2 Kota di Kamboja Menggunakan 3 Mata Uang, Seru-Seruan Bagi Wisatawan
Dua kota di Kamboja yang menggunakan tiga mata uang berbeda utamanya, Phnom Penh dan Siem Reap, menarik tujuan wisata di Asia Tenggara.
Dibawah ini Indonesia Kamboja akan membahas keunikan yang cukup mencolok di negara ini adalah penggunaan tiga mata uang berbeda di dua kota utamanya, Phnom Penh dan Siem Reap, yang memberikan pengalaman tersendiri bagi para wisatawan.
Uniknya Penggunaan 3 Mata Uang di Kamboja
Di Kamboja, khususnya di kota Phnom Penh dan Siem Reap, masyarakat dan wisatawan dapat menggunakan tiga jenis mata uang. Dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Riel Kamboja (KHR), Dolar Amerika Serikat (USD), dan Baht Thailand (THB).
Riel adalah mata uang resmi negara, sedangkan USD sudah menjadi mata uang yang sangat umum digunakan di berbagai transaksi. Sejak awal 1990-an, terutama setelah bantuan internasional memperbaiki ekonomi pasca konflik. Sementara Baht Thailand banyak dipakai di Siem Reap karena kedekatan geografis serta aktivitas perdagangan dan pariwisata lintas negara dengan Thailand.
Pusat Ekonomi Dengan Dominasi Dolar AS dan Riel
Di ibu kota Phnom Penh, penggunaan dolar AS dan Riel sangat lazim. Dolar AS biasanya digunakan untuk transaksi berjumlah besar seperti hotel, restoran, transportasi, dan pembelian barang mewah. Sedangkan Riel lebih sering digunakan untuk transaksi kecil, pasar tradisional, atau untuk memberikan kembalian.
Pengalaman ini bisa dilihat dari aktivitas sehari-hari dimana sejumlah pelayan kafe, supir tuktuk, dan pedagang selalu menawarkan harga dalam dolar terlebih dahulu. Hal ini karena dolar memiliki nilai yang lebih stabil dan lebih dihargai di mata warga lokal. Bahkan, lebih dari 60 persen uang kertas yang beredar di Kamboja adalah dolar AS, dan 85 persen deposito di bank menggunakan dolar.
Baca Juga:
Siem Reap: Wisata, Belanja, dan Toleransi Mata Uang
Siem Reap terkenal dengan destinasi wisata dunia seperti Angkor Wat, dan di sini penggunaan tiga mata uang juga sangat terasa. Dollar AS dan Riel digunakan umum, sementara Baht Thailand juga dapat diterima di beberapa tempat, terutama di area dekat dengan perbatasan dan tempat wisata populer.
Wisatawan sering kali mengkombinasikan penggunaan dolar dan Riel saat berbelanja di pasar-pasar tradisional atau saat membeli makanan jalanan. Misalnya, mereka bisa membayar dengan dolar tetapi menerima kembalian dalam pecahan Riel. Di pasar dan pusat perbelanjaan, sikap fleksibel ini memang membantu memperlancar transaksi dan memberikan kemudahan bagi turis asing.
Tips Bertransaksi & Memaksimalkan Pengalaman Wisata
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Kamboja, penting mengetahui bagaimana mengelola ketiga mata uang ini agar tidak bingung saat bertransaksi. Sebaiknya membawa dolar AS yang dalam kondisi baik karena mata uang ini lebih banyak diterima. Namun tetap tidak boleh lupa membawa sedikit Riel untuk kebutuhan receh di pasar atau warung kecil yang enggan menerima.
Selain itu, wisatawan disarankan untuk menukar mata uang di tempat penukaran resmi atau money changer yang terpercaya, baik di Indonesia sebelum keberangkatan atau di Kamboja sendiri. Mengingat nilai tukar mata uang bisa berubah, memantau nilai tukar secara periodik juga dapat memberikan keuntungan saat menukar uang.
Wisata Seru di Phnom Penh & Siem Reap
Selain soal mata uang, kedua kota ini menawarkan daya tarik wisata yang khas. Phnom Penh memiliki berbagai tempat bersejarah dan landmark seperti Royal Palace yang megah. National Museum dan Museum Tuol Sleng yang menyimpan kisah kelam di era Khmer Merah. Sementara Siem Reap terkenal dengan Angkor Wat dan kompleks candi kuno lainnya yang menjadi daya tarik utama wisatawan mancanegara.
Moda transportasi seperti tuk-tuk menjadi favorit, dan dalam transaksi menggunakan mata uang dolar maupun Riel, sopir tuk-tuk selalu siap melayani dengan tawar-menawar yang asik. Wisatawan bisa menggunakan layanan tuk-tuk berbasis aplikasi atau konvensional. Tapi disarankan melakukan penawaran harga terlebih dahulu agar perjalanan tetap nyaman dan tidak membebani anggaran.
Kesimpulan
Saat berkunjung ke Phnom Penh atau Siem Reap, para wisatawan juga tidak boleh melewatkan kuliner khas Kamboja yang lezat dan beragam. Di berbagai pasar tradisional dan restoran, pembayaran menggunakan ketiga mata uang bisa dilakukan dengan mudah. Untuk transaksi kecil seperti membeli street food atau oleh-oleh khas, Riel sering dipakai, sedangkan pembayaran di restoran atau hotel biasanya dalam dolar.
Oleh-oleh seperti patung miniatur, kerajinan perak, kain tenun, dan sutera khas Kamboja bisa ditemukan di pusat perbelanjaan maupun pasar tradisional dengan harga yang bersahabat. Ikuti terus pembahasan yang kami berikan setiap harinya mengenai Informasi Indonesia Kamboja, yang selalu ramai dalam perbincangan masyarakat Indonesia.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari ips-cambodia.com
- Gambar Kedua dari perumperindo.co.id
Leave a Reply