7 Tahanan Rutan Salemba Melarikan Diri, 3 Orang Diduga Berada di Kamboja!

Silakan Share

Pada 12 November 2024, tujuh tahanan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, melarikan diri dengan modus yang cukup terencana.

7 Tahanan Rutan Salemba Melarikan Diri, 3 Orang Diduga Berada di Kamboja!

Insiden ini menjadi sorotan publik dan aparat keamanan karena melibatkan narapidana kasus narkoba, termasuk gembong narkoba jaringan internasional. Dari tujuh tahanan yang kabur, tiga orang diduga sudah melarikan diri ke Kamboja.

Berita Indonesia Kamboja akan memberikan ulasan lengkap mengenai kejadian yang dimana tujuh tahanan berhasil melarikan diri dari Rumah Tahanan Negara di Salemba, dan tiga tahanan dikabarkan berada di Kamboja, yuk simak lebih lanjut!

Kronologi Pelarian Tujuh Tahanan Rutan Salemba

Kepala Rutan Salemba, Agung Nurbani, menjelaskan bahwa para tahanan kabur dengan cara memotong teralis jendela kamar mandi. Setelah berhasil menjebol teralis, mereka melompat keluar dari jendela menuju gang luar. Tahanan tersebut kemudian masuk ke gorong-gorong dan menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur rutan.

Jalur pelarian ini berupa gorong-gorong sempit dan pengap yang tembus ke area perumahan di Jalan Percetakan Negara IX, Rawasari, Jakarta Pusat. Pelarian ini memanfaatkan waktu jeda pergantian shift tugas sipir sehingga tidak terdeteksi langsung oleh petugas.

Profil Tujuh Tahanan yang Berhasil Kabur

Ketujuh tahanan yang melarikan diri semuanya merupakan tahanan kasus narkoba dan belum divonis. Enam di antaranya berasal dari Aceh, sedangkan satu orang merupakan warga Jakarta.

Salah satu tahanan yang kabur adalah Murtala Ilyas, gembong narkoba jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta yang sebelumnya ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.

Berikut daftar tujuh tahanan kabur tersebut:

  1. Murtala bin Ilyas (43)
  2. Meri Janwar bin Zainal Abidin (39)
  3. Maulana bin Sulaiman (29)
  4. Wahyudin bin Tamrin (47)
  5. Annas Alkarim bin Rusli (22)
  6. Agus Salim bin Nurdin (27)
  7. Jamaludin bin Ibrahim (29)

Upaya Penangkapan dan Koordinasi Aparat

Polres Metro Jakarta Pusat bersama Rutan Salemba telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengejar para tahanan kabur. Tim Inafis Polda Metro Jaya juga turun ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) DKI Jakarta, Heri Azahri, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pencarian dan penangkapan terhadap para tahanan yang kabur.

Baca Juga:

Tiga Tahanan Diduga Melarikan Diri ke Kamboja

Tiga-Tahanan-Diduga-Melarikan-Diri-ke-Kamboja

Informasi terbaru menyebutkan bahwa tiga dari tujuh tahanan kabur tersebut diduga sudah melarikan diri ke Kamboja. Data ini diperoleh dari hasil koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan pihak imigrasi.

Namun, Heri Azahri mengingatkan agar aparat tetap waspada karena posisi para tahanan ini bisa berpindah-pindah dan berpotensi melarikan diri ke negara lain.

Sementara itu, keberadaan empat tahanan lainnya masih belum jelas dan terus dalam pencarian intensif aparat penegak hukum.

Evaluasi dan Upaya Pencegahan Kejadian Serupa

Pasca kejadian kaburnya tujuh tahanan ini, Ditjenpas DKI Jakarta melakukan evaluasi dan memperketat pengawasan di Rutan Salemba. Salah satu langkah yang diambil adalah menyediakan 16 kamar khusus dengan pengawasan ketat untuk tahanan yang dianggap berisiko tinggi.

Kamar-kamar ini dijaga secara bergantian dan dilengkapi dengan CCTV serta pengawasan rutin oleh petugas. Langkah ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Dampak Kejadian Bagi Sistem Pemasyarakatan

Kaburnya tujuh tahanan dari Rutan Salemba menjadi catatan buruk bagi sistem pemasyarakatan di Indonesia, khususnya dalam hal pengawasan dan keamanan fasilitas tahanan. Kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi melarikan diri tahanan ke luar negeri, seperti yang diduga terjadi pada tiga tahanan yang kabur ke Kamboja.

Pihak berwenang diharapkan dapat memperbaiki sistem pengamanan dan melakukan reformasi agar kejadian pelarian tahanan dapat diminimalisir dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemasyarakatan tetap terjaga.

Kesimpulan

Tujuh tahanan Rutan Salemba yang kabur pada November 2024 dengan modus menjebol teralis jendela dan melarikan diri lewat gorong-gorong menjadi perhatian serius aparat keamanan. Dari tujuh tahanan tersebut, tiga diduga sudah melarikan diri ke Kamboja, sementara empat lainnya masih dalam pencarian.

Kejadian ini memicu evaluasi ketat terhadap sistem pengawasan dan pengamanan Rutan Salemba. Upaya koordinasi antara Ditjenpas, kepolisian, dan instansi terkait terus dilakukan untuk menangkap para tahanan kabur dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan keamanan dan profesionalisme dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan demi menjaga ketertiban dan keadilan hukum di Indonesia.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Berita Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari youtube.com/@tribunnews
  2. Gambar Kedua dari qualesterra.miraheze.org