Pensiunan ASN Jadi Incaran Sindikat Pembobolan Rekening di Kamboja!
Sindikat pembobolan rekening yang beroperasi lintas negara, khususnya di Kamboja, kini menjadi perhatian serius aparat kepolisian Indonesia.
Modus operandi mereka menargetkan kelompok rentan, terutama pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan cara yang sangat terorganisir dan canggih. Berita Indonesia Kamboja akan memberikan fakta lengkap terkait sindikat ini yang berhasil diungkap oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Modus Operandi Sindikat Pembobolan Rekening
Sindikat ini beroperasi dengan cara merekrut warga negara Indonesia yang bersedia menyerahkan data pribadi mereka, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), untuk dibuatkan rekening bank dan aplikasi mobile banking secara daring.
Data tersebut diperoleh secara online dan digunakan untuk membuka puluhan rekening bank yang kemudian dikendalikan oleh para pelaku.
Setelah rekening dibuat, pelaku menyerahkan perangkat ponsel yang berisi akun rekening dan mobile banking beserta username dan password kepada jaringan di Kamboja.
Dari sana, rekening-rekening tersebut digunakan untuk menampung dana hasil penipuan daring yang dilakukan oleh jaringan scam internasional.
Pensiunan ASN Jadi Target Utama Sindikat
Pensiunan ASN menjadi sasaran utama sindikat ini karena mereka biasanya memiliki dana pensiun yang rutin masuk ke rekening bank. Sindikat memanfaatkan informasi yang mereka dapatkan untuk mengelabui korban dengan modus berkedok PT Taspen atau lembaga resmi lainnya, sehingga korban percaya dan mengikuti proses yang diarahkan pelaku.
Dengan cara ini, sindikat berhasil mengakses dan menguras dana pensiun korban secara daring tanpa sepengetahuan korban.
Jaringan Pelaku dan Lokasi Operasi
Polisi mengungkap bahwa sindikat ini memiliki jaringan yang tersebar di Indonesia dan luar negeri, khususnya di Kamboja. Salah satu pelaku utama berinisial MP yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO) diketahui berada di Kamboja.
MP bertugas mengendalikan jaringan scam online dan memerintahkan pengiriman perangkat yang berisi akun mobile banking ke luar negeri. Selain MP, dua tersangka lainnya, IA dan DA, telah ditangkap di Indonesia.
IA bertugas mencari dan merekrut pemilik data pribadi, serta membuka rekening secara online, sementara DA mengatur pengiriman perangkat ke Kamboja dan berperan sebagai penampung rekening.
Baca Juga:
Pengungkapan Kasus dan Penangkapan Pelaku
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari korban yang kehilangan dana secara misterius. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap IA dan DA.
Dari pengungkapan tersebut diketahui bahwa sindikat telah mengirimkan 32 unit ponsel berisi akun mobile banking ke Kamboja dalam empat kali pengiriman.
Setiap pelaku yang berhasil membuat akun rekening mendapatkan bayaran sekitar Rp1 juta per unit, sementara MP sebagai otak jaringan menerima pembayaran dalam dolar AS.
Dampak dan Ancaman Sindikat Pembobolan Rekening
Sindikat ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan pensiunan ASN dan masyarakat luas. Kejahatan ini menunjukkan bagaimana kejahatan siber semakin terorganisir dan melibatkan jaringan internasional.
Hal ini yang membuat sehingga sulit untuk diberantas tanpa kerja sama lintas negara. Selain itu, penggunaan data pribadi secara ilegal menimbulkan risiko pelanggaran privasi dan potensi penyalahgunaan data lebih lanjut.
Upaya Pencegahan dan Imbauan Kepada Masyarakat
Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat, khususnya pensiunan ASN, untuk lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan lembaga resmi seperti PT Taspen.
Jangan mudah percaya dengan informasi yang meminta data pribadi atau mengarahkan untuk melakukan transaksi yang mencurigakan.
Masyarakat juga disarankan untuk rutin memantau aktivitas rekening bank dan segera melaporkan jika terjadi transaksi tidak wajar.
Pemerintah dan kepolisian terus meningkatkan pengawasan dan kerja sama internasional untuk membongkar jaringan sindikat ini.
Kesimpulan
Sindikat pembobolan rekening yang beroperasi dari Kamboja menargetkan pensiunan ASN dengan modus membuka rekening bank dan mobile banking menggunakan data pribadi yang dicuri secara daring. Jaringan ini sangat terorganisir dengan peran pelaku yang tersebar di Indonesia dan Kamboja.
Polisi telah menangkap beberapa pelaku di Indonesia dan masih memburu otak sindikat yang berada di luar negeri. Kejahatan ini menimbulkan kerugian besar dan ancaman serius terhadap keamanan data pribadi masyarakat.
Oleh karena itu, kewaspadaan dan kerja sama antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan lembaga terkait sangat penting untuk mencegah dan memberantas kejahatan siber lintas negara ini.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari radarlombok.co.id
- Gambar Kedua dari news.detik.com
Leave a Reply