Kenapa Banyak Warga Negara Indonesia Bekerja di Kamboja

Silakan Share

Baru-baru ini muncul pertanyaan kenapa banyak warga negara Indonesia (WNI) kini bekerja di Kamboja, terutama di sektor judi online yang semakin berkembang pesat di sana.

Kenapa Banyak Warga Negara Indonesia Bekerja di Kamboja

Fenomena ini menimbulkan beragam pertanyaan, mulai dari alasan di balik keputusan mereka bekerja di Kamboja hingga implikasi hukum dan sosial yang menyertai tren ini. Dibawah ini kami akan membahas secara komprehensif tentang kenapa banyak WNI memilih bekerja di Kamboja dengan fokus pada berbagai aspek penting yang melingkupinya.

Latar Belakang Fenomena Peningkatan WNI di Kamboja

Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sejak pandemi Covid-19, jumlah WNI yang bekerja dan menetap di Kamboja meningkat drastis. Berdasarkan data otoritas imigrasi Kamboja, terdapat sekitar 89 ribu WNI yang memiliki izin tinggal resmi di negara tersebut.

Namun, data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh menunjukkan jumlah WNI yang melapor diri jauh lebih sedikit, yaitu sekitar 17 ribu orang saja. Artinya, terdapat sekitar 72 ribu WNI yang tidak melapor diri secara resmi ke KBRI.

Situasi ini menggambarkan adanya disparitas besar antara jumlah WNI yang tinggal dan bekerja secara legal di Kamboja dengan yang tercatat di perwakilan Indonesia. Hal ini menimbulkan sejumlah tantangan dalam hal perlindungan dan pengawasan terhadap WNI yang ada di sana.

Faktor Ekonomi

Salah satu alasan utama banyaknya WNI yang memilih bekerja di Kamboja adalah kondisi ekonomi dan lapangan kerja yang terbatas di Indonesia. Tingginya angka pengangguran dan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan layak membuat mereka mencari alternatif di luar negeri.

Kamboja, dengan perkembangan sektor judi online yang pesat, menawarkan peluang kerja yang dianggap cukup menggiurkan dibandingkan dengan banyak pekerjaan di Indonesia.

Para pekerja ini, mayoritas berasal dari kalangan usia muda yang ingin memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan mencapai tingkat penghasilan yang lebih baik dibandingkan upah minimum regional di Indonesia.

Daya Tarik Sektor Judi Online di Kamboja

Industri judi online di Kamboja mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Kamboja mengambil kebijakan untuk melegalkan industri ini sebagai cara menarik investor asing dan mengembangkan sektor ekonomi yang baru. Regulasi khusus diterapkan untuk mengatur berbagai aspek operasional judi online. Termasuk penerbitan izin resmi bagi pengusaha yang ingin menjalankan bisnis tersebut.

Dengan adanya legalitas ini, aktivitas judi online dapat berlangsung secara terbuka dan di bawah pengawasan pemerintah. Ini menjadikan Kamboja sebagai salah satu pusat industri judi online di kawasan Asia Tenggara. Mayoritas warga negara Indonesia yang bekerja di Kamboja ternyata terjun langsung ke sektor judi online ini.

Mereka biasanya menempati posisi sebagai operator judi online, admin, customer service, atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan pengelolaan platform judi daring. Salah satu faktor utama yang menarik banyak pemuda Indonesia adalah besarnya bayaran yang mereka terima. Sangat jauh lebih tinggi dibandingkan pekerjaan serupa di Indonesia.

Kondisi Ilegalitas dan Penempatan Non-Prosedural

Meskipun banyak WNI yang memiliki izin tinggal resmi dari otoritas Kamboja. Sebagian besar pekerja migran Indonesia ke Kamboja berangkat secara non-prosedural atau ilegal. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kerja sama resmi dengan Kamboja terkait pengiriman tenaga kerja. Sehingga seluruh pekerja migran Indonesia di Kamboja berstatus ilegal atau non prosedural.

Hal inilah yang menyebabkan banyak WNI tidak melaporkan keberadaannya secara resmi ke KBRI, lantaran sadar bahwa status mereka tidak sesuai dengan kebijakan resmi pengiriman tenaga kerja Indonesia. Beberapa di antaranya juga takut mendapatkan konsekuensi hukum di Indonesia karena bekerja di sektor judi yang dilarang di tanah air.

Tantangan Perlindungan dan Pengawasan oleh Pemerintah Indonesia

Disparitas data antara WNI yang memiliki izin tinggal di Kamboja dan yang melapor diri ke KBRI. Ini memperlihatkan tantangan besar dalam hal perlindungan dan pengawasan. Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa sulitnya memastikan data WNI yang sebenarnya tinggal di Kamboja menghambat langkah-langkah perlindungan yang efektif dari pemerintah Indonesia.

Meski demikian, Kemenlu menegaskan bahwa WNI yang bekerja di sektor judi di Kamboja. Dan bergerak tanpa prosedur resmi dari pemerintah Indonesia dan tidak mematuhi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Pemerintah tidak dapat menuntut pertanggungjawaban hukum pada mereka selama di luar negeri sesuai ketentuan internasional, tapi saat kembali ke Indonesia, mereka akan mendapat konsekuensi atas perbuatan tersebut.

Baca Juga: NGERI! WNI Dijebak Kerja, Disiksa, dan Tewas di Kamboja, Kemlu RI Pulangkan Jenazahnya!

Dampak Sosial dan Risiko bagi WNI di Kamboja

Dampak Sosial dan Risiko bagi WNI di Kamboja

Selain masalah legalitas, WNI yang bekerja di Kamboja di sektor ini menghadapi risiko sosial dan keamanan yang tinggi. Laporan mengindikasikan adanya kasus penipuan, perdagangan orang, penyekapan, dan perlakuan tidak manusiawi bagi sebagian pekerja migran.

Banyak pekerja yang terjerumus dalam praktik ilegal karena direkrut oleh agen atau perantara yang tidak resmi. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya literasi migran mengenai migrasi aman dan mekanisme perlindungan yang memadai.

Upaya Pemerintah Indonesia dan Kerja Sama Bilateral

Menanggapi masalah ini, pemerintah Indonesia berusaha membangun kerja sama dengan pemerintah Kamboja dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia. Serta meningkatkan perlindungan bagi WNI di luar negeri.

Melalui pertemuan bilateral antara Imigrasi Indonesia dan Kamboja. Disepakati kerja sama dalam pertukaran informasi migrasi, pengaturan perpindahan orang secara sah, penanganan kasus penipuan dokumen perjalanan, hingga pelatihan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas.

Namun, pemerintah juga menyarankan agar WNI yang ingin bekerja ke Kamboja harus menempuh jalur resmi agar terhindar dari potensi eksploitasi dan risiko hukum.

Imbauan Untuk Seluruh WNI

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, mengimbau seluruh WNI untuk berhati-hati dan memastikan keberangkatan mereka melalui prosedur yang sah. Verifikasi informasi lowongan kerja, memastikan visa kerja yang sah, serta menandatangani kontrak sebelum berangkat sangat penting untuk menghindari risiko.

Pemerintah berharap dengan perbaikan pengawasan, kerja sama bilateral, peningkatan literasi migran, dan ketegasan hukum. Ini dapat mengurangi jumlah WNI yang bekerja secara ilegal di Kamboja dan mengurangi risiko korban penipuan serta eksploitasi.

Kesimpulan

Pertanyaan dari kenapa banyak warga negara Indonesia bekerja di Kamboja karena beragam alasan. Terutama ekonomi dan daya tarik sektor judi online yang melegalkan pekerjaannya di negara tersebut. Namun, mayoritas mereka berangkat secara non-prosedural sehingga tidak terdata resmi, yang menyebabkan perlindungan dari pemerintah Indonesia menjadi kurang maksimal.

Fenomena ini membuka tantangan besar dalam pengawasan dan perlindungan WNI di luar negeri. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait terus berupaya menjalin kerja sama bilateral. Serta memberikan edukasi agar para pekerja migran dapat bekerja secara legal dan aman.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi lainnya hanya di Indonesia Kamboja.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari peduliwni.com
2. Gambar Kedua dari tempo.co