Selain Kekerasan, Penyakit Bawaan Jadi Penyebab Kematian WNI di Kamboja!

Silakan Share

Berita mengejutkan tentang kematian warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja mengalami peningkatan signifikan sepanjang awal tahun 2025.

Selain-Kekerasan,-Penyakit-Bawaan-Jadi-Penyebab-Kematian-WNI-di-Kamboja!

Berdasarkan laporan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, selain kasus kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penyakit bawaan dan kondisi kesehatan kronis menjadi penyebab utama kematian para WNI di negara tersebut.

Situasi ini menimbulkan keprihatinan serius dari berbagai pihak dan mendorong upaya perlindungan lebih intensif bagi para pekerja migran Indonesia.

Berita Indonesia Kamboja akan memberikan ulasan mengenai fakta-fakta penyebab kematian WNI yang bekerja di Kamboja, yuk simak lebih lanjut!

Lonjakan Kematian WNI di Kamboja dan Penyebab Utama

Data KBRI Phnom Penh mencatat lonjakan kematian WNI hingga 75 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari 28 kasus kematian yang ditangani, penyebab utama meliputi penyakit jantung dan stroke sebanyak 11 kasus (39 persen), diabetes, gagal ginjal, dan penyakit liver sebanyak 5 kasus (18 persen), serta kanker, epilepsi, demam berdarah dengue (DBD), dan gangguan internis lainnya sebanyak 4 kasus (14 persen).

Selain itu, terdapat juga kasus penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, kecelakaan lalu lintas, dan penyakit paru-paru yang turut menyumbang angka kematian. Kondisi ini menunjukkan bahwa faktor kesehatan kronis menjadi ancaman serius bagi WNI yang tinggal dan bekerja di Kamboja.

Hubungan Dengan Aktivitas Pekerjaan dan Kondisi Migran

Sebagian besar WNI yang meninggal di Kamboja merupakan pekerja migran yang terlibat dalam aktivitas online scam atau penipuan daring. Kondisi kerja yang berat, tekanan psikologis, dan minimnya akses layanan kesehatan yang memadai diduga memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Dubes RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, menyatakan bahwa meskipun pemerintah telah memberikan peringatan dan edukasi, masih banyak WNI yang terjebak dalam tawaran pekerjaan ilegal dengan janji gaji tinggi dan persyaratan mudah.

Kasus Kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang

Selain penyakit bawaan, kekerasan fisik dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) juga menjadi penyebab kematian WNI di Kamboja. Beberapa korban mengalami luka serius akibat kekerasan, bahkan ada yang meninggal dunia akibat benturan kepala atau pembuluh darah otak putus.

Kasus-kasus ini sering kali melibatkan WNI yang berangkat secara ilegal dan tidak terdata dalam sistem resmi pemerintah Indonesia. Hal ini menjadi penyebab utama sulit mendapatkan perlindungan dan bantuan hukum yang memadai.

Baca Juga:

Upaya Pemerintah Indonesia dan KBRI Phnom Penh

Upaya-Pemerintah-Indonesia-dan-KBRI-Phnom-Penh

Pemerintah Indonesia melalui KBRI Phnom Penh dan Kementerian Luar Negeri terus berupaya meningkatkan perlindungan bagi WNI di Kamboja. Langkah-langkah yang diambil termasuk pemantauan ketat, penanganan kasus kematian, pemulangan jenazah.

Ia juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan di luar negeri.

KBRI juga berkoordinasi dengan aparat keamanan dan rumah sakit setempat untuk memberikan bantuan medis dan perlindungan hukum bagi WNI yang bermasalah.

Seruan Dari DPR dan Perlindungan Pekerja Migran

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti lonjakan kematian WNI di Kamboja sebagai isu serius yang harus menjadi perhatian nasional. Ia mendesak penguatan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Ia juga mengimbau peningkatan literasi digital dan kewaspadaan terhadap modus penipuan daring yang marak.

Puan juga menekankan perlunya peran aktif Indonesia dalam kerjasama regional, seperti ASEAN Task Force on Migrant Workers (TFAMW). Hal ini guna untuk menangani kejahatan lintas negara yang berdampak pada PMI.

Imbauan Untuk Masyarakat dan Calon Pekerja Migran

Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan di luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi dengan persyaratan minim, terutama yang berasal dari sumber tidak resmi.

Calon pekerja migran diharapkan mengikuti prosedur legal dan menggunakan jalur resmi untuk menghindari risiko eksploitasi dan masalah kesehatan.

Edukasi dan peningkatan kesadaran menjadi kunci utama dalam mencegah kasus kematian dan penderitaan WNI di luar negeri.

Kesimpulan

Kematian WNI di Kamboja meningkat drastis pada awal 2025, dengan penyebab utama selain kekerasan adalah penyakit bawaan seperti stroke, penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Sebagian besar korban merupakan pekerja migran yang terlibat dalam aktivitas online scam dan menghadapi kondisi kerja yang berat serta minim akses kesehatan.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI Phnom Penh dan berbagai lembaga terus berupaya memberikan perlindungan, edukasi, dan penanganan kasus secara intensif.

Dukungan dari DPR dan kerjasama regional juga menjadi kunci dalam mengatasi persoalan ini. Masyarakat diimbau untuk waspada dan mematuhi prosedur resmi agar terhindar dari risiko serupa.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari cnnindonesia.com
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com