Kamboja Panen Pajak dari Judol, Kenapa Indonesia Tak Ikut Ambil Peluang?

Silakan Share

Kamboja Panen Pajak dari Judol menjadi sorotan karena negara ini berhasil meraup pendapatan besar dari industri judi.

Kamboja Panen Pajak dari Judol, Kenapa Indonesia Tak Ikut Ambil Peluang?

Sektor ini berkontribusi signifikan terhadap ekonomi Kamboja, memicu pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja. Namun, Indonesia, dengan pasar besar dan potensi tinggi, masih enggan melegalkan judi sebagai sumber pendapatan pajak. Artikel Indonesia Kamboja ini membahas fenomena di Kamboja serta alasan mengapa Indonesia belum mengikuti jejak tersebut.

Kamboja, Surga J*di yang Mendulang Rupiah

Kamboja telah mengembangkan industri judi komersial yang terstruktur dengan regulasi dan pengawasan yang mendukung pertumbuhan bisnis ini. Pada 2024 saja, penerimaan pajak dari usaha kasino dan lotre di Kamboja mencapai US$63,1 juta atau sekitar Rp1,02 triliun, dengan peningkatan sebesar 85% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini didukung oleh sekitar 195 kasino dan 21 operator lotre yang beroperasi secara legal dengan izin dari pemerintah. Regulasi yang ketat mengizinkan hanya orang asing untuk berjudi di kasino, sehingga memaksimalkan pemasukan negara tanpa memberikan dampak negatif signifikan kepada masyarakat lokal.

Lokasi kasino tersebar di kota-kota perbatasan dan provinsi pesisir, seperti Sihanoukville yang telah menjadi pusat judi terbesar di negara tersebut. Kota ini kini dipenuhi dengan ratusan kasino berdiri, yang tidak hanya menguntungkan pemiliknya tetapi juga memberikan kontribusi pajak besar bagi pemerintah. Industri ini pun menarik investasi asing besar, terutama dari Tiongkok, yang menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar di sektor tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Dampak Ekonomi dan Sosial J*di Online di Kamboja

Selain kasino konvensional, judi online juga tumbuh pesat di Kamboja, meski pemerintah pernah melarang operasional judi online pada 2020. Industri judi daring tetap berjalan secara sembunyi-sembunyi, dengan pendapatan mencapai miliaran dolar setiap tahunnya dan menyumbang pajak besar bagi negara.

Judi online memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Kamboja melalui penciptaan lapangan kerja ribuan orang, termasuk banyak pekerja dari luar negeri, terutama warga Indonesia yang bekerja sebagai operator dan admin judi online dengan janji gaji tinggi.

Namun, pertumbuhan pesat industri ini tidak lepas dari masalah sosial serius seperti perdagangan orang dan eksploitasi tenaga kerja, di mana banyak warga Indonesia terjebak dalam kondisi kerja sulit dan perlakuan yang tidak manusiawi. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kamboja untuk memberantas praktik ilegal sekaligus memaksimalkan potensi ekonomi.

Baca Juga: Kota Phnom Penh Berkembang Pesat, Dari Mana Sumber Dananya?

Mengapa Indonesia Tak Ikut Memanfaatkan Peluang?

Mengapa Indonesia Tak Ikut Memanfaatkan Peluang?

Indonesia memiliki potensi pasar judi yang besar, terutama judi online yang sudah marak meskipun ilegal. Namun, pemerintah belum membuka ruang legalisasi judi resmi dan pajaknya. Berbeda dengan Kamboja yang melegalkan dan mengatur industri ini secara terbuka.

Alasan utama adalah faktor sosial dan budaya yang kuat menentang judi sebagai praktik yang merusak moral dan sosial masyarakat Indonesia. Kekhawatiran atas efek negatif seperti kecanduan, kebangkrutan keluarga. Dan meningkatnya kriminalitas menjadi alasan utama pertahanan pemerintah untuk tidak membuka peluang ini.

Proses pengawasan yang lemah dan sulitnya penegakan hukum terhadap judi online yang beroperasi dari luar negeri juga memperburuk keadaan. Mayoritas server judi online bagi pasar Indonesia berada di negara-negara seperti Kamboja, Filipina, dan China, yang legal mengoperasikan judi. Sehingga pemberantasan di Indonesia menjadi tantangan besar.

Studi Kasus dan Perbandingan Pengelolaan Pajak J*di

Di Kamboja, pemerintah membentuk badan khusus yakni Komisi Manajemen Judi Komersial yang mengatur perizinan, pengawasan, dan pengelolaan pajak judi, termasuk judi online. Dual lisensi harus dimiliki pengusaha judi yaitu untuk kasino dan judi online (“game of chance”). Pengaturan ini memberikan kepastian hukum dan meningkatkan penerimaan pajak sekaligus membantu mencegah praktik ilegal.

Sebaliknya, di Indonesia, meskipun judi online menghasilkan perputaran uang triliunan rupiah, penerimaan pajaknya minim atau bahkan hilang ke luar negeri. Perputaran uang judi online di Indonesia dilaporkan telah mencapai Rp600 triliun pada tahun 2024, dengan banyak aliran dana mengalir ke luar negeri, termasuk ke Kamboja yang sukses menggarap peluang ini. Kendala hukum membuat Indonesia belum dapat memungut pajak secara efektif dari industri sebesar ini.

Tantangan dan Potensi Kebijakan Masa Depan Indonesia

Pakar pajak dan hukum menyatakan bahwa meskipun judi memiliki risiko sosial tinggi. Indonesia sebenarnya memiliki potensi pajak yang besar dari aktivitas judi online jika diregulasi dengan tepat. Pendekatan yang direkomendasikan yaitu mengenakan pajak atas setiap transaksi top-up judi online. Yang dapat menghasilkan potensi pendapatan pajak puluhan triliun rupiah.

Skema ini membutuhkan kerja sama antara pemerintah, penyedia teknologi, dan penegak hukum untuk menutup celah ilegal sekaligus melindungi masyarakat rentan agar tidak kecanduan. Seiring dengan perkembangan undang-undang yang memperluas jangkauan hukum terhadap kejahatan di bidang teknologi informasi dan tindak pidana lain yang berdampak di Indonesia.

Diharapkan polisi dapat lebih efektif memberantas judi online lintas negara dan menindak pelaku kriminal, bahkan mereka yang berada di luar negeri. Namun, hal ini juga membutuhkan kerja sama internasional dan kesiapan aparat penegak hukum serta regulasi yang lebih solid.

Kesimpulan

Industri judi, terutama judi online dan kasino, telah menjadi sumber pendapatan pajak signifikan bagi Kamboja. Dengan Kamboja Panen Pajak dari Judol hingga mencapai 80 juta dolar AS pada 2019. Investasi asing, termasuk dari China dan Indonesia, turut memperkuat sektor ini yang mendukung pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja.

Namun, industri tersebut juga menghadirkan tantangan sosial dan hukum, seperti eksploitasi tenaga kerja dan kejahatan siber. Bagi Indonesia, legalisasi kasino dan pengendalian judi online masih menjadi perdebatan karena dampak sosialnya, meski potensi pajak dari sektor ini sangat besar. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari theconversation.com
  2. Gambar Kedua dari www.experiencetravelgroup.com