untuk menjaga kelancaran ekonomi lokal di sepanjang perbatasan.
Selain itu, militer Thailand memperketat pengawasan dengan memberi wewenang kepada dua satuan tugas khusus untuk mengatur pergerakan personel dan barang di pos-pos perbatasan. Ini menjadi upaya preventif guna menekan potensi provokasi maupun pelanggaran wilayah yang dapat memperburuk situasi.
Baca Juga: Pensiunan ASN Jadi Incaran Sindikat Pembobolan Rekening di Kamboja!
Upaya Diplomasi dan Dialog Konflik
Menyadari risiko yang sangat besar dari bentrokan militer yang terus berlanjut, pemerintah kedua negara berkomitmen menempuh jalur dialog dan diplomasi. Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayachai. Mengungkapkan penyesalan atas penolakan Kamboja dalam menarik pasukan bersenjata dari area perselisihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya.
Thailand pun menegaskan tetap membuka ruang negosiasi bilateral melalui Komite Perbatasan Gabungan (Joint Boundary Commission/JBC) yang dijadwalkan menggelar pertemuan pada 14 Juni 2025 di Phnom Penh.
Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menegaskan kedaulatan negaranya dan kesiapan untuk mempertahankan wilayahnya atas dasar prinsip penghormatan hukum internasional. Kamboja juga telah menyatakan niat untuk membawa perselisihan sempit terkait beberapa wilayah perbatasan ke Mahkamah Internasional PBB jika perundingan bilateral gagal mencapai hasil.
Dampak Sosial dan Politik di Kedua Negara
Bentrokan ini tidak hanya berdampak pada keamanan perbatasan, tetapi juga menimbulkan gelombang nasionalisme dan sentimen publik yang meluap di kedua negara. Di Thailand, muncul protes nasionalis di depan Kedutaan Besar Kamboja, sementara dukungan terhadap militer menguat.
Pemerintah Thailand dan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, putri dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Menghadapi tekanan dari kelompok oposisi untuk mengambil sikap tegas tanpa mengedepankan hubungan personal antara kedua keluarga penguasa di Bangkok dan Phnom Penh.
Sisi lain, sentimen tersebut juga memanas di Kamboja, di mana publik mendukung klaim pemerintah dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya. Kedua negara kini berhadapan dengan tekanan internal guna menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional. Dan hubungan diplomatik yang selama ini terjalin erat, terutama karena kedekatan keluarga pemimpin masa lalu dan kini.
Proyeksi dan Langkah Ke Depan
Situasi perbatasan Thailand-Kamboja saat ini masih terbilang rapuh, meskipun kedua pihak telah menyatakan niat baik untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Penutupan perbatasan untuk wisatawan adalah langkah praktis yang mungkin berlangsung sementara sambil menunggu perkembangan hasil dialog dan pertemuan JBC.
Pada saat yang sama, kesiagaan militer tetap terjaga untuk menghadapi skenario buruk di tengah suasana ketegangan ini. Jika penyelesaian diplomatik gagal, potensi pengajuan sengketa ke Mahkamah Internasional dapat memperpanjang kompleksitas masalah.
Namun, kedua negara secara resmi menegaskan keinginan menyelesaikan permasalahan melalui mekanisme bilateral yang sudah lama dibentuk untuk menjaga hubungan baik dan stabilitas kawasan. ASEAN juga mengimbau kedua mitranya untuk menahan diri dan mengedepankan dialog damai demi kepentingan bersama.
Kesimpulan
Thailand dan Kamboja Bentrok di perbatasan menandai babak baru konflik yang berisiko menimbulkan eskalasi militer dan dampak geopolitik luas di Asia Tenggara. Penutupan dua pos perbatasan utama bagi turis menjadi bentuk perlindungan dan pengendalian keamanan yang penting.
Meski demikian, masih ada harapan besar bahwa solusi damai melalui dialog Komite Perbatasan Gabungan dan mekanisme bilateral akan dapat menghentikan konflik ini. Menjaga hubungan baik antar tetangga dan menghindari kekerasan menjadi prioritas utama agar perdamaian dan stabilitas di kawasan dapat terjaga demi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Berita Indonesia Kamboja.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari wahananews.co
- Gambar Kedua dari www.viva.co
Leave a Reply