Apakah Benar, Kamboja Menjadi Kaya Karena Pajak Dari Bisnis Orang Indonesia ?

Silakan Share

Kamboja menjadi kaya karena orang Indonesia yang membawa bisnis mereka ke negeri tersebut dan turut menyumbang pemasukan besar melalui pajak.

Apakah Benar, Kamboja Menjadi Kaya Karena Pajak Dari Bisnis Orang Indonesia ?

Namun di balik perkembangan itu, muncul pertanyaan yang menarik perhatian banyak orang terutama di Indonesia. Apakah benar Kamboja menjadi kaya karena pajak dari bisnis orang Indonesia. Meskipun terdengar berlebihan, faktanya memang banyak pengusaha asal Indonesia yang sukses mengembangkan bisnis di Kamboja dan berkontribusi terhadap pendapatan negara tersebut.

Dalam kenyataan di lapangan, sektor-sektor tertentu di Kamboja memang didominasi oleh warga asing, termasuk dari Indonesia. Dua sektor paling mencolok adalah industri makanan atau kuliner dan industri hiburan daring seperti judi online. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Indonesia Kamboja.

Ramainya Bisnis Restoran Indonesia di Kamboja

Saat berkunjung ke kota-kota besar di Kamboja seperti Phnom Penh, Siem Reap atau Sihanoukville, tidak sulit menemukan restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia. Ada warung padang, warung bakso, ayam geprek, nasi goreng, dan bahkan franchise kopi kekinian buatan anak negeri. Banyak dari restoran ini bukan hanya menjadi tempat favorit bagi warga Indonesia yang tinggal di Kamboja, tetapi juga disukai warga lokal dan turis mancanegara.

Bisnis kuliner milik warga Indonesia berkembang pesat karena beberapa faktor. Biaya operasional di Kamboja cenderung lebih murah dibandingkan negara tetangga, sementara pemerintah Kamboja memberikan kemudahan izin usaha bagi investor asing. Pengusaha kuliner asal Indonesia pun melihat ini sebagai peluang emas.

Restoran-restoran ini tentu saja tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga mengikuti aturan perpajakan Kamboja. Mereka membayar pajak usaha, pajak penghasilan karyawan, dan kontribusi lainnya yang berdampak langsung pada kas negara.

J*di Online Milik Orang Indonesia Jadi Sumber Utama Pemasukan

Di luar sektor kuliner, bisnis yang paling kontroversial namun sangat menguntungkan adalah judi online. Sebelum pemerintah Kamboja memperketat regulasi pada 2020, industri judi online berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar negara. Yang mengejutkan, banyak situs judi online yang beroperasi dari Kamboja ternyata dimiliki dan dijalankan oleh orang Indonesia.

Karena perjudian dilarang keras di Indonesia, banyak pengusaha memindahkan pusat operasional mereka ke Kamboja. Negara ini dinilai lebih longgar dalam pengawasan dan membuka peluang besar bagi industri daring yang dijalankan lintas negara. Ribuan warga Indonesia pernah bekerja di perusahaan-perusahaan ini sebagai customer service, teknisi, hingga tenaga manajerial.

Bisnis judi online dikenakan pajak yang cukup besar di Kamboja, dan kontribusinya sangat dirasakan oleh pemerintah setempat. Berdasarkan data sebelum pandemi, sektor perjudian termasuk judi online pernah menyumbang lebih dari 80 juta dolar AS per tahun ke kas negara. Sebagian besar dari jumlah tersebut datang dari perusahaan asing termasuk milik warga Indonesia.

Baca Juga: Membanggakan! Kota Poipet di Kamboja Seperti Miniatur Indonesia

Dukungan Pemerintah Kamboja Terhadap Investor Asing

Salah satu alasan mengapa banyak pengusaha Indonesia memilih Kamboja adalah karena pemerintah negara tersebut relatif terbuka terhadap investasi asing. Tidak seperti negara-negara lain yang menerapkan banyak syarat dan hambatan, Kamboja justru menyederhanakan proses izin usaha dan memberikan insentif pajak tertentu bagi investor luar negeri.

Bagi pengusaha Indonesia, kebijakan ini sangat menguntungkan. Mereka bisa mengembangkan bisnis dengan skala lebih besar, mempekerjakan karyawan lokal maupun dari Indonesia, dan pada akhirnya memberikan kontribusi pajak yang signifikan kepada negara tuan rumah.

Persepsi Warga Lokal dan Dinamika Sosial

Kehadiran bisnis asing, termasuk dari Indonesia, disambut dengan beragam respons oleh masyarakat Kamboja. Di satu sisi, mereka mengakui bahwa bisnis-bisnis ini membuka lapangan kerja dan mendongkrak sektor ekonomi seperti properti dan konsumsi. Namun di sisi lain, terutama dalam kasus judi online, ada kekhawatiran soal dampak sosial seperti kriminalitas, perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja.

Meskipun begitu, kontribusi finansial dari bisnis tersebut terhadap negara tetap diakui oleh banyak pihak. Bahkan setelah judi online diperketat, pengusaha Indonesia tetap hadir di sektor lain seperti perdagangan, teknologi, hingga pariwisata.

Kesimpulan

Dari fakta-fakta yang ada, kita bisa menyimpulkan bahwa pernyataan Kamboja menjadi kaya karena pajak dari bisnis orang Indonesia memang mengandung kebenaran. Kontribusi warga Indonesia terutama dalam bidang kuliner dan judi online tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka membangun usaha, menciptakan lapangan kerja, dan membayar pajak yang langsung masuk ke kas negara Kamboja.

Namun tentu saja, kekayaan dan kemajuan Kamboja tidak semata-mata berasal dari Indonesia. Ada banyak faktor lain yang turut berperan seperti investasi dari Tiongkok, bantuan pembangunan, dan pariwisata internasional. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hany di Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.kompas.id
  2. Gambar Kedua dari www.tempo.co