KTT Asean, Prabowo Bersatu Hadapi Ketegangan Thailand–Kamboja

Silakan Share

Konferensi ASEAN tahun 2025 menjadi panggung penting bagi Prabowo Subianto untuk menunjukkan kepemimpinan diplomatik Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

KTT Asean, Prabowo Bersatu Hadapi Ketegangan Thailand–Kamboja

Dalam sesi tersebut, Presiden Indonesia Prabowo Subianto muncul sebagai figur kunci dengan menyerukan langkah konkret bagi organisasi regional ini dalam menghadapi dua krisis utama kawasan situasi di Myanmar dan ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.

Konteks KTT ASEAN

Pertemuan pimpinan ASEAN ini diadakan di tengah latar geostrategis yang dinamis. ASEAN menghadapi rangkaian tantangan mulai dari konflik internal anggota, persaingan global, hingga tekanan dari isu-ekonomi, keamanan, dan perubahan iklim.

Indonesia sebagai salah satu negara besar dan pemegang peran aktif dalam blok regional ini mengambil posisi bahwa ASEAN tidak sekadar forum ekonomi tetapi juga komunitas politik-keamanan regional.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan mendukung upaya “langkah nyata” bagi ASEAN untuk merespons krisis yang menguji solidaritas dan identitas bersama.

Ia menggarisbawahi bahwa “kita sebagai kawasan tidak boleh diam” ketika tetangga bergejolak.

Dorongan Terhadap Myanmar

Salah satu fokus utama yang dibawa Prabowo adalah situasi Myanmar. Negara tersebut masih dalam kondisi genting setelah kudeta, konflik bersenjata internal, dan rencana pemilihan umum pada Desember 2025.

Prabowo meminta ASEAN untuk mempertimbangkan pengiriman tim pengamat guna memastikan bahwa prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi dalam proses tersebut.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya penerapan Five‑Point Consensus yang telah disepakati ASEAN beberapa tahun lalu sebagai kerangka perdamaian Myanmar.

Prabowo menilai bahwa tanpa implementasi konsensus ini. Proses menuju dialog dan rekonsiliasi akan terhambat.

Ia juga menyerukan gencatan senjata sebagai prasyarat terbentuknya ruang dialog yang bermakna. “Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna,” ujar Prabowo.

Dengan demikian, fokus Indonesia melalui ASEAN adalah mengajak pemangku kepentingan di Myanmar baik pemerintah militer, kelompok etnis, maupun masyarakat sipil untuk bersama membangun proses yang lebih inklusif.

Baca JugaKamboja-Myanmar Bukan Negara Tujuan PMI, yang ke Sana Ilegal

Menangani Ketegangan Thailand-Kamboja

Menangani Ketegangan Thailand-Kamboja

Di sisi lain, Prabowo tidak melupakan konflik yang kembali memanas antara Thailand dan Kamboja di sepanjang perbatasan mereka.

Perseteruan yang berulang ini telah menyebabkan korban jiwa, pengungsian massal warga sipil, dan eskalasi militer yang dikhawatirkan berdampak lebih luas bagi stabilitas kawasan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Perdana Menteri Malaysia yang menjabat sebagai Ketua ASEAN saat ini Anwar Ibrahim atas fasilitasi dialog antara kedua negara.

Ia mendesak agar Thailand dan Kamboja menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat persaudaraan satu keluarga ASEAN.

Langkah ini penting karena konflik bilateral satu negara anggota terhadap anggota lainnya secara langsung menantang reputasi ASEAN sebagai komunitas yang mengedepankan solidaritas dan penyelesaian damai antar-anggota.

Peran Indonesia Dalam Diplomasi ASEAN

Melalui pidato tersebut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia sebagai salah satu negara kunci ASEAN untuk aktif dalam diplomasi wilayah.

Indonesia menawarkan dukungan dalam proses pengamatan pemilu Myanmar serta mendorong keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam dialog politik.

Di sisi konflik Thailand-Kamboja, Indonesia tidak secara langsung memediasi, namun melalui kerangka ASEAN ia mendorong agar mediasi dan dialog siap difasilitasi, dengan menghormati mekanisme ASEAN dan kedaulatan masing-masing negara.

Dengan demikian, Indonesia memperkuat gambaran bahwa negara ini tidak hanya fokus domestik tetapi juga memiliki agenda kawasan.

Upaya ini juga menggambarkan bahwa ASEAN harus bersikap lebih proaktif tidak hanya sebagai “forum” tetapi sebagai “aktor” dalam penyelesaian konflik kawasan.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana Akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari international.sindonews.com