Pertemuan Panglima Militer Thailand dan Kamboja Bahas Konflik di Perbatasan

Silakan Share

Ketegangan antara militer Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan yang disengketakan memicu pertemuan penting antara kedua negara.

Pertemuan-Panglima-Militer-Thailand-dan-Kamboja-Bahas-Konflik-di-Perbatasan-A

Insiden baku tembak yang menewaskan satu prajurit Kamboja ini menjadi peringatan akan rapuhnya hubungan kedua negara di kawasan tersebut dan perlunya dialog intensif.

Berita Indonesia Kamboja akan memberikan informasi mengenai pertemuan Panglima Militer Thailand dan Kamboja usai terjadinya bentrokan di perbatasan, yuk simak lebih lanjut!

Insiden Baku Tembak di Perbatasan yang Disengketakan

Pada Rabu pagi, 28 Mei 2025, terjadi bentrokan bersenjata antara pasukan Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan dekat Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand, dan Provinsi Preah Vihear, Kamboja. Menurut militer Thailand, pasukan Kamboja diduga melintasi perbatasan dan melepaskan tembakan terlebih dahulu, sehingga memaksa pasukan Thailand membalas.

Namun, juru bicara militer Kamboja menyatakan bahwa pasukan mereka sedang patroli rutin dan justru mendapat tembakan dari pihak Thailand. Insiden ini menyebabkan satu prajurit Kamboja tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Pertemuan Militer Darurat di Kap Choeng

Menanggapi insiden tersebut, pada 29 Mei 2025, pimpinan militer Thailand dan Kamboja bertemu di Distrik Kap Choeng, Provinsi Surin, Thailand, untuk membahas cara meredakan ketegangan. Pertemuan berlangsung selama satu jam 20 menit dan menghasilkan beberapa kesepakatan penting.

Salah satunya komitmen menurunkan ketegangan dengan menarik pasukan ke posisi yang tidak konfrontatif dan menjaga status quo di kawasan sengketa.

Kesepakatan Melalui Komite Perbatasan Bersama (JBC)

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa melalui Komite Perbatasan Bersama (Joint Boundary Commission/JBC) yang dijadwalkan akan menggelar pertemuan dalam dua hingga tiga minggu ke depan.

JBC akan bertugas melakukan demarkasi ulang dan menyelesaikan perbedaan peta wilayah yang menjadi sumber sengketa. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan menjaga stabilitas kawasan.

Baca Juga:

Penarikan Pasukan dan Upaya Menjaga Perdamaian

Penarikan Pasukan dan Upaya Menjaga Perdamaian

Pasukan kedua negara sepakat untuk mundur minimal 200 meter dari lokasi bentrokan guna menghindari konfrontasi lebih lanjut. Komandan militer dari kedua belah pihak menegaskan pentingnya menahan diri, saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing.

Hal ini dilakukan guna menghindari penggunaan kekuatan agar tidak terjadinya bentrokan susulan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan memberikan ruang bagi dialog damai.

Reaksi Pemerintah dan Komitmen Diplomatik

Menteri Pertahanan Thailand menyebut insiden tersebut sebagai kesalahpahaman dan menegaskan bahwa kedua negara kini sedang berkomunikasi intensif untuk menurunkan ketegangan.

Perdana Menteri Thailand juga telah menghubungi rekan sejawatnya di Kamboja untuk membahas situasi ini.

Kedua pemerintah menegaskan komitmen mereka untuk menjaga hubungan bilateral yang baik dan mengupayakan penyelesaian sengketa secara damai.

Tantangan dan Harapan Penyelesaian Sengketa

Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja sudah berlangsung lama dan melibatkan klaim wilayah yang tumpang tindih. Yang rentan dari bentrokan di sekitar kawasan Preah Vihear dan Ubon Ratchathani.

Meskipun pernah terjadi bentrokan besar pada 2011, kedua negara berusaha menjaga hubungan relatif stabil.

Pertemuan militer dan kesepakatan terbaru menunjukkan kemauan politik untuk menyelesaikan masalah melalui jalur diplomasi dan mekanisme resmi.

Kesimpulan

Pertemuan militer antara Thailand dan Kamboja di Kap Choeng menjadi langkah penting untuk meredakan ketegangan pasca bentrokan bersenjata yang menewaskan satu prajurit Kamboja di wilayah perbatasan yang disengketakan.

Kesepakatan untuk menarik pasukan, menjaga status quo, dan menyelesaikan sengketa melalui Komite Perbatasan Bersama (JBC) menjadi harapan baru bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Meskipun tantangan masih ada, komitmen kedua negara untuk mengedepankan dialog dan saling menghormati kedaulatan menunjukkan kematangan diplomasi yang dapat mencegah konflik lebih besar di masa depan.

Buat kalian yang ingin mendapatkan berita terbaru dan terupdate setiap hari, kalian bisa kunjungi Indonesia Kamboja, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari beritasatu.com
  2. Gambar Kedua dari kompas.com