Resign Setelah 5 Tahun Kerja Judol, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Kos-Kosan
Siapa sangka keputusan untuk berhenti kerja (resign) di industri judi online (judol) bisa menjadi titik balik menuju kehidupan yang lebih bermakna?
Inilah kisah inspiratif Dimas, pria asal Indonesia yang pernah menghabiskan lima tahun bekerja di Kamboja dalam industri judol, dan kini sukses mengelola bisnis laundry serta kos-kosan dari hasil jerih payah dan tabungannya.
Di bawah ini Berita Indonesia Kamboja akan membahas kisah inspiratif seorang pria yang memutuskan resign setelah lima tahun bekerja di industri judol Kamboja, lalu berhasil membangun bisnis laundry dan kos-kosan dari hasil tabungannya.
Awal Perjalanan, Bekerja di Negeri Orang
Tahun 2017 menjadi awal langkah Dimas dalam dunia kerja yang tak biasa. Lulusan D3 Teknik Informatika ini awalnya kesulitan mencari pekerjaan tetap di Indonesia. Suatu hari, ia mendapat tawaran dari temannya untuk bekerja di sebuah perusahaan di Kamboja yang bergerak di bidang digital marketing. Namun, setelah sampai di lokasi, barulah ia sadar bahwa perusahaannya beroperasi di sektor online gambling.
“Awalnya saya ragu, tapi karena sudah sampai dan melihat gaji yang ditawarkan cukup besar, akhirnya saya putuskan bertahan,” ujar Dimas. Dengan gaji awal sekitar USD 1.000 per bulan, fasilitas asrama, dan bonus rutin, godaan materi membuatnya bertahan selama lima tahun.
Kenyataan Pahit di Balik Gaji Fantastis
Walau terlihat menggiurkan, kehidupan di balik layar industri judol ternyata jauh dari kata nyaman. Dimas mengungkapkan, tekanan kerja tinggi, jam kerja yang tidak menentu, dan suasana lingkungan yang serba kompetitif membuat banyak pekerja stres, bahkan tidak sedikit yang mengalami gangguan mental.
“Setiap bulan selalu ada yang resign mendadak atau dipulangkan paksa. Bos di sana keras, dan setiap kesalahan bisa berujung pemecatan tanpa ampun,” kisahnya. Ia juga menambahkan bahwa banyak pekerja dari Indonesia maupun negara Asia lainnya yang harus menelan pil pahit karena tidak kuat bertahan.
Namun, Dimas memilih bertahan dan menabung sebagian besar gajinya. Ia sadar, pekerjaan ini tak bisa dijadikan sandaran jangka panjang. “Saya selalu niatkan kerja ini sebagai batu loncatan. Target saya lima tahun harus selesai dan punya bekal untuk bangun usaha sendiri,” ucapnya mantap.
Pulang Kampung Dengan Tabungan Ratusan Juta
Tahun 2022 menjadi momen besar bagi Dimas. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri secara resmi dan kembali ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Berbekal tabungan yang mencapai lebih dari Rp600 juta, ia mulai menyusun rencana masa depan.
Langkah pertama adalah membeli lahan kecil dekat kampus swasta di kotanya. Di atas tanah tersebut, Dimas membangun dua unit usaha sekaligus, laundry kiloan dan rumah kos dengan enam kamar. Menurutnya, lokasi strategis dan kebutuhan pasar menjadi pertimbangan utama.
“Saya lihat di sekitar kampus belum ada laundry modern, dan banyak mahasiswa yang kesulitan cari kos yang nyaman tapi terjangkau. Maka saya pikir kenapa tidak digabung saja keduanya,” ungkapnya.
Baca Juga: Informasi Lengkap Tentang Harga Visa Kamboja 1 Tahun
Menuai Hasil Dari Usaha Halal
Tak butuh waktu lama, usaha Dimas mulai menunjukkan hasil. Bisnis laundrynya kini bisa mencuci hingga 80 kg pakaian per hari, dengan tarif Rp8.000 per kg. Sementara, seluruh kamar kos yang dibanderol Rp700 ribu per bulan pun selalu penuh, bahkan masuk daftar tunggu.
Pendapatan bulanannya kini mencapai Rp15–20 juta bersih, cukup untuk menghidupi keluarganya dan mulai merencanakan ekspansi kecil. Ia telah menambah satu unit mesin cuci dan berencana membangun tiga kamar kos tambahan tahun depan.
“Rasanya beda sekali. Dulu kerja siang malam untuk perusahaan yang meragukan secara moral. Sekarang, setiap hari saya kerja dengan tenang, bangga, dan punya waktu untuk keluarga,” tutur Dimas dengan senyum bangga.
Inspirasi Bagi yang Ingin Berubah
Dimas tak menutupi masa lalunya di industri judol. Ia justru ingin menjadikan kisahnya sebagai pembelajaran bagi banyak anak muda Indonesia yang tergiur bekerja di luar negeri tanpa tahu latar belakang perusahaan secara jelas.
“Bukan saya bangga pernah kerja di sana, tapi saya ingin bilang: kalau memang sudah terlanjur, jangan terjebak selamanya. Gunakan kesempatan itu untuk menabung dan keluar secepatnya. Banyak jalan menuju rezeki yang halal,” pesannya.
Kini, Dimas juga aktif berbagi kisahnya lewat media sosial, termasuk tips membangun usaha dari nol, mengatur keuangan, hingga cara memilih bisnis yang cocok di daerah masing-masing. Ia berharap, semakin banyak generasi muda yang sadar pentingnya bekerja secara legal dan bermakna.
Kesimpulan
Kisah Dimas adalah cerminan perjalanan hidup yang penuh risiko namun diakhiri dengan keputusan tepat. Dari dunia gelap industri judol di Kamboja, ia mampu membalikkan keadaan menjadi pebisnis sukses di tanah air. Cerita ini menjadi bukti bahwa masa lalu bukan penentu masa depan, dan bahwa perubahan selalu mungkin asal disertai niat kuat dan perencanaan matang.
Simak dan ikuti terus Indonesia Kamboja agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari perqara.com
- Gambar Kedua dari pdv.co.id
Leave a Reply