IDENTITAS TERUNGKAP! Ini 3 Dalang Scamming Paling Berbahaya di Indonesia

Silakan Share

Identitas terungkap secara detail dan peran tiga tokoh utama di balik jaringan scamming paling berbahaya di Indonesia.

IDENTITAS TERUNGKAP! Ini 3 Dalang Scamming Paling Berbahaya di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan kasus scam online yang signifikan.

Dari penipuan investasi, phishing, hingga modus love scam, para pelaku tak segan menebar jerat kepada korban dari berbagai kalangan.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

1. Muhammad Yasin Fadilah di Balik Situs Scam

Nama Muhammad Yasin Fadilah bukanlah nama asing di kalangan penyelidik siber. Pria berusia 24 tahun asal Jakarta ini dijuluki “Teknisi Neraka” karena kepiawaiannya merancang situs web scam yang sangat sulit dideteksi. Dia adalah otak teknis di balik puluhan situs palsu yang meniru layanan perbankan, dompet digital, hingga e-commerce ternama.

Modus yang ia gunakan tergolong canggih:

  • Membuat situs tiruan dengan tampilan 99% mirip aslinya.
  • Menggunakan sistem redirect otomatis saat korban klik iklan atau tautan palsu.
  • Menyimpan data login dan informasi kartu kredit melalui script tersembunyi.

Menurut penyelidikan pihak kepolisian siber, Yasin bekerja sama dengan jaringan internasional dan sempat menerima pembayaran dalam bentuk crypto senilai miliaran rupiah. Ia juga diketahui melatih beberapa orang untuk membuat situs palsu demi memperluas jangkauan jaringan scam-nya.

2. Nandito Bur Dari Makale

Nandito Bur, 23 tahun, adalah dalang di balik ratusan kasus love scam yang menargetkan pria paruh baya dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Modus operandi Nandito Bur begitu rapi dan psikologis:

  • Menggunakan profil palsu perempuan asing atau janda kaya dari luar negeri.
  • Berkenalan lewat aplikasi kencan, kemudian berpindah ke WhatsApp atau Telegram.
  • Merayu korban hingga tergiur menjalin hubungan jarak jauh.
  • Mengarang cerita butuh dana darurat, visa, atau uang untuk pengobatan.

Menurut data Bareskrim, Nandito telah meraup lebih dari Rp 5 miliar dalam dua tahun dari puluhan korban. Lebih mengejutkan, ia memiliki tim khusus yang berperan sebagai “operator hati”, yakni orang-orang yang membantu memancing korban secara emosional sebelum digiring ke arah pengiriman uang.

Baca Juga: Benarkah Bisnis Judi Online di Kamboja yang Dikendalikan Bandar Indonesia?

3. Rian Ramadan “Kaki Tangan Web Scam”

3. Rian Ramadan “Kaki Tangan Web Scam”

Jika Muhammad Yasin Fadilah adalah teknisi dan Nandito Bur adalah operator, maka Rian Ramadan, 21 tahun, adalah manajer distribusi kaki tangan scam paling licik. Berbasis di Medan, Dodi menjalankan jaringan ratusan “pekerja scam” umumnya anak muda pengangguran atau fresh graduate yang direkrut melalui iklan kerja palsu.

Jaringan ini bekerja dalam berbagai divisi:

  • Tim promosi: menyebar tautan scam ke media sosial, grup WA, dan Telegram.
  • Tim eksekusi: berkomunikasi langsung dengan korban, berpura-pura sebagai CS bank, petugas e-commerce, atau agen investasi.
  • Tim pengumpul data: memanen informasi pribadi dari hasil phising dan dijual kembali ke black market.

Mereka digaji berdasarkan hasil “tangkapan”. Bahkan, menurut hasil investigasi, ada sistem bonus mingguan jika berhasil mendapatkan data rekening atau OTP korbannya. Dodi diketahui menggunakan server luar negeri dan mengatur waktu kerja para anggotanya secara shift, layaknya perusahaan call center ilegal.

Skema Kejahatan Yang Dilakukan 3 Pelaku Scamming

Ketiga tokoh ini bukanlah pelaku tunggal, melainkan bagian dari struktur organisasi kejahatan siber yang rapi dan saling melengkapi. Mereka menyusun sistem scam berbasis web, mengendalikan emosi korban, hingga mendistribusikan tugas ke kaki tangan. Kejahatan mereka melibatkan:

  • Pemalsuan identitas digital melalui VPN dan akun palsu.
  • Pencucian uang digital lewat crypto dan rekening penampung.
  • Eksploitasi psikologis korban untuk membangun kepercayaan palsu.

Kombinasi teknologi dan manipulasi sosial ini membuat mereka sulit dilacak selama bertahun-tahun.

Kesimpulan

Terungkapnya identitas Muhammad Yasin Fadilah, Nandito Bur, dan Rian Ramadan sebagai tiga dalang scamming paling berbahaya di Indonesia membuka mata publik tentang betapa serius dan terorganisirnya kejahatan siber di negara ini.

Mereka menggabungkan keahlian teknologi tinggi dan teknik manipulasi psikologis dalam menjalankan aksinya, sehingga menimbulkan kerugian besar dan dampak negatif yang meresahkan masyarakat.

Penting bagi seluruh pengguna internet dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, memperkuat pengamanan data pribadi, dan melaporkan segala bentuk penipuan yang dicurigai.

Bersama-sama, kita bisa mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan digital demi menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya di Indonesia.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari medan.kompas.com