Amnesty International Bongkar Praktik Perbudakan WNI di Kamboja!
Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengajukan investigasi terkait aksi perbudakan dan penyiksaan yang dialami oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja.
Laporan terbaru Amnesty International mengungkapkan adanya praktik perbudakan modern di puluhan kompleks penipuan daring di Kamboja, dan salah satu korbannya adalah WNI.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Berita Indonesia Kamboja.
Eksploitasi di Balik Janji Pekerjaan
Banyak korban, termasuk WNI, mengaku melamar pekerjaan di Kamboja dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, mengatakan bahwa pihaknya justru menemukan para korban diperdagangkan dan ditahan dalam kompleks. Serta dipaksa melakukan penipuan daring.
Para penyintas kompleks penipuan ini menggambarkan diri mereka terjebak dalam suatu mimpi buruk. Dipaksa menjadi bagian dari jaringan kriminal yang tampaknya direstui oleh pemerintah Kamboja.
Sebagian besar korban dipikat ke Kamboja melalui iklan pekerjaan palsu di media sosial. Seperti Facebook dan Instagram. Setelah diperdagangkan, mereka dipaksa menghubungi orang-orang melalui platform media sosial dan membangun percakapan untuk menipu mereka.
Penipuan yang dilakukan termasuk hubungan asmara palsu, investasi bodong. Penjualan barang yang tidak pernah dikirim. Atau membangun kepercayaan sebelum mengeksploitasi secara finansial, yang dikenal sebagai pig-butchering.
Lingkup dan Kondisi Kompleks Penipuan
Dalam laporan terbarunya, Amnesty International mewawancarai 58 penyintas dari kompleks penipuan daring di Kamboja.
Riset yang dilakukan selama 18 bulan oleh Amnesty International mencakup kunjungan ke 52 kompleks penipuan yang tersebar di 16 kota di Kamboja, serta 45 lokasi lain yang juga diduga kuat merupakan kompleks penipuan.
Amnesty International menyebutkan bahwa sebagian besar bangunan tersebut merupakan kasino atau hotel yang ditinggalkan sejak pemerintah Kamboja melarang perjudian daring pada tahun 2019. Operasi penipuan ini disebut dilakukan oleh geng kriminal yang sebagian besar merupakan warga Cina.
Kompleks-kompleks ini dilengkapi dengan kamera pengawas, kawat berduri di sekeliling dinding, dan dijaga oleh petugas keamanan yang membawa tongkat listrik atau senjata api.
Kondisi ini menunjukkan tingkat pengamanan ketat yang diterapkan untuk mengendalikan para korban dan aktivitas ilegal yang mereka lakukan.
Baca Juga:Razia Besar di Phnom Penh, 35 Orang Di Tangkap Gara-Gara Prostitusi
Desakan Amnesty International Kepada Pemerintah RI
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menilai seharusnya pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya bilateral agar kasus perbudakan dan penyiksaan yang dialami WNI pencari kerja di Kamboja dapat dihentikan.
Menurutnya, pemerintah memiliki hak untuk memaksa pemerintah Kamboja agar dapat melakukan penyelidikan dan penuntutan atas kejahatan internasional berupa perbudakan, penyiksaan, dan perlakuan buruk lainnya.
Usman Hamid juga menekankan bahwa negara memiliki tanggung jawab konstitusional untuk melindungi warga negara. Baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam konteks ini, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mencegah semakin banyak pencari kerja. Termasuk warga Indonesia, yang menjadi korban.
Amnesty International juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa Kedutaan Besar RI di Kamboja memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan informasi dan dukungan mendesak bagi para pencari kerja Indonesia yang mengalami kesulitan di Kamboja.
Kesimpulan
Laporan Amnesty International ini juga menyoroti bahwa pemerintah Kamboja secara sengaja mengabaikan aksi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), mulai dari perbudakan, perdagangan manusia. Hingga eksploitasi anak.
Aksi-aksi pelanggaran HAM ini dilakukan oleh geng kriminal dalam skala besar di lebih dari 50 kompleks perusahaan penipuan online atau scam yang ada di negara tersebut.
Desakan dari Amnesty International ini bertujuan untuk memastikan adanya investigasi yang menyeluruh dan tindakan hukum terhadap para pelaku. Serta perlindungan bagi para korban.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari. Kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.tempo.co
- Gambar Kedua dari en.wikipedia.org
Leave a Reply