NGERI! WNI Dijebak Kerja, Disiksa, dan Tewas di Kamboja, Kemlu RI Pulangkan Jenazahnya!

Silakan Share

WNI tewas di Kamboja menjadi sorotan setelah terungkap bahwa banyak yang bekerja di perusahaan ilegal dan Kemlu RI pulangkan jenazahnya.

NGERI! WNI Dijebak Kerja, Disiksa, dan Tewas di Kamboja, Kemlu RI Pulangkan Jenazahnya!

Kasus ini menyoroti risiko serius bagi WNI yang terjerat kerja ilegal di luar negeri, serta menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih waspada dalam menghadapi tawaran kerja yang menjanjikan namun berbahaya. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Indonesia Kamboja.

Kejadian dan Proses Pemulangan Jenazah Rizal Sampurna

Pada 17 Maret 2025, KBRI Phnom Penh menerima laporan dari Kepolisian Kamboja mengenai meninggalnya Rizal Sampurna akibat serangan jantung saat bekerja di sektor penipuan daring di negara tersebut. Menanggapi kabar tersebut, KBRI segera mengirimkan nota diplomatik kepada Kepolisian Kamboja untuk menelusuri perusahaan tempat Rizal bekerja dan memastikan pertanggungjawaban atas kejadian ini.

Berkat kerja sama yang intensif, kepolisian setempat berhasil menemukan pihak perusahaan yang bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah almarhum. Jenazah Rizal pun dipulangkan dari Kamboja menggunakan penerbangan komersial pada 10 Mei 2025 dan tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, pada tanggal 11 Mei 2025 pukul 19.30 WIB.

Setelah tiba, jenazah langsung diberangkatkan menuju kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur, melalui jalur darat. Perjalanan hingga rumah duka turut didampingi oleh perwakilan Kemlu RI dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur. Yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi hak WNI, bahkan setelah mereka meninggal dunia.

Fenomena Online Scam dan Dampaknya Pada WNI di Kamboja

Kasus Rizal bukanlah yang pertama yang menjadi korban industri gelap online scam di Kamboja. Data Kemlu mengungkapkan bahwa sepanjang triwulan pertama tahun 2025. KBRI Phnom Penh telah menangani 1.301 kasus WNI bermasalah, dengan 85 persen di antaranya berkaitan dengan penipuan daring.

Penipuan ini melibatkan pekerjaan ilegal sebagai scammer yang menargetkan masyarakat di Indonesia, dengan iming-iming gaji tinggi dan persyaratan minimum. Industri online scam di Kamboja mengalami lonjakan dramatis selama beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2024, tercatat ada lebih dari 131.000 WNI tinggal di Kamboja secara legal, dengan konsentrasi tertinggi di Provinsi Banteay Meanchey. Banyak WNI yang tergoda oleh tawaran kerja mudah dan gaji besar. Tanpa memahami sepenuhnya risiko dan konsekuensi yang harus mereka hadapi. Akibatnya, tidak sedikit yang menjadi korban eksploitasi, intimidasi, dan bahkan kematian, seperti dialami oleh Rizal.

Upaya Diplomatik dan Koordinasi Kemlu RI

Upaya Diplomatik dan Koordinasi Kemlu RI

Kasus Rizal memperlihatkan upaya serius Kemlu RI dan KBRI Phnom Penh dalam melindungi warga negara di luar negeri. Setelah mendapat informasi kematian, KBRI tidak hanya melakukan proses repatriasi jenazah. Tetapi juga secara aktif berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk menegakkan keadilan dan mencari pertanggungjawaban dari pihak yang menyewakan atau mempekerjakan korban.

Selain proses pemulangan jenazah, Kemlu juga menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan kepada keluarga almarhum. Serta membuat imbauan agar masyarakat Indonesia lebih waspada dan tak mudah percaya terhadap tawaran kerja yang mencurigakan. Apalagi yang berkaitan dengan industri ilegal seperti online scam.

Imbauan dan Perlindungan Bagi Masyarakat Indonesia

Pemerintah, melalui Kemlu, terus mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan prosedur resmi ketika hendak bekerja di luar negeri. Seperti memastikan keabsahan perusahaan, mendapatkan visa kerja yang sah, dan menandatangani kontrak kerja sebelum keberangkatan. Imbauan ini dibuat demi mencegah WNI jatuh dalam jebakan bisnis illegal yang mengancam keselamatan dan hak-hak mereka.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga menegaskan dorongan kepada penegak hukum untuk menindak perusahaan-perusahaan ilegal yang bertanggung jawab atas eksploitasi WNI. Baik melalui jalur diplomatik maupun kerja sama internasional dengan otoritas Kamboja dan negara lain.

Faktor Penyebab Lonjakan Kasus Online Scam WNI di Kamboja

Tingginya kasus WNI tewas di Kamboja tidak terlepas dari beberapa faktor sosial dan ekonomi. Banyak calon pekerja migran berasal dari daerah dengan ketersediaan lapangan kerja yang minim, seperti beberapa daerah di Jawa dan Sumatera. Kondisi ini mendorong mereka mencari pekerjaan dengan gaji tinggi di luar negeri. Meskipun tanpa pengetahuan memadai tentang regulasi dan risiko di negara tujuan.

Fenomena yang disebut “latarbelakang lapar kerja” ini membuat WNI mudah terjebak oleh perekrut ilegal yang memanfaatkan jaringan sosial keluarga, teman, dan kerabat untuk merekrut calon pekerja. Tawaran menggiurkan yang tersebar lewat media sosial dan internet semakin memperbesar risiko eksploitasi berkedok pekerjaan yang sebenarnya ilegal atau berbahaya.

Kesimpulan

Kasus pemulangan jenazah Rizal Sampurna menjadi gambaran nyata risiko besar yang dihadapi para WNI yang terjebak dalam praktik online scam di luar negeri. Pemerintah Indonesia lewat Kemlu RI dan KBRI Phnom Penh menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi dan membantu warganya, baik selama masih hidup maupun setelah meninggal dunia.

Pencegahan melalui edukasi, peningkatan literasi digital, serta penguatan sistem perlindungan dan penegakan hukum menjadi kunci utama agar tidak ada lagi korban tragis dari praktik penipuan daring ini. Masyarakat diharapkan lebih kritis dan waspada terhadap tawaran kerja di luar negeri.

Serta selalu mengikuti prosedur resmi untuk memastikan keselamatan dan hak-hak mereka sebagai pekerja migran. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INDONESIA KAMBOJA.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari radarnganjuk.jawapos.com
  2. Gambar Kedua dari kumparan.com